Tadi malam, saya coba membuat polling lewat fitur instagram story di akun instagram saya @omnduutX. Akun tersebut bukanlah akun yang besar. Followersnya hanya 3000 lebih sedikit. Namun, dengan ruang lingkup yang kecil itu saya coba untuk mencari tahu apakah teman-teman saya juga ada yang kondisinya sama kayak saya yakni dipercaya oleh orang lain (entah itu orang tua, kerabat, saudara atau pasangan) untuk mengetahui PIN kartu debit mereka.
Siang ini, 16 jam berselang dari polling dibuka, yang melihat IG story itu ada 180 orang. Di mana, sebagian dari mereka turut membantu mengisi polling itu. Hasilnya, 60 orang atau 61% dari total yang mengikuti polling mengaku dipercayai PIN milik orang lain. Sedangkan 38 orang lainnya atau 39% dari total seluruh mengaku tidak pernah dipercaya mengetahui PIN kartu debitt oleh orang lain.
Saat pertanyaan poling saya balik, yakni apakah mereka mempercayakan PIN kartu debit mereka kepada orang lain (entah itu orang tua, kerabat, saudara atau pasangan) hasilnya, 60 orang/59% mengaku mempercayai PIN kartu debit mereka ke orang lain, sedangkan 42 orang/41% mengaku tidak mepercayakan orang lain untuk mengetahui PIN kartu debit mereka.
Pendapat yang sama diutarakan oleh salah satu teman saya Mbak Desliana/IG @deslicarolina yang mempercayakan PIN dan pasword penting ke adik dan mamanya. "...karena urusan perbankan akan direpotkan keluarga tertinggal."
Ya ini benar, dulu saat saya masih kerja di bank, ada juga kejadian pihak keluarga yang keteteran meng-take over rekening anggota keluarga mereka yang sudah meninggal. Harus minta surat keterangan kematian dari lembaga tertentu, lalu surat keterangan ini itu sebelum kemudian rekening almarhum/almarhumah, anggota keluarga tersebut dapat ditutup.
Saya pribadi juga mempercayakan PIN debit saya ke beberapa orang. Pun, saya mengetahui PIN ATM orang tua saya. Tujuannya jelas, ya untuk mempermudahkan segala urusan di kemudian hari. Perkara trust ya dikembalikan ke pribadi orangnya. Seperti trust yang saya dapatkan dari bibi saya. Saya yakin, satu dari sekian puluh ribu pegawai BRI pun pasti ada yang mempercayakan PIN kartu debit mereka ke salah satu anggota keluarga.Â
Sampai di titik ini, katakanlah bibi saya salah karena sudah mempercayakan kartu debit beserta PIN-nya kepada saya.
Saya juga salah menerima kepercayaan itu tanpa mengetahui akan ada kejadian seperti ini. Sampai di titik ini SAYA SADAR PENUH bahwa POTENSI KETELEDORAN sangat besar terjadi pada saya. Kasarnya nih ya, iya, saya yang menghilangkan uang tersebut.Â