Namun, belakangan Hakim Cha sadar bahwa Hakim Sim terpaksa "menahan" sang anak untuk memberikan perlindungan. Sebab, jika terus berada di rumah, maka sang anak akan terus disiksa dan ditakutkan akan terjerumus ke jurang prostitusi sebab sang ayah selalu menuntut diberikan uang.
Diam-diam Hakim Sim mengumpulkan bukti. Walaupun dia bukan tim penyelidik, namun atas dasar nalurinya dia berusaha bergerak dengan caranya sendiri. Saat di persidangan dan orangtua harus hadir, di situlah Hakim Sim berusaha "menjebak" agar tindakan kekerasan itu terkuak dan sang ayahlah yang kemudian pantas dipenjara.
Kasus lain yang tak kalah menarik saat di sebuah sekolah elite tempat anak para pejabat dan pesohor bersekolah muncul dugaan kebocoran soal ujian. Ironisnya, salah satu pelakunya adalah anak dari hakim utama Kang.
Di sinilah kemudian dituntut kejelian dan kenetralan dalam membuat satu putusan hukum. Jelas tidak mudah sebab hakim Kang pun berusaha mencari cara untuk membebaskan anaknya dari tuduhan. Hubungan junior dan pimpinan itu berlangsung begitu pemanas yang diakhiri dengan ending bahwa apa pun bentuknya, hukum harus ditegakkan.
Walau, tak selamanya hukum dapat sepenuhnya berpihak pada korban. Sebab, hukum dibuat berdasarkan barang bukti yang ditemukan. Ini yang kemudian menjadi pelik dan membuat satu tindak kejahatan tidak dapat diproses secara adil.
Kasus puncak yang ditangani oleh Hakim Sim yakni menyangkut pemerkosaan massal yang dilakukan sekelompok anak. Hakim Sim sangat terpukul saat mengetahui salah satu pelakunya ternyata berkaitan langsung dengan hidupnya di masa lalu.
Di mana, hidupnya tercerabut, hancur, dan menjadikan hatinya begitu keras terhadap semua tindak kejahatan yang dilakukan oleh anak. Jika bagi sebagian besar hakim mengusut dan memvonis kejahatan anak harus berkejaran dengan waktu (mengingat ada patokan usia anak di Korea yang tidak dapat dijerat hukum), namun bagi Hakim Sim, kejahatan anak harus dilihat secara menyeluruh bahkan diproyeksikan ke depan. Sebab, jika ada kejahatan yang dilakukan oleh seorang anak dibiarkan, maka ke depan mereka akan melakukan kejahatan yang jauh lebih buruk.
* Â * Â *
Juvenile Justice atau Peradilan Anak adalah drama terbaru keluaran Netflix yang berisi 10 episode. Ini kali pertama saya menyaksikan drama yang secara fokus menyoroti kejahatan anak. Di film atau drama lain, biasanya diangkat sekilas saja.