Lalu, semua organisasi rahasia dunia, spionase dsb, adalah organisasi-organisasi yang betul-betul ada. Bahkan nama tokoh-tokoh pentingnya pun tak disamarkan.
Mendekati akhir novel, E.S Ito menyebutkan pula soal Opeasi HAIK yakni campur tangan CIA dalam pemberontakan PRRI dan Permesta di Indonesia. Betapa ya, sejak dulu-dulu, CIA ini banyak terlibat dalam peristiwa bersejarah di sudut-sudut dunia.Inilah hebatnya E.S Ito yang dapat meramunya menjadi satu dan memintalnya lewat benang merah yang utuh sehingga "pelajaran" sejarah dapat disajikan dalam kisah thrilling semenarik ini.
Walau begitu, bukan berarti tidak ada hal-hal yang dapat saya soroti kelemahannya. Misalnya saja, di satu sisi Sam dengan mudah berpindah ke banyak negara tanpa harus memikirkan visa. Namun, di bagian lain, visa menjadi satu yang krusial dan harus dipersiapkan secara khusus.
Kisah Sam di kawasan-kawasan ketinggian India dan Tibet juga digambarkan tanpa cela. Sam tak pernah diceritakan punya kendala AMS (Acute Mountain Sickness) alias penyakit yang biasanya menyerang orang di tempat ketinggian. Padahal, di buku-buku lain yang menceritakan pengalaman ke Tibet atau daerah pegunungan, sering disebutkan jika tokohnya harus melakukan beberapa cara dan beradaptasi dulu untuk menaklukan AMS ini.
Terlepas dari dua faktor itu, secara keseluruhan Komsi Komsa tentu saja novel yang bergizi dan sangat direkomendasikan. Walau rasanya belum menyamai kehebatan Rahasia Meede, lewat Komsi Komsa ini, saya ingin terus membaca karya-karya dari beliau. Ya, yang terdekat mungkin mau beli Negara Kelima dulu, kali ya!
Skor 8,6/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H