Ironisnya, Diana menerima sebuah kalung di mana Charles pun memberikan kalung yang sama persis ke perempuan lain. Dan, saat Diana mengkonfirmasi hal itu, Charles tidak membantah.
Keadaan-keadaan inilah yang membuat Diana semakin tertekan. Selepas kepergian Maggie, hanya William (Jack Nielen) anak sulungnya yang mampu mengerti perasaannya dan berusaha untuk terus menghiburnya.
Banyak hal yang berkecampuk di dalam dirinya. Peraturan istana, tatapan dari sang ratu yang mengintimidasi, sikap dingin anggota keluarga kerajaan lain hingga teror-teror kecil dari Gregory yang membuat Diana hampir menyerah di banyak kesempatan.
Kita semua tahu bahwa Diana kemudian bercerai dari Pangeran Charles dan ia meninggal di Paris dalam bersama kekasihnya Dodi Al-Fayed dalam kecelakaan ketika menghindari kejaran paparazi. Namun, hal itu tidak dibahas di film berdurasi hampir 2 jam ini.
Di film Spencer, kita diajak untuk mengenal lebih dekat Diana di masa-masa sulitnya ketika dia harus berjuang mempertahankan akal sehatnya. Saya tidak tahu berapa persen dari film ini yang didasari dari kejadian nyata.
Satu yang jelas, Kristen Stewart begitu sukses memerankan sosol Lady Diana. Perannya di film ini dapat dikatakan sebuah pembuktian bagi segala macam kritikan yang selama ini ia terima. Seperti muka datar, ekspresi dingin, dsb.
Di Spencer, Kristen begitu menjiwai sosol Putri Diana yang tertekan dan mendambakan kebebasan. Tak heran jika Kristen berhasil masuk nominasi Aktris Terbaik di ajang Academy Award tahun ini.Â
Sebelumnya, ia lebih dulu memenangi penghargaan di kategori yang sama lewat beberapa ajang film lain seperti Chicago Film Awards, Denver Film Critics, Atlanta Film Critics, Boston Online film Association, dsb.
Saya angkat topi juga dengan penulis skenario Steven Knight dan sutradara Pablo Larrain yang menjadikan film ini begitu apik secara keseluruhan. Saya betul-betul menikmati tiap detik yang disajikan lewat film ini. Sebuah pengalaman nonton film yang menyenangkan.