Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyerap Semangat Kebaikan Sang Buddha dan Mengaplikasikannya di Bulan Ramadan

7 Mei 2020   15:28 Diperbarui: 7 Mei 2020   15:23 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Big Buddha di Hongkong. Sumber omnduut.com

Taman Lumbini berada d distrik Kapilavastu, Nepal. One of my wishlist country. Source image: The Jakarta Post
Taman Lumbini berada d distrik Kapilavastu, Nepal. One of my wishlist country. Source image: The Jakarta Post
Waisak dirayakan pada wakt terang bulan atau purnama Sidhi untuk memperingati 3 peristiwa penting. Pertama, lahirnya Pangeran Siddaharta di Taman Lumbini pada tahun 623 SM. Kedua, memperingati pencapaian Pangeran Siddharta yang mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Bodh Gaya pada usia 35 tahun di 588 SM. Terakhir, peringatan wafatnya Buddha Gautama di Kusinara pada usia 80 tahun di 543 SM.

Lantas, semangat apa yang kita ambil di bulan Ramadan ini? Tentu saja banyak. Pernah dengar jargon, "semua agama baik," bukan? Nah, saya pribadi meyakini itu. Nggak ada ceritanya ada sebuah agama yang memiliki Tuhan namun mengajarkan kebatilan dan keburukan.

Ajaran Buddha tidak membedakan kelas dan kasta. Nah, sebagai umat Islam kita juga dapat mempraktikan hal ini. Bahwa sikap kita terhadap orang lain gak boleh ditentukan dari seberapa tinggi kedudukan atau seberapa banyak harta yang mereka punya. Semua niat baik yang kita punya dapat disalurkan kepada semua umat tanpa memandang perbedaan semacam ini.

Ramadan adalah bulan yang baik untuk bersedekah. Source image Kompas.com
Ramadan adalah bulan yang baik untuk bersedekah. Source image Kompas.com
Buddha mengajarkan pengikutnya untuk memancarkan metta atau kasih sayang dan cinta kasih terhadap semua makluk hidup tanpa kecuali. Gak hanya kepada manusia tapi juga kepada makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan. Nah, saat Ramadan seperti sekarang, kita "dituntut" untuk semakin banyak menyalurkan belas kasih kepada sesama.

"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." (HR Tarmizi).

Nah, itu salah satu bentuk kasih sayang dan cinta kasih. Sejak kecil, kita diinfromasikan bahwa salah satu tujuan berpuasa agar kita dapat merasakan saudara kita, di luar sana yang bahkan kesulitan untuk makan.

Selanjutnya, hal lain dari Agama Buddha yang dapat kita aplikasikan dalam semangat beribadah Ramadan adalah Agama Buddha mengajarkan hukum sebab dan akibat. Dalam Islam, kita juga meyakini bahwa semua perbuatan baik akan mendapatkan pahala dan semua perbuatan jahat akan mendapat dosa.

Tinggal kelak di hari kebangkitan setelah kiamat, kita akan ditempatkan di surga atau negara, tergantung amal ibadah kita. Nah, di Ramadan, kita diajak untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan. Semua demi mengharapkan Ridha-Nya.

Jadi, bagi teman yang merayakan hari Waisak, selamat memperingati hari tersebut dan semoga di tengah pandemi ini, teman-teman semua dapat merayakannya dengan suka cita dan kebahagiaan. Amin.

Penulis bagian dari Kompal.
Penulis bagian dari Kompal.
P.S: Jika ada kekeliruan infromasi dalam tulisan ini, mohon disampaikan di kolom komentar. Saya mohon maaf atas itu karena keterbatasan saya dalam menyerap informasi yang saya dapatkan di beberapa situs. Saya tak berkemampuan untuk mengoreksi langsung di tulisan ini karena begitu terpublikasi, tulisan ini akan otomatis terkunci. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun