"Belum jalan-jalan lagi, Yan?"
Hwwah, saya udah lama sekali nggak dengar pertanyaan itu. Setidaknya saat pandemi menghantam. Sebab ya, jangankan mau jalan-jalan, mau belanja ke warung depan gang atau pasar aja cemas dan bikin deg-degan. Takut tertular covid yang saat itu lagi ganas-ganasnya.
Kini, situasi sudah jauh lebih baik. Saya sendiri pun akhirnya sudah berani melakukan perjalanan cukup jauh. Walaupun harus senantiasa menaati prosedur perjalanan dan harus melakukan serangkaian tes kesehatan demi memastikan saya dalam kondisi prima.
Grup-grup perjalanan di sosial media pun sudah ramai. Berbagai macam unggahan pertanyaan seputar jalan-jalan terus bermunculan setiap harinya. Saya menyimak thread di grup perjalanan tersebut. Sebab, isinya informatif dan bisa jadi berguna untuk rencana perjalanan saya dalam waktu dekat.
Nah, dengan situasi pasca pandemi seperti sekarang, demi meminimalisasi kesalahan/hambatan dalam perjalanan utamanya destinasi di luar negeri, ada baiknya saya dan juga pejalan lain memperhatikan hal-hal berikut ini:
PERHATIKAN KEBIJAKAN TENTANG VISA
Harus diakui, kekuatan paspor Indonesia memang masih belum sekuat negara tetangga kita seperti Malaysia dan Singapura. Di mana, jika ingin masuk ke satu negara, kita harus mengajukan izin kunjungan/visa, baik secara online maupun langsung datang ke kedutaan.
Pasca pandemi, ada beberapa negara yang mengubah kebijakan izin masuk ke negaranya. India misalnya. Dulu, saya bisa masuk ke sana bermodalkan pengajuan visa secara elektronik/e-visa.
Biayanya pun gratis. Sekarang, pemerintah India kembali membebankan biaya pengurusan visa yang cukup mahal dan itu pun harus diproses langsung di Kedutaan Besar India. Jadi, untuk anak daerah seperti saya yang tak tinggal di Jakarta, biaya pengurusan visa ini makin terasa berat karena harus ditambah ongkos ke kota di mana kantor kedutaan berada.
CEK PERATURAN KARANTINA
Salah satu teman saya baru pulang dari Taiwan untuk urusan pekerjaan. Saat banyak negara sudah menghapuskan kebijakan karantina, namun beberapa negara seperti Taiwan ini rupanya masih mensyaratkan pendatang untuk melakukan karantina di hotel.
Jelas hal tersebut akan membuat biaya perjalanan semakin bengkak. Atau, jika negara tersebut sudah menghapuskan karantina, pastikan lagi tidak ada persyaratan lain yang membebankan.
Jepang misalnya, mereka mengharuskan wisatawan berwisata dengan menggunakan agen perjalanan yang ditunjuk oleh pemerintah Jepang (termasuk akomodasinya pun masih diatur) sehingga yang mau backpacking dan pilih penginapan yang lebih murah misalnya jadi susah. Ya, walaupun kabarnya kebijakan ini pun dalam waktu dekat akan dihapus.
UNDUH APLIKASI KESEHATAN NEGARA TUJUAN
Salah satu pencegahan covid yakni dengan cara melakukan vaksin. Indonesia sendiri sekarang sudah mewajibkan warganya untuk vaksin 3 kali/booster jika mau melakukan perjalanan pakai alat transportasi tertentu.
Negara-negara lain pun umumnya seperti itu. Lalu, jika izin masuk/visa dan peraturan karantina tidak jadi penghalang maka yang kemudian harus diperhatikan adalah aplikasi kesehatan apa yang harus dipersiapkan untuk masuk ke negara tersebut.Â
Contohnya Malaysia. Sebelum masuk ke negaranya, wisatawan wajib mengunduh aplikasi MySejahtera. Atau juga aplikasi TraceTogether kalau mau berwisata ke Singapura. Ya, masing-masing negara memang punya cara untuk melihat kelayakan orang yang ingin masuk ke negara mereka.
Sama halnya dengan wisatawan asing yang harus mempersiapkan aplikasi PeduliLindungi ketika akan masuk ke Indonesia. Dari aplikasi ini juga dapat terlihat sertifikat vaksin yang digunakan apakah legal dan sudah sesuai.Â
TAMBAHKAN ASURANSI PERJALANAN
Mengenai asuransi ini sih, saya pribadi sudah sering melakukannya bahkan sebelum pandemi. Nah, di masa pandemi ini rasanya jadi semakin wajib. Sebab, beberapa negara memang mensyaratkan wisatawan untuk memiliki asuransi perjalanan dengan plafon pertanggungan yang cukup jika terkena covid di negara tersebut.
