Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kisah Anak yang Tertukar dalam Film "Like Father, Like Son"

11 April 2020   10:47 Diperbarui: 11 April 2020   11:00 1728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source image: .godalmingfilmsoc.org.uk

Di satu sore, Midori (Machiko Ono) berkata kepada suaminya Ryota (Masaharu Fukuyama) bahwa pihak rumah sakit tempat ia melahirkan menelepon dan ingin bertemu.

"Ada apa ya?"
"Aku juga tidak tahu," jawab Midori.
"Hmm, semoga bukan satu hal yang jelek."

Sayangnya, saat mereka berdua bertemu dengan pihak rumah sakit, satu kabar mengejutkan mereka terima. Bahwa, Keita (Kieta Ninomiya) anak yang sudah mereka besarkan selama 6 tahun ternyata bukan anak kandung mereka.

Di Jepang, kasus bayi tertukar memang kerap terjadi terutama di periode tahun 1960-an.

"Sejak itu kami menulis identitas di telapak kaki bayi," ujar pihak RS.

"Nah, jika demikian, kenapa hal ini terjadi? dan darimana kalian tahu bahwa anak kami tertukar?" tanya Ryota.

Keita dan ibu yang sangat sayang padanya. Source image: rorypnm.com
Keita dan ibu yang sangat sayang padanya. Source image: rorypnm.com
"Kami mengetahui hal ini dari data siswa yang kalian setorkan dan setelah kami cek, ternyata golongan darah Kieta tak cocok dengan golongan darah kalian berdua."

Ryota dan Midori pulang dengan perasaan bimbang. Mereka harus mengikuti satu tahapan tes DNA untuk memastikan dengan betul hal ini. Dan, ternyata tes DNA mendukung pendapat pihak RS. Kieta bukanlah anak kandung mereka!

Pihak RS lalu mempertemukan dua keluarga yang anaknya tertukar ini. Ternyata, anak Ryota dan Midori selama ini diasuh oleh pasangan Yudai (Lily Franky) dan Yukari (Yoko Maki) yang hidup di pinggiran kota dengan membuka sebuah toko kelontong.

Selain Ryusei (anak pