Saya bisa protes dan berpegang teguh pada CCTV yang pertama, yakni yang menunjukkan kalau saya berada di lokasi ATM tersebut pukul 08:24! Iya toh! Siapa yang bisa menjamin kalau CCTV itulah yang menunjukkan waktu yang benar sedangkan CCTV satunya lagi sebaliknya? So, saya benar-benar berharap dana tersebut dapat dikembalikan tanpa banyak "drama" lagi. Saya sudah capek, mana puasa pula yekan.
Kejadian ini mengajarkan saya satu hal. No more holding onto someone's debit card.
Terima kasih atas perhatiannya. Saya akan update lagi saat kemudian uang 1 juta itu berhasil dikreditkan kembali. Dan, semoga itu sebenar-benarnya akhir dari kejadian ini. Bantu aminkan ya gengs!
UPDATE: Rabu, 6 April 2022
Kemarin, Selasa 5 April 2022, pukul 14:19, bibi saya menelepon dan mengabarkan bahwa ia menerima notifikasi SMS pengkreditan dana sebesar Rp.1000.000. Mendengar itu saya lega. Sangat besar kemungkinan kalau itulah uang yang dijanjikan oleh pihak BRI sehari sebelumnya.
“Untuk lebih memastikan, besok kita ke BRI lagi ya Bicik, buat cetak buku tabungan,” ujar saya. Benar itu uang masuk, tapi harus dipastikan lagi siapa yang kirim. Jangan-jangan salah satu kerabat kan. Tapi, tadi malam rupanya Sdr Reza dari BRI turut mengontak kami berdua (lewat telp ke bibi saya dan via DM di sosmed) dan Sdr Reza menyampaikan bahwa uang dari BRI sudah dikreditkan.
Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah. Perjuangan 2 bulan akhirnya berakhir manis.
Rabu, 6 April 2022, saya dan bibi kembali datang ke BRI Cabang Ampera. Niatnya untuk cetak buku tabungan. Umumnya, karena pembatasan layanan dikarenakan covid, nasabah yang cetak buku tabungan akan diminta menunggu di luar. Sedangkan, kami berdua disuruh masuk ke dalam.
Kami bertemu lagi dengan Sdr Reza. Beliau, mewakili BRI menyampaikan permohonan maaf atas apa yang telah terjadi. Buku tabungan dibantu cetak oleh beliau dan jelaslah dananya sudah masuk. Selain itu, saya dan bibi diminta untuk mendatangani surat pernyataan di atas meterai yang menyatakan bahwa benar dana yang “hilang” itu sudah dikreditkan kembali.
Tak sampai di situ, kami juga berkesempatan bertemu dengan Ibu Kepala Cabang BRI Ampera di ruangan beliau. Sama seperti Sdr Reza, Ibu pimpinan juga menyampaikan permohonan maafnya. Ya, kami menyambut niat baik itu. Saya juga secara pribadi menyampaikan hal yang sama. Kami ngobrol beberapa hal terkait apa yang menimpa saya dan bibi.