Namun, jika tidak disyaratkan, mempersiapkan perjalanan dengan asuransi perjalanan pun nggak salah. Ya, semacam siap payung sebelum hujan.
Lagipula, asuransi kesehatan itu tak melulu memproteksi aspek kesehatan saja. Tapi, jika ada kendala lain seperti ketinggalan pesawat lanjutan atau kehilangan bagasi, maka asuransi akan menanggung kerugian tersebut.
TETAP TELITI DAN JELI MEMILIH TRANSPORTASI DAN AKOMODASI
Saat gairah dunia traveling kembali naik, ada banyak sekali maskapai dan penginapan yang memberikan penawaran terbaik mereka. Tidak satu-dua orang dari teman saya yang "pamer" saat mendapatkan tiket pesawat murah dari Indonesia menuju destinasi impian mereka.
Di lain waktu, ada juga yang memperlihatkan tengah bersantai di penginapan mewah yang rupanya didapat dengan harga yang terjangkau. Terus terang saya ikutan senang walaupun baru akan merasakan pengalaman yang sama seperti mereka nanti, dalam waktu dekat ini.Â
Sayangnya, euforia pulihnya kegiatan jalan-jalan ini juga tercoreng oleh beberapa aksi orang jahat yang melakukan penipuan dengan iming-iming tiket pesawat atau hotel murah. Beberapa bahkan jadi viral di sosial media. Hiks.
Kalau saya pribadi, memang dari dulu gak pernah mau beli tiket pesawat atau pesan hotel di akun-akun pribadi yang berjualan di sosial media. Mending beli di OTA (Online Travel Agent) Â terpercaya seperti Traveloka. Aduh, hari gini mending beli di tempat yang pasti aja. Niatnya mau untung malah jadi buntung kalau kena tipu, kan?
Saya yakin setiap orang punya destinasi impian masing-masing. Saya pun begitu. Pingin ke Tiongkok, Vietnam, Iran bahkan ke negara jauh kayak Amerika Serikat. Lalu, apa jadinya kalau tiba-tiba ada promo tiket murah ke negara tersebut tapi belum gajian?
Yiha! Untungnya saya punya Mandiri Kartu Kredit. Jadi, kalau ada promo tiket, saya bisa beli pake kartu kredit dulu. Yang bikin seneng lagi, beli tiket pesawat atau pesan penginapan di Traveloka pakai Mandiri Kartu Kredit itu bonusnya banyak!
Apa saja? Nih ya, kamu akan dapatkan Traveloka Poin 2 kali lipat lebih banyak ketimbang biasanya! Bahkan ada juga program welcome bonus Traveloka Poin hingga 1 juta rupiah! Ini diberikan apabila calon pemegang kartu mengajukan kartu kredit utama dan kartu kredit tambahan dan keduanya memenuhi syarat dan ketentuan. Lumayan banget, kan!
Selain itu, ada diskon 10% setiap kali pembelian Traveloka Xperience dan diskon 30% maximum untuk pembelian Traveloka Protect. Selain diskon tersebut, ada juga bonus potongan 50 ribu kalau setiap pembelian flight ancillaries dan potongan 25 ribu kalau beli Traveloka Eats.Â
Ingat poin penting tentang asuransi yang saya sebutkan sebelumnya? Nah, kalau beli tiket pesawat pakai Mandiri Kartu Kredit di Traveloka maka otomatis akan tercover pertanggungan asuransi hingga 5 miliar rupiah!Â
Ya, pemegang Mandiri Kartu Kredit Traveloka mendapatkan perlindungan kecelakaan dari cedera hingga meninggal dunia serta perlindungan atas biaya yang timbul akibat keterlambatan perjalanan atau keterlambatan bagasi. Lumayan banget kan! gak perlu beli asuransi perjalanan lagi jadinya.
Ah, dengan adanya Mandiri Kartu Kredit ini merencanakan perjalanan jadi jauh lebih mudah! Eh, walau begitu, tentu saja harus bijak merencanakan perjalanan, ya! Saya sih nggak mau juga jadi terlalu impulsif dan konsumtif. Tetap harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.Â
Kalau sebagian teman saya punya prinsip "lebih baik menyesal membeli ketimbang menyesal tidak membeli" dalam menyikapi tiket promo, kalau saya sih tetap jalan-jalan kalau kemampuan dan persiapan sudah dapat ditakar dengan baik bahkan sejak akan membeli tiket transportasinya.Â
Jangan lupa untuk apply apply di Mandiri Kartu Kredit dengan KLIK DI SINI.
Nah, kalau kamu tim yang mana? :)
#mandiricard #MandiriKartuKredit
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H