Namun intinya, permasalahan telah terselesaikan dengan baik. Goal-nya pun sudah saya dapatkan: uang dikembalikan. Sebab jelas, dengan begitu, secara otomatis saya lepas dari segala macam “tuduhan” pencurian uang hehehe.
Melalui kesempatan ini, saya mau menyampaikan beberapa hal kepada BRI yang mungkin dapat digunakan untuk menyikapi kejadian sama yang mungkin menimpa nasabah lain.
1. Dalam hal ini komunikasi itu sangat penting. Luar biasa penting. Percayalah, sejak awal saya juga nggak mau mengangkat ini lewat tulisan di Kompasiana jika penanganan BRI dilakukan secara tepat. Dari sejak hari pertama saya dan bibi datang ke BRI, saya sudah menyampaikan bahwa tolong diinvestigasi dengan baik dan menyeluruh. Salah satunya dengan pengecekan CCTV.
2. Tak selesai di situ, saya bahkan berinisiatif mengontak BRI pusat melalui email callbri@bri.co.id di sana, saya paparkan kejadiannya dengan sangat jelas dan runut. Saya juga memberikan kelonggaran kepada BRI untuk melakukan penyelidikan dengan baik. Sejak awal, tidak ada permintaan dari kami untuk melakukan investigasi dengan terburu-buru dan tergesa-gesa.
3. Saya tidak tahu, jika ada satu nasabah yang melakukan pelaporan, itu yang kemudian mengontak nasabah adalah pihak cabang tempat kami datangi atau pihak pusat. Yang jelas, kami menunggu 1 bulan lebih namun tidak ada follow up. Inilah pentingnya poin komunikasi yang saya singgung sebelumnya.
4. Saat saya bertanya via email, saya mendapatkan info bahwa BRI menyatakan penarikan uang 1 juta itu dilakukan secara sah. Intinya, sudah sesuai dan “kehilangan” uang itu tanggung jawab penuh nasabah.
5. Saya menyampaikan kekecewaan dan sekali lagi mengajukan permintaan bahwa BRI seharusnya tetap menghubungi bibi selaku nasabah secara khusus dan menjelaskan apa temuan mereka terhadap laporan kami. Saya juga mengingatkan kembali potensi penyelidikan dengan membuka CCTV dan sebagainya namun selalu dijawab dengan normatif.
Di akhir email saya juga sudah kasih warning bahwa jika tidak ada tindak lanjut, saya akan angkat ini ke media untuk mencari keadilan. Andai ya, waktu itu ada pihak BRI yang mengontak, dan menyampaikan, “ibu ini uangnya sudah sesuai ditarik di ATM A, namun jika ibu ingin melihat kejelasan lebih lanjut dan ingin membuka CCTV akan kami bantu. Silakan datang ke cabang X, hari Y, jam Z.”
Lagi, pentingnya komunikasi. Sejak awal, saya sudah minta loh dibuka CCTV itu. Saya sudah siap memposisikan diri saya sebagai satu-satunya pihak yang disalahkan dan lalai. Namun, karena saya yakin tidak mengambil uang, makanya saya butuh data dari BRI untuk meyakini bahwa sayalah pihak yang teledor dan harus bertanggung jawab penuh mengembalikan uang tsb.