"Ya, aneh lah, mana ada istri yang sungguh-sungguh rela dari lubuk hati paling dalam kalau suaminya menikah lagi?"
"Ya, ada saja tuh cerita-cerita dari sebagian kelompok yang seperti itu. Malah jadi seperti kampanye. Istri-istrinya tampil bersama dan akur. Kan, perempuan salihah...."
"Ah, omong kosong! Itu, kan, pembodohan untuk para Muslimah! Aku paling marah dengan kampanye seperti itu! Meremehkan perempuan banget!" Hal.51.
Sang suami begitu sewot mendapati permintaan Anisa, istrinya. Namun, ketika Anisa bilang bahwa sang suami akan dijodohkan dengan seorang peri, apakah suami tak berubah pikiran? Lagi-lagi cerpen yang bernas dan menarik.
Terkait judul tulisan ini yang menyinggung mengenai malaikat bercuti, ini terkait dengan cerpen berjudul "Malaikat Cuti" yang dikisahkan bahwa malaikat-malaikat yang ada memutuskan untuk cuti sementara dari tugas sebagaimana biasanya.
"Iya, cuti seperti manusia melakukan cuti. Berhenti sejenak dari rutinitas tugas sehari-hari," sahut Mikail.
"Cuti itu Cuma ilusi buatan manusia. Buat kita, mana ada cuti?" Ar-Rad menghentikan cambuknya karena heran. Hal.131.
Cerpen ini menurut saya ada juga kaitannya dengan cerpen lain berjudul "Iblis Pensiun Dini". Nggak main-main, yang mau pensiun adalah pimpinannya para iblis pula.
"Kau kan menjadi iblis pertama dalam sejarah yang mengajukan pensiun dini," kata Hakim.
"Aku selalu senang mbisa mencatat sejarah," ujarku tanpa menyembunyikan nada bangga. Hal.81.