Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kacaunya Penanganan Keluhan Pelanggan IndiHome

29 Maret 2021   16:20 Diperbarui: 29 Maret 2021   16:41 2808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu laporan ditutup, seolah-olah petugas ini menyerahkan urusan saya kepetugas selanjutnya. Sehingga komunikasi yang saya lakukan tidak berlangsung secara kontuinitas. Ini hal mendasar yang menjadi keluhan terbesar saya terhadap Telkom. Sehingga apa yang saya harapkan di petugas pertama dan kedua (mengenai datang ke tempat saya pagi), tidak dapat terjadi sebab masing-masing petugas sudah "lepas tangan" dikarenakan nomor tiket aduannya sudah ditutup.  Dan, keluhan saya adalah "urusan" petugas selanjutnya di tiket laporan paling akhir. Sampai sini, mengerti kan apa yang saya maksudkan?

*******

Saya menuliskan kronologis kejadian dengan sebenar-benarnya bukan bermaksud untuk menyudutkan satu-dua petugas. Namun, saya menulis ini dengan harapan Telkom dapat melakukan transformasi menyeluruh sehingga jika hal yang sama kembali terulang, Telkom dapat memberikan layanan yang maksimal.

Terima kasih kepada SEMUA petugas yang telah membantu. Saya harap mereka semua sehat dan dapat terus bekerja dengan baik dan semakin baik. Sekali juga saya minta maaf atas kata-kata atau nada tinggi saya dalam berkomunikasi. Saya harap, itu kali terakhir saya melakukannya. Dalam artian, ke depan Telkom akan lebih efektif lagi dalam handling complaint pelanggan. 

Biaya yang saya keluarkan untuk membayar tagihan internet dan telepon gak bisa dikatakan murah. Jadi wajar jika saya meminta layanan yang standar. Tak harus serba wow dan super cepat. Cukup standar saja (misalnya janji datang jam 2 sd jam 4, ya datanglah jam segitu. Kalau janji jam 2 datang jam 10 atau jam 11, itu namanya service exellent!).

Terakhir, tulisan ini akan sampai ke jajaran petinggi. Saya harap komplain saya ini dapat dicermati dengan baik, dan dapat dijadikan bahan evaluasi. Itu saja lebih dari cukup. Dan, saya menolak komunikasi lanjutan via telp atau kunjungan pasca kejadian ini. Sekali lagi, cukup pahami, berbenah dan semoga Telkom menjadi lebih baik ke depannya.

dok.KOMPAL
dok.KOMPAL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun