"Iya, aku sangat menyukai anak kecil," jawab Li Chaichao.
Sayang, kencan buta itu tidak berakhir lancar. Hei Mei yang miskin terdesak keadaan dan harus bekerja di Beijing. Dan, dengan sifat kebapakannya, Li Chaichao menawarkan diri mau merawat He Ziqiu.
Awalnya, Li Jianjiang menentang keras. Dia tidak mau punya ibu dan kakak tiri. Namun, lama kelamaan dia mulai bisa menerima  tak hanya He Ziqiu sebagai kakaknya, namun juga Ling Xiao. Ketiganya tumbuh bersama "hanya" dengan kasih sayang dan perhatian dari kedua ayah tanpa adanya satu pun sosok ibu di antara mereka.
REMAJA PENUH GEJOLAK
10 tahun berselang kini ketiganya sudah duduk di bangku SMA. He Ziqiu dan Ling Xiao kini duduk di tingkat akhir dan akan mempersiapkan diri ke universitas. Ling Xiao tumbuh menjadi pemuda yang cerdas. Dia selalu menempati peringkat pertama.
He Ziqiu pun demikian. Walaupun tak sepandai Ling Xioa, nilai-nilainya selalu bagus. Hal ini berbeda dengan Li Jianjian yang tidak terlalu suka belajar. Alih-alih mengerjakan PR, Li Jianjian lebih suka jika menggambar dan berkegiatan seni.
Hubungan tiga-saudara-tak-sedarah ini digambarkan dengan begitu indah. Li Jianjian yang "preman" dan kerap berkelahi selalu merasa aman sebab dia punya dua kakak yang akan selalu melindungi. Suka, duka, sedih, bahagia selalu dilalui bersama.
Konflik mulai bermunculan saat kemudian Zhao Hua Guang (Liu Jin Long), ayah kandung He Ziqiu mendadak muncul. Pria miskin yang meninggalkan ibu dan dirinya sejak lama itu kini sudah kaya raya dan berniat mengambil He Ziqiu untuk mewarisi semua kekayaannya.
Ibu Ling Xiao -Chen Ting (Yang Tong Shu), yang lama menghilang pasca bercerai dengan suaminya pun mendadak kembali dan mulai memasuki kehidupan Ling Xiao. Baik Zhao Hua dan Chen Ting rupanya memiliki misi tersendiri yakni ingin "menebus" kesalahan mereka di masa lalu, namun dengan cara mengambil masing-masing anak lelaki mereka dari kedua ayah yang sudah membesarkan mereka dengan susah payah.