Uniknya, proposal untuk kejuaraan balap ini pertama kali dipresentasikan oleh Jean Told sebagai presiden FIA (Federasi Otomotif Internasional) kepada politisi Alejandro Agag dan Antonio Tajani saat makan malam di sebuah restoran Italia kecil di Paris.Â
Rupanya, dari makan malam itulah kejuaraan ini benar-benar terwujud. Dan, hebatnya lagi, sejak musim kejuaraan 2020-2021, Formula E diberikan status "Kejuaraan Dunia" oleh FIA menyusul ajang Formula 1 yang sebelumnya memang sudah ada.
Lantas, apa sih beda antara ajang Formula E dan Formula 1?
Di antaranya adalah spesifikasi mobil. Walaupun secara bentukan mirip, ternyata ada perbedaan antara mobil yang dipakai berlaga di ajang Formula E atau Formula 1. Mobil di ajang Formula E bobotnya lebih ringan dan lebih ramping sehingga mempengaruhi ke kecepatannya.
Sirkuit dan aturan pit stop-nya juga berbeda. Sirkuit Formula 1 lebih kompleks. Ya lebih panjang, berkelok, berliku, dan lebih lebar. Kalau Formula E lebih sederhana bahkan kadang menggunakan sirkuit jalan raya sehingga lebih dekat dengan penggemar.
Soal ini saya jadi ingat salah satu video di tiktok yang memperlihatkan orang menonton ajang Formula E ini dari teras atas rumah mereka. Lalu soal aturan pit stop-nya, di Formula 1, pembalap wajib berhenti setidaknya 1 kali untuk mengganti ban. Nah, di Formula E aturan ini tidak diwajibkan.
Yang jelas lagi perbedaannya tentu saja aturan dalam berkompetisi. Di ajang Formula 1, tahapan latihan, kualifikasi, dan hari pertandingan dirancang hingga berlangsung 3 hari. Sedangkan Formula E tidak, cukup satu hari.Â
Nah, sekarang jadi sudah tahu ya apa bedanya antara ajang Formula E dan Formula 1 ini.