Email itu kemudian dibalas oleh petugas bernama Kanya pada pukul 11:17, dan dari isi balasan email itu Sdri Kanya menginformasikan bahwa proses investigasi akan berjalan kurang lebih 20 hari. Ini waktunya lebih lama ketimbang yang Sdr Reza informasikan. Tapi, tak mengapa, mungkin BRI butuh waktu lebih banyak untuk menyelidiki kejadian ini.
TAK KUNJUNG MENDAPAT KABAR SETELAH 1 BULAN
Sejak kejadian itu, dana rekening BRI beliau langsung dilimpahkan ke rekening BCA atau Mandiri saya. Dan, proses transfer dana dari anak-anak beliau di Belitung kemudian dilakukan langsung ke tabungan saya (walaupun sepupu di Belitung jadinya agak ribet karena proses transfernya antarbank dan kena biaya lebih mahal. Maklum, kabupaten kecil yang sayangnya hanya ada BRI dan bank daerah di sana).
Kartu debit langsung saya kembalikan. Saya masih rutin setiap minggu mengambilkan uang dan memberikannya kepada bibi saya. Dan, tiap kali ke sana, saya selalu tanya apakah sudah ada telepon dari BRI untuk mengabarkan hasil investigasi.
"Nggak ada bang, cuma kadang ada telepon nggak terangkat karena bicik lagi nggak pegang hape."
Mendengar itu, saya bilang, "jika itu memang dari BRI mestinya mereka akan nelepon terus sampai berhasil ngomong sama bicik."
Sayangnya hingga sebulan lebih, tetap tidak ada telepon dari BRI untuk mem-follow up kejadian ini. Makanya, Sabtu 12 Maret 2022 pukul 10:21 WIB saya kembali mengontak BRI melalui email dan menanyakan kenapa belum ada kabar dari BRI.
Email saya dibalas 28 menit kemudian dengan kabar yang kurang mengenakkan. Yakni, BRI menyimpulkan kelalaian murni ada pada kami (bibi saya sebagai pemilik rekening karena sudah mempercayakan akses rekeningnya kepada saya).
Pesan dari BRI seperti ini:Â Terkait dengan pengecekan laporan, kami bantu pengecekan laporan Bapak Haryadi sudah selesai diproses. Hasil laporan menyatakan bahwa transaksi sukses/normal menggunakan kartu ATM dan PIN ATM yang sesuai. Setiap transaksi dengan kartu ATM dapat dilakukan apabila kartu ATM dan PIN diinput dengan benar, semestinya pengelolaan kartu ATM dan PIN tersebut merupakan rahasia pribadi serta menjadi tanggung jawab sepenuhnya pemilik rekening. Terkait saldo berkurang tidak merasa melakukan transaksi, Bank BRI tidak dapat melakukan pengembalian dana. Mohon Bapak dapat menjaga selalu kerahasiaan data rekening seperti PIN, User ID, Password, kode m-Token, OTP, CVC/CVV serta data pribadi lain kepada orang lain untuk menghindari penyalahgunaan.
Saya lalu membalas email tersebut dan menyampaikan beberapa poin. Pertama, saya ingin BRI tetap menghubungi bibi saya secara langsung via telepon untuk menjelaskan hasil investigasi walaupun saya pribadi pun akan menyampaikan kepada beliau. Kedua, saya sampaikan kekecewaan saya sebab di email pertama saya sudah paparkan poin-poin penyelidikan yang dapat BRI lakukan yakni dengan cara membuka CCTV seluas-luasnya.
Namun, hal itu tidak dilakukan. Bahkan, sampai detik ini saya tidak tahu uang 1 juta yang mendadak lenyap itu berlangsung di ATM mana. Apakah ATM RS Muhammadiyah yang sempat saya datangi pertama kali tapi error, atau ATM BRI Cabang Ampera tempat saya melakukan transfer?
Sayangnya, email saya dibalas dengan jawaban normatif seperti jawaban di atas. Hanya copy-paste dan tidak menjawab pertanyaan saya seputar CCTV dsb. Sungguh saya kecewa.