Ganga mengubah namanya menjadi Gangu (berarti nyonya). Kelak, dengan segala keberanian dan kedekatannya kepada tokoh-tokoh penting, posisi Gangu semakin dominan.Â
Hingga pada satu titik, teman-temannya tak menghendaki ia melacur melainkan hanya jadi pemimpin mereka. Sejak itulah Gangu dipanggil dengan sebutan Gangubai atau Nyonya Besar.
Gangu memang berusaha untuk melihat keadaan Kamathipura secara lebih luas.
Misalnya saja, bagaimana nasip anak-anak yang lahir dari rahim rekan kerjanya yang tentu saja tidak memiliki bapak. Atau, tekanan para polisi busuk dan politikus yang bertahun-tahun memeras mereka, hingga pihak-pihak "suci" yang menginginkan kawasan Kamathipura ditutup secara permanen.
Dengan keberanian dan kecerdasannya yang didapat dari tempaan hidup, Gangu berusaha untuk melindungi 4000an perempuan yang ada di sana yang bergantung hidupnya dengan cara menjual diri.
Jelas tidak mudah. Selain pihak pemerintah, dia juga harus melawan Raziabai (Vijay Raaz) "mami" lain yang ingin menguasai kawasan itu.
***
Setelah Gully Boy, akhirnya saya berkesempatan lagi melihat akting Alia Bhatt yang memukau. Walaupun ia sempat diserang banyak penikmat film bollywood yang menganggap ia bisa terkenal karena ada jalur dalam di industri, harus diakui akting dia memang bagus.
Ditulis dan disutradari oleh Sanjay Leela Bhansali, sutradara yang terkenal dengan film-film megah dan mewahnya (seperti Devdas, Bajirao Mastani dan Padmaavat), film Gangubai Kathiawadi ini tampil dengan baik terlebih lagi sinematografinya yang memperlihatkan kawasan pelacuran yang dibuat dengan artistik.Â