Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Money

Menunggu 90 Tahun hingga Hadirnya Jakarta International Vape Expo

15 Juni 2022   08:46 Diperbarui: 15 Juni 2022   09:39 6162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Booth J99 Vape di JIVE | Sumber gambar J99

Dalam beberapa kali kesempatan melakukan perjalanan, saya pernah tak sengaja mendatangi sebuah restoran yang menawarkan shisha, yakni sebuah metode merokok asal Timur Tengah di mana alatnya berupa tabung bertangkai tunggal atau ganda yang digunakan untuk memanaskan atau menguapkan tembakau. 

Itu metode yang sudah ada sejak abad ke-16 rupanya. Ya negara-negara Timur Tengah atau juga Turki dan Maroko lumayan banyak tempat yang menawarkan shisha ini. 

Di Indonesia sendiri, saya kenal satu alat yang biasa disebut vape. Walau metodenya berbeda, cuma secara garis besar menurut saya sama di mana, yang diuapkan itu cairan, bukan tembakau yang dibakar sebagaimananya orang merokok. 

Mulanya, saya pikir vape adalah produk yang baru-baru saja diciptakan untuk mengalihkan para perokok tembakau. Rupanya, setelah saya baca, keberadaan vape ini sudah cukup lama!

VAPE ADA SEJAK LEBIH DARI 90 TAHUN LALU

Ya, menurut informasi yang saya dapatkan dari Kompas.com, dikutip dari Consumer Advocates for Smoke Free Alternative, rupanya rokok elektrik sudah ada sejak tahun 1930 alas 92 tahun yang lalu!

Ialah Joseph Robinson yang diyakini memiliki hak paten terhadap rokok elektrik ini. Namun, rokok itu tak pernah dipasarkan hingga kemudian di tahun 1960-an, Herbert A Gilbert dianggap sebagai pencipta pertama perangkat merokok yang mirip dengan rokok elektrik.

Desain vape oleh Herbert A.Gilbert | Sumber gambar https://www.phd5.idaho.gov/
Desain vape oleh Herbert A.Gilbert | Sumber gambar https://www.phd5.idaho.gov/

5 tahun berselang, dia kemudian menerima hak paten atas rokok elektrik itu. Tapi rupanya masih kalah dengan rokok linting sehingga secara komersil, rokok elektrik ini gagal.

Lucunya, nama atau istilah "vape" kemudian melesat saat Phil Ray seorang pelopor di dunia komputer bekerja sama dengan Noman Jacobson seorang ahli fisika, di mana di tahun 1979-1980-an mereka menciptakan varian pertama rokok elektrik ini. 

Pada prinsipnya, alat itu digunakan untuk mengantarkan nikotin. Awalnya gak berjalan mulus memang, namun istilah "vape" sudah mulai terdengar gaungnya. 

Lumayan panjang memang perjalanan rokok elektrik ini. Dari awal tahun 1930, lalu di tahun 1990-an perusahan tembakau coba memproduksi alatnya, hingga tahun 2003, seorang farmasi dan perokok bernama Hon Lik berhasil membuat rokok elektrik dan mengkomersilkannya.

Fakta yang menarik lainnya, Hok Lik membuat alat itu karena efek ayahnya yang seorang perokok berat. Jadi, rokok elektronik ini dia ciptakan dengan harapan untuk meminimalisasi aktivitas merokok tembakau itu.

APAKAH VAPE SAMA DENGAN E-CIGARETTES?

Baru kenal vape sedikit, muncul lagi istilah e-cigarettes. Apakah keduanya sama? Ternyata tidak. E-cigarettes bentuknya hampir sama dengan rokok tembakau. Jadi ya lebih tipis dan ramping. Sebagaimana bentuk rokok pada umumnya.

Hanya, di Indonesia kayaknya penggunanya tidak kebanyakan vape. Kalau di luar negeri e-cigarettes banyak dijual bebas bahkan di pom bensin atau kios kecil. Berbeda dengan vape yang kayaknya tiap lorong pun sudah ada kios/gerainya.

Salah satu sepupu saya bahkan punya gerai vape sendiri. Dari dia juga saya banyak mengetahui berbagai jenis vape. Terutama keanekaragaman varian rasanya ya.

Perbedaan e-cigarettes dan vape | Sumber gambar https://www.svhhearthealth.com.au/
Perbedaan e-cigarettes dan vape | Sumber gambar https://www.svhhearthealth.com.au/

Yang menarik lagi, baru-baru ini ada acara besar bagi pengguna dan juga pebisnis vape. Acara bertajuk Jakarta International Vape Expo (JIVE) 2 itu berlangsung sukses pada tanggal 28 Mei 2022 hingga 29 Mei 2022. Ya, acaranya berlangsung 2 hari penuh di JiExpo Kemayoran, Jakarta Utara.

Salah satu perusahaan yang turut memeriahkan JIVE ini ialah J99 Vape di mana keikutsertaan mereka bertujuan untuk menunjukkan bahwa Indonesia layak dipandang sebagai salah satu barometer industri vape dunia dan menjadi salah satu pemain utama.

Kurang lebih itu yang disampaikan oleh Rhomedal Aquino selaku VP Group J99 Vape yang merupakan anak perusahaan dari J99 Corp atau grup yang juga menaungi bisnis skincare MS Glow.

Acara yang dihadiri oleh puluhan ribu vapers (sebutan untuk pengguna vape) ini turut membangkitkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) terutama di bidang vape. Ya jelas, dengan banyaknya permintaan akan vape, hal itu turut mendorong lahirnya para penjual yang tak hanya didominasi oleh pemain besar. Namun, masyarakat yang mencoba membuka usaha vape pun ikut terbantu perekonomiannya.

Kemeriahan para vapers di JIVE | Sumber gambar J99
Kemeriahan para vapers di JIVE | Sumber gambar J99

JIVE berlangsung dengan sukses dan diharapkan akan hadir sebagai annual event/acara tahunan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rhomedal lagi bahwa harapannya JIVE mampu menjadi batu loncatan dan booster bagi pelaku UMKM terutama pegiat vape agar mereka dapat meningkatkan bisnis dan perkembangan industri vape pasca pandemi.

Sangat menarik! Jadi, semoga ajang ini akan terus dilaksanakan di tahun yang akan datang ya! Gak harus nunggu 90 tahu lagi dong ya kayak perkembangan vape di awal-awal untuk menunjukkan gaungnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun