Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Pengalaman Terkena Nyeri Lutut Saat Ramadan

28 April 2020   16:03 Diperbarui: 28 April 2020   16:09 1799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source image: Kompas.com

Dulu, sebelum aktif berolahraga, saya langganan kena penyakit "kampung" semacam masuk angin, suka nyeri di badan dsb. Alhamdulillah, pasca rutin olahraga, sakit semacam itu mulai berkurang. Dari yang biasanya saya bisa tiap 2 minggu sekali kerokan, kini paling 3 bulan sekali, itupun lebih ingin ke pijatnya, sih.

Pasca covid-19 merebak, saya yang biasanya aktif olahraga 4 kali seminggu di pusat kebugaran kini total setop berolahraga. Sempat sih nyobain olahraga di rumah, tapi rasanya beda dan kok ya cepat sekali capeknya. Dan, beberapa hari lalu, tiba-tiba saja lutut sebelah kiri saya terasa nyeri tiap kali salat.

Penyebab lutut terasa nyeri itu banyak. Bisa karena cidera atau memang ada penyakit sendi. Tapi, saya pribadi merasa karena tubuh dan otot-otot saya terlalu tegang. Sudah lama nggak dipake olahraga sehingga semua terasa kaku. Apalagi, saya termasuk pribadi dengan risiko tinggi terkena nyeri sendi karena saya kelebihan berat badan hehe.

Lalu saya ingat, beberapa saat sebelumnya saya sok-sokan squat jumping di ruma tanpa pemanasan yang cukup. Oalah panteslah kaki terasa nyeri. Er, mungkin juga karena faktor usia, sih. Oke sip hehe.

Oke, lalu untuk mengatasi dan mengantisipasi nyeri lutut, saya langsung melakukan beberapa hal, diantaranya.

Dibaluri dengan Minyak Esensial

Minyak esensial olahan jahe dan jeruk disinyalir dapat mengatasi nyeri sendi ringan. Nah, berhubung saat itu situasi mendesak dan saya... katakanlah malas membuatnya, maka alternatif paling mudah ya dengan mengolesi lutut saya dengan balsem.

Saya cocok dengan satu merek balsem di mana balsem ini aromanya tidak terlalu menyengat dan terasa hangat jika diolesi. Sebagian balsem lainnya biasanya "hanya" memberikan sensasi hangat dan dingin menyengat. Nah, saya tidak terlalu suka dengan balsem/minyak urut seperti ini.

Saat mengolesi, lutut yang nyeri saya pijat seadanya. Perlahan nyeri itu berkurang. Dan, semoga memang ini nyeri biasa karena nyeri otot jika sudah tingkatan atas maka sangat berbahaya.

Jaga Makan dan Jaga Kolesterol

Saya sudah setahun nggak makan nasi. Diet karbo? Oh nggak. Saya belum se-gila itu meninggalkan pempek walau ada tepung khusus bagi para keto-ers hehe. Saya masih kok makan-makanan lain katak mie (tepung, pempek), sayuran berat (kentang) dsb. Hanya nasi memang saya sudah musuhi lama karena keberadaanya mudah terjangkau sehingga jika saya makan pasti akan tergoda.

Makanan sehat. Source image: kompas.com
Makanan sehat. Source image: kompas.com
Nah, nyeri otot ini bisa terjadi karena kolesterol tinggi. Plak di pembuluh darah yang muncul sebagai dampak dari tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jaringan tubuh.

Nah ini yang bikin penderita kolesterol tinggi jadi mudah terasa lelah. Selain itu, penumpukan plak yang terjadi di pembuluh darah di kaki dapat menyebabkan terasa berat, nyeri bahkan perih seperti terbakar.

Makanya saya makin ketat menjaga makanan. Tapi ya gimana ya, ibu saya itu kalau Ramadan gini sajian makanannya dobel. Makanan berat begitu bedug, dan makanan setengah berat setelah tarawih. Kalau gak dimakan kan kasihan ya, udah capek-capek dimasak --alasan haha. Jadi ya udah, paling saya jaga porsinya aja.

Olahraga Euy!

Duh ini nih yang berat. Tapi ya, saya berusaha untuk olahraga lagi walaupun yang ringan. Saya mau coba lagi yoga dan freelatic. Di Ramadan terdahulu saya cukup rutin Yoga di saat sahur. Dan freelatic di saat mendekati berbuka puasa. Walaupun mungkin masih belum maksimal olahraganya, yang penting saya bergerak dan sendi-sendi ikutan aktif sehingga nggak kaku dan tiba-tiba nyeri.

* * *

Oke, saya rasa itu saja yang saya lakukan saat terkena nyeri sendi lutut. Sejauh ini saya belum mencoba ramuan herbal dsb karena tak lama, setelah diolesi minyak/balsem dan dipijat, langsung reda nyerinya. Jika nyeri berlanjut sih baiknya ke dokter ya. Saya juga rajin mengangkat kaki ke dinding sembari tiduran di lantai karena terbukti bikin enteng kaki.

Semoga kita senantiasa sehat selama Ramadan, ya.

Penulis bagian dari Kompal | dok: KOMPAL
Penulis bagian dari Kompal | dok: KOMPAL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun