Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Perihal Kejantanan Si Ajo Kawir di Film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas"

7 Desember 2021   16:27 Diperbarui: 7 Desember 2021   16:39 5500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kulit legam, tampang sangar, pakai baju ya apa adanya aja. Belum lagi hobinya berkelahi. Itu dia yang terlihat dari sosok Ajo Kawir (Mathino Lio), pemuda asal Bojong Soang yang dikenal hidup seolah tanpa rasa takut.

Sialnya, dia punya satu kelemahan. Burungnya tidak bisa ngaceng. Dan, ntah bagaimana ceritanya, hampir semua orang tahu tentang itu sehingga ia kerap diperolok dan diremehkan. Jika sudah begitu, sudah bisa ditebak, bukan? Hal semacam itu akan berakhir dengan baku hantam.

Selain membuka bengkel bersama sahabatnya Tokek (Sal Priadi), Ajo Kawir punya side job sebagai tukang pukul lepas. Siapa saja yang butuh jasanya, tinggal mengontak. Masalah bayaran tak usah terlalu dipikirkan, selagi hasrat berkelahinya dapat dipenuhi, hampir semua tawaran akan dia sikat.

Sialnya, satu kali ia menerima job untuk menghajar sebuah bos besar. Belum lagi menemui si bos, ia harus berhadapan dengan Iteung (Ladya Cheryl), salah satu tukang pukul si bos yang mana mau nggak mau harus Ajo Kawir hadapi.

Ajo Kawir dan Iteung. Sumber IMDB.
Ajo Kawir dan Iteung. Sumber IMDB.

Pertarungan berlangsung seru. Badannya sih remuk. Tapi ternyata dia dapat bonus: cinta. Dia jatuh cinta sama Iteung tapi, bak burungnya yang lemah, Ajo Kawir juga payah soal urusan hati. 

Sinyal cinta yang Iteung berikan (lewat kiriman lagu di radio) tak juga ia balas hingga kemudian Iteung datang menemuinya dan menyatakan kebenciannya akan sikap dingin Ajo Kawir terhadapnya.

Mereka memang kemudian bersatu. Iteung rela menikah dengan Ajo Kawir walaupun tak jelas sampai kapan ia tahan menjalankan perkawinan semacam "itu".

Apalagi, Budi Baik (Reza Rahadian), pria yang menaruh hati kepadanya sejak lama terus berusaha mendekatinya. Budi Baik bahkan tak segan memprovokasi Ajo Kawir untuk melepaskan Iteung. Bagi Iteung keberadaan Budi yang perkasa juga tak serta merta dapat ditepis.

Budi Baik yang terus mengincar Iteung. Sumber IMDB.
Budi Baik yang terus mengincar Iteung. Sumber IMDB.

Lantas, apa yang menjadikan Ajo Kawir lemah syahwat semacam itu? Lantas, apa hubungan Ajo Kawir dengan Rona Merah (Djenar Maesa Ayu), perempuan gila yang hidup dalam kasih para tetangga. Belum lagi keberadaan sosok Paman Gembul (Piet Pagau), seorang bos besar lain yang memerintahkan Ajo Kawir untuk membunuh beberapa orang.

Hidup Ajo Kawir terasa begitu rumit dengan segala macam masalah pelik yang menimpa hidupnya. Nyawanya terancam, hubungannya dengan Iteung perlahan retak, belum lagi dia terus dikejar bayang-bayang masa lalu yang menjadikannya seperti itu: pria yang tidak bisa ngaceng sama sekali.

*   *   *

Saya mengenal nama Edwin dari beberapa film besutannya terdahulu seperti Babi Buta Ingin Terbang (2008) atau Possesive (2017) yang berjaya di banyak festival film walaupun jujur saja Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas/Vengeance Is Mind, All Others Pay Cash adalah film pertama dia yang saya tonton.

Film ini diangkat dari novel laris karya Eka Kurniawan yang mana saya juga baru mulai membacanya setelah lebih dahulu menonton filmnya. 

Jadi, di tulisan ini saya tidak akan mengkomparasi antara film dan buku sebab, jika dibandingkan pun, keduanya memiliki medium yang berbeda.

Cinta Iteung sangat diuji perihal kondisi Ajo Kawir. Sumber IMDB.
Cinta Iteung sangat diuji perihal kondisi Ajo Kawir. Sumber IMDB.

Bersetting di tahun 1980-an dan memiliki alur maju mundur, film ini tersaji dengan menarik. Walau pun hadir dengan dialog-dialog kaku, akting yang aneh (in positive way) dan cerita yang absurd, namun di situlah letak keistimewaan film ini. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menjadi unik dengan segala elemen yang ada secara keseluruhan.

Ladya Cheryl adalah alasan terbesar saya rela menyaksikan film ini. Aktris kesayangan Edwin ini (karena banyak bermain di film besutannya) adalah salah satu aktris favorit saya. Dan, di film ini, Ladya kembali menunjukkan kualitasnya.

Semua pemain bermain bagus. Walaupun beberapa adegan berantem tampak terlalu hati-hati (misalnya saat pemain figuran tampak ragu-ragu menghempaskan badannya di meja biliar, rrr takut merusak properti mungkin?) dan juga adegan pertarungan antara Ajo Kawir dan Iteung yang kadang-kadang gerakannya aneh, namun secara keseluruhan ditutupi dengan akting mereka yang prima.


Para pemainnya bahkan melakukan adegan-adegan "berani" semacam blow job yang dilakukan oleh aktris senior Christine Hakim yang berperan sebagai Mak Jerot. Atau juga adegan masturbasi oleh Marthino Lio dan adegan intim oleh pemain-pemain lainnya. Jadi, pastikan yang menonton sudah dewasa.

Apakah wajib membaca bukunya sebelum menonton film? Tergantung. Saya pribadi termasuk orang yang malas membaca buku jika filmnya lebih dulu saya tonton. Tapi, film dan novel ini pengecualian. Walaupun secara umum ceritanya utuh dan selesai ketika ditonton, saya memutuskan untuk membaca bukunya untuk mengenal lebih dalam tokoh-tokohnya.

Misteri apa yang menjadikan Ajo Kawir seperti itu terjawab dengan baik juga di film ini. Satu hal yang tragis dan miris. Sehingga, setelah menonton, saya menjadi paham kenapa bisa dia tersiksa semacam itu di sepanjang hidupnya. Mengenai apa penyebabnya dia tidak bisa ngaceng, tentu harus disimak sendiri lewat film ini atau juga bukunya.

Skor 8,6/10

Penulis bagian dari Kompal
Penulis bagian dari Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun