Baik Raja, Senggeni dan penduduk lain tak kuasa melawan. Mereka berasa dari kasta rendah. Yang dapat mereka lakukan hanya menangis, meratap dan memohon ampun.Â
Saat kemudian Raja ditemukan di kota, semua orang dibebaskan kecuali dua pria lain yang masih kerabat dekat. Mereka bertiga setiap hari disiksa dan dipaksa mengaku. Walau begitu, tak ada satu pun dari mereka yang mengakui telah mencuri. Polisi yang mendapatkan tekanan dari kepala desa mulai kehilangan kesabaran. Pukulan dan tendangan makin gencar dilakukan. Hingga puncaknya di satu malam, Raja dan 2 kerabatnya dinyatakan hilang dari tahanan.
Mereka bertiga dinyatakan kabur!
BANTUAN DARI PENGACARA
Polisi menyatakan Raja dan 2 kerabatnya berhasil meloloskan diri. Namun, Senggeni meragukan itu. Saat ia berkunjung, tak sengaja ia melihat suaminya tergantung dalam posisi kaki dan tangan diikat.Â
"Bagaimana bisa kabur, kalau suamiku diikat sedemikian rupa seperti itu!" isaknya kepada Chandru (Suriya) seorang pengacara yang dikenal sering memberikan bantuan hukum secara pro bono terhadap orang-orang miskin.Â
Chandru yang sudah lama gerah dengan orang-orang di pemerintahan yang korup berusaha menyikapi aduan Senggeni ini dengan saksama. Saat kemudian ia merasa Sanggeni memang butuh pertolongannya, dengan segala upayanya Chandru mulai melakukan investigasi.
Benar saja, ada banyak kejanggalan yang terjadi di malam Raja hilang. Mulai dari perbedaan keterangan waktu dari para sipir, lalu adanya pengakuan dari beberapa pemilik toko yang mengaku melihat 3 orang kabur malam itu hingga adanya telepon yang diterima oleh seseorang tauke di desa yang mengaku jika dihubungi oleh Raja.Â
Saat Chandru berhasil mengangkat kasus ini di persidangan, ia harus melawan A.G. Ram Mokan (Rao Ramesh), pengacara yang khusus mewaliki pihak kepolisian. Nah, perjalanan sidang dan adu taktik antara dua pengacara inilah yang coba disajikan lewat film Jai Bhim ini.Â
Selama hampir 3 jam, penonton akan diperlihatkan upaya-upaya kedua belah pihak dalam memenangkan sidang. Yang satu berusaha mengungkapkan kebenaran, yang satu lagi berusaha untuk lolos dari hukuman karena dianggap lalai menjaga tahanan.