Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menikmati Kehangatan Desa Gongjin dalam Serial "Hometown Cha-Cha-Cha"

2 November 2021   11:26 Diperbarui: 2 November 2021   11:38 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source image: Tribun Sultra

Hye-Jin (Shin Min-A) seharusnya dapat jadi dokter gigi yang sukses di Seoul jika mau menuruti perintah kepala klinik tempat dia bekerja. Namun, nuraninya tidak mampu berbuat demikian. Sebab, kepala klinik memerintahkan dia untuk memanipulasi kesehatan gigi pasien agar pasien mendapatkan perawatan khusus berbiaya mahal.

"Mana mungkin saya meminta pasien untuk melakukan pengobatan A, jika hanya dengan perawatan B pasien dapat disembuhkan," ujar Hye-Jin tegas.

Saat kemudian dia dipecat, Hye-Jin masih optimis dapat segera mendapatkan klinik baru. Sayangnya, kepala klinik lama memfitnahnya sehingga tidak ada satu pun klinik yang mau menerima Hye-Jin sebagai tenaga kesehatan. Hye-Jin yang tadinya berusaha tenang mulai panik sebab biaya hidup di Seoul tinggi dan kalau terus-terusan jobless, kelamaan dia akan bangkrut.

Di tengah kekalutan, Hye-Jin memutuskan untuk berkunjung ke Desa Gongjin sebab desa pelabuhan inilah yang ia datangi bersama ayah dan almarhum ibunya sebelum kemudian sang ibu meninggal karena sakit. Dia mengunjungi desa pelabuhan itu untuk mengenang masa-masa kebersamaan sebagai satu keluarga utuh.

Hong Bangjang. Source Tribunnews
Hong Bangjang. Source Tribunnews

Sial, dia berada di Gongjin bertepatan dengan gangguan telekomunikasi yang melanda satu desa. Dia terjebak di desa ini sebab ada utang pembelian kopi sedangkan kartu pembayaran tidak dapat digunakan. Mobilnya pun mendadak mogok sehingga ia harus tinggal sedikit lebih lama di sana.

Saat sedang duduk di pantai, dia berjumpa dengan Hong Du-Sik (Kim Sun-Ho), pemuda setempat yang banyak membantunya. Diantaranya, memberikan Hye-Jin pekerjaan paruh waktu, menginformasikan tempat menginap dan memperbaiki mobilnya. Lalu, atas saran Hwa-Jeong (Lee Bong-Ryun) seorang pemilik restoran, Hye-Jin mulai terpikir untuk pindah ke Gongjin.

"Kau bisa membuka klinik kesehatan gigi di sini. Sebab, tak ada satu pun dokter gigi di Gongjin," ujar Hwa-Jeong.

Hye-Jin termasuk orang yang implusif dan cepat mengambil keputusan. Kembali ke Seoul, dia menjual apartemen dan berpamitan dengan Mi-Seon (Gong Min-Jung) sahabat yang kelak menyusul ia ke Gongjin dan bersedia menjadi asistennya di klinik.

Dan, dalam waktu yang tergolong cepat, setelah menyiapkan rumah dan tempat praktik, Hye-Jin telah resmi menjadi warga Desa Gongjin. Sayangnya, cara berkomunikasi Hye-Jin termasuk payah. Gaya hidup modern yang ia anut banyak yang tidak cocok dengan kehidupan pedesaan di Gongjin. Puncaknya, di salah satu pertemuan, Hye-Jin menjelek-jelekkan penduduk Gongjin dan hal itu tak sengaja disiarkan menggunakan pelantang. Tak ayal, pendudul Gongjin menjauhinya.

Du-Sik yang lebih sering dipanggil dengan sebutan "Hong Banjang" yang berarti "Kepala Hong" lagi-lagi menjadi penyelamat. Dengan cara-caranya, dia berusaha menyadarkan Hye-Jin bahwa apa yang ia lakukan salah dan sudah sepantasnya Hye-Jin meminta maaf secara tulus kepada penduduk Desa Gongjin.

TIGA MISTERI DESA GONGJING

Desa Gongjin adalah tipikal desa yang sepi, nyaman dan menyenangkan. Penduduknya saling kenal dan saling melindungi satu sama lain. Nuansa keakraban warga Desa Gongjin ini tak ubahnya seperti kehidupan penduduk Kampung Ssangmun-dong di serial Reply 1988.

Hong Du-Sik dikenal sebagai orang yang serba bisa. Dia bekerja paruh waktu di banyak toko yang ada di sana. Saat pagi, dia bertugas menjaga kedai kopi milik Chun-Jae. Saat siang, dia menjadi kurir kedai makanan milik Hwa-Jeong dan Nam-Suk (Cha Chung-Hwa). Saat siang dan sore, giliran toko kelontong milik Yun-Geong (Kim Ju-Yeon). Pokoknya, Du-Sik orang yang paling sibuk. Walau begitu, jika dia sedang ingin libur, tak ada satu pun orang yang dapat merayunya.

Penduduk Desa Gongjin. Source image Kepoper 
Penduduk Desa Gongjin. Source image Kepoper 

Ada tiga misteri di kota Gongjin. Misteri pertama, saat Du-Sik menghilang selama 5 tahun dari Desa Gongjin. Tak ada satu pun penduduk yang tahu ke mana dia. Ada yang menyebutkan Du-Sik bekerja di Seoul atau bahkan isu dia menjadi mata-mata untuk Korea Utara hwhw. Yang jelas, saat Du-Sik kembali, dia terlihat menyedihkan. Penduduk berusaha membantunya, terutama nenek Gam-Ri (Kim Young-OK) yang sejak lama merawat Du-Sik pasca meninggalnya sang kakeknya sehingga Du-Sik yang tak punya orang tua hidup sebatang kara.

Misteri kedua yakni perceraian Hwa-Jeong dan suaminya. Sebab, walau sudah berpisah, mereka tampak masih berkawan dan merawat anak mereka Yi-Joon dengan baik. Sedangkan misteri terakhir ialah sosok penduduk Gongjin yang berhasil memenangkan lotere berjumlah besar. Tak ada satu pun penduduk yang tahu siapa pemenang lotere itu.

Jadilah, selama 16 episode, saya sebagai penonton disuguhkan kisah-kisah yang hangat dari penduduk Desa Gongjin. Tentu saja tidak selamanya mulus selaiknya kehidupan biasa yang kita jalani. Di banyak kejadian, muncul juga keharuan dan kesedihan. Tapi, tetap saja lebih banyak lagi keceriaan dan kebahagiaan yang ditawarkan.

*   *   *

Sejak pertama muncul, saya tahu bahwa Hometown Cha-Cha-Cha ini banyak diperbincangkan. Namun, saya termasuk orang yang tidak suka menonton secara on going hehe. Makanya, saya memilih untuk menyaksikan drama ini begitu selesai tayang 1 musim.

Saya juga cenderung tidak begitu suka menyaksikan drama yang terlalu hype. Namun, embel-embel bahwa ini kisah keluarga dan tetangga-lah yang menjadikan saya memilih serial ini. Drama yang memuat kisah semacam ini rasanya tak pernah gagal untuk disaksikan.


Terlepas kasus yang menimpa Kim Sun-Ho di kehidupan nyata, harus diakui, dia pas sekali memerankan tokoh Hong Banjang yang loveable. Seolah-olah, hidupnya diserahkan penuh untuk membantu semua warga yang tinggal di sana.

Salah satu kekuatan lain dari serial ini ialah para aktor yang seolah dilahirkan untuk memerankan tokoh yang ada di sana. Rasanya, semua penduduk Desa Gongjin bermain apik dan keren! 

Casting directornya patut diberikan pujian khusus. Skripnya juga digarap baik. Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dari serial ini. Dari pentingnya menjaga hubungan orang tua-anak, suami-istri bahkan antartetangga.

Dialog-dialog bernas juga bertaburan. Rasanya, ingin saya kutip semua dan tampilkan di sosial media haha. Dan, puncaknya di episode 15 dan 16, tak terasa air mata menetes. Mulanya hanya berupa bulir-bulir di sudut mata, tapi kok ya makin lama makin deras. Terakhir saya menangis nonton serial ya saat menyaksikan Reply 1988 itu. Hehehe.

Untuk sebuah drama sederhana yang memperlihatkan tentang kehidupan sehari-hari, Hometown Cha-Cha-Cha ini patut diberikan apresiasi lebih. Suka banget drama ini!

Skor 9/10

Penulis bagian dari Kompal
Penulis bagian dari Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun