Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pelajaran-pelajaran Hidup akan Dunia Pernikahan dalam Film "Noktah Merah Perkawinan"

16 September 2022   15:20 Diperbarui: 17 September 2022   13:40 1689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Noktah Merah Perkawinan | Sumber gambar: detik.com

"Saya coba mengingat-ingat, sayangnya saya sendiri lupa kenapa dulu mau menikah dengan Mas Gilang, mbak."

Itu yang disampaikan oleh Ambar (Marsha Timothy) kepada Kartika (Ayu Azhari) seorang konselor pernikahan yang ia harapkan dapat membantu mencari jalan keluar atas permasalahan yang menggeluti pernikahannya dengan sang suami. Sudah sebulanan ini hubungan ia dan Gilang (Oka Antara) dingin. 

Penyebabnya rupanya terkait dengan ibu mertua masing-masing. Ambar kesal kepada Gilang kenapa saat ibunya meminta bantuan, ia tidak dilibatkan. Lebih kecewanya lagi, alih-alih bercerita kepadanya, Gilang malah curhat ke ibunya sehingga Ambar disindir-sindir. Pernikahan mereka yang sudah berjalan 10 tahun itu masuk ke fase-fase kritis. Terlebih, saat pertengkaran terjadi, anak sulung mereka Bagas (Jaden Ocean) menyaksikan sebab ia sedang berada di rumah.

Masalah komunikasi di antara mereka diperparah lagi dengan adanya isu jika Gilang menjalin hubungan serius terhadap Yuli (Sheila Dara Aisha) yang sebetulnya adalah murid Ambar di kelas clay/kerajinan dari tanah liat.

Sialnya, Ayu (Alleyra Fakhira) anak bungsunya pun mulai terlihat akrab. Ambar betul-betul terluka dan cemburu dengan apa yang terjadi pada ia, suami dan anak-anaknya. 

"Saya coba untuk memperbaiki hubungan ini, namun setiap kali saya ajak bicara, Mas Gilang selalu menghindar," curhat Ambar lagi kepada Kartika.

"Saling mendiamkan itu sama berbahayanya dengan saling mencaci," tutur Kartika. Ya, idealnya memang masalah yang ada pada pasangan suami istri harus langsung diselesaikan.

Namun, masing-masing punya pemikiran yang berbeda. Gilang cenderung menghindar karena di satu sisi ia tak mau setiap kali pembicaraan dilakukan, hubungan keduanya akan semakin memburuk.

Lantas, bagaimana dengan hubungan mereka berdua? apakah perceraian adalah jawaban dari masalah yang mereka hadapi?

Poster Noktah Merah Perkawinan | Sumber gambar: detik.com
Poster Noktah Merah Perkawinan | Sumber gambar: detik.com

Noktah Merah Perkawinan besutan sutradara Sabrina Rochelle Kalangie (Terlalu Tampan, Awal & Akhir) sebetulnya adaptasi film dari sinetron yang tayang di tahun 1996 sampai 1998.

Dulu, saya menyaksikan sinetron ini di televisi walaupun saya sudah lupa ceritanya seperti apa selain tema besarnya berupa keretakan rumah tangga. 

Ditulis naskahnya oleh sang sutradara dan juga Titien Wattimena (Aruna dan Lidahnya, Negeri van Oranje), Noktah Merah Perkawinan ini tampil dengan solid. Jelas terlihat jika kedua penulis skenario ini melakukan riset yang dalam tentang permasalahan di rumah tangga. 

Keterlibatan mertua, lemahnya komunikasi hingga hadirnya orang ketiga disampaikan dengan sangat baik lewat film ini. Di departemen akting, aksi yang diperlihatkan oleh trio Marsha-Oka-Sheila pun patut diberikan pujian. Bahkan, pemain pendukungnya seperti Ayu Azhari, Nazyra C. Noer, Nungki Kusumastuti, Ratna Riantiarno hingga Roy Sungkono bermain dengan sangat bagus. 

Hanya Jaden Ocean yang menurut saya di beberapa adegan matanya masih belum fokus dan belum lepas. Tapi, hal ini dapat dimaklumi sebab Noktah Merah Perkawinan adalah film pertamanya.   

Orang yang salah hadir di saat yang tidak tepat | Sumber gambar: promediateknologi.com
Orang yang salah hadir di saat yang tidak tepat | Sumber gambar: promediateknologi.com

Saat kemarin menonton film ini, saya sempat mendengar beberapa kali isakan dari penonton lain. Sepertinya, mereka yang hadir adalah mereka yang dulu juga menyaksikan sinetronnya. 

Walau begitu, menurut saya Noktah Merah Perkawinan ini cocok ditonton siapa saja. Baik mereka pasangan lama yang mungkin juga pernah atau sedang menghadapi masalah sebagaimana Ambar dan Gilang, atau juga anak-anak muda yang belum menikah. Sebab, ada banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan lewat film ini.


Sebagaimana yang Kartika sampaikan, pada akhirnya, hanya pasangan suami istri itulah yang dapat menentukan apakah akan terus mempertahankan dan melanjutkan hubungan mereka sebagai suami istri.

"Tak jarang, yang datang ke saya hanya butuh validasi untuk memantapkan keputusan yang sudah ada," ujarnya. 

Dan, apapun keputusan yang diambil oleh setiap pasangan, saya berharap itu adalah keputusan yang terbaik dan dapat menjadikan mereka manusia yang jauh lebih baik ke depannya.

Skor 9/10

Penulis bagian dari Kompal
Penulis bagian dari Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun