Tapi ya nggak apa-apa. Luapkan saja emosi itu bahkan dengan air mata sembari terus berdoa semoga keadaan akan membaik dan nanti bisa bertemu lagi dengan keluarga secara langsung. Mudik daring seperti ini memang mengubah wajah kebiasaan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Di sisi lain, semoga juga dengan tertundanya mudik, menjadikan pengeluaran berkurang karena menurut tetangga saya yang mudik tiap tahun, "mudik itu gak cukup hanya dengan ongkos. Mesti banyak yang disiapkan. Apalagi kalau bekerja, kalau gak bawa duit nanti dianggap gagal di perantauan."
Nah, bener juga, ya! Intinya, semoga apa yang terjadi sekarang ada hikmahnya dan kita semua dapat melewati hari lebaran dengan segenap suka cita, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H