Terletak 48 km dari kota Manado, cukup waktu 1,5 jam untuk menuju Likupang jika pintu masuknya dari bandara Sam Ratulangi. Namun, dengan adanya tol Manado-Bitung, waktu tempuhnya kini setengah jam saja.
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) wisata Manado-Likupang tentu akan mudah dijangkau dengan adanya akses tol ini. Apalagi, kemudian Kemenparekraf mendorong pembangunan sektor lain.
Tak hanya jalan, namun juga ketersediaan air bersih, listrik dan internet pun digalakkan bukan saja untuk memenuhi kebutuhan wisatawan namun untuk masyarakat di sekitar.
Bersama Danau Toba, Mandalika, Borobudur dan Labuan Bajo, Likupang sudah ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas atau DSP Likupang yang keputusan ini diinstruksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Terus terang, dari keempat nama itu, Likupang adalah nama yang asing bagi saya. Namun, ketika mengulik lebih dalam keindahan yang menjadi bagian dari Wonderful Indonesia ini, saya takjub dengan pilihan destinasi berlibur kelas dunia yang ditawarkan.
Misalnya saja Pantai Paal yang berada di Desa Marinsow, Likupang Timur atau Pantai Pulisan di Minahasa Utara yang sama-sama menawarkan pasir putih dan air sejernih kristal serta keberagaman biota laut yang menyemarakkan kegiatan menyelam. Bahkan, di Pantai Likupang pernah ditemukan Penyu Hijau yang menandakan ekosistem di sana masih baik.
Masih di Pulisan, ada juga bukit tempat tumbuhnya savana. Uniknya untuk mencapai Bukit Pulisan ini, pengunjung harus menggunakan katingting, yakni perahu kecil sebelum kemudian hiking selama 20 menit untuk mencapai puncaknya. Ini adalah tempat terbaik untuk menikmati sunrise dari atas ketinggian.
Bukit lainnya yang patut dijajal ialah Bukit Larata atau Bukit Ilalang yang terletak di ujung Desa Kinunang persis sebelum pintu masuk menuju Pantai Kinunang yang menjadi satu kawasan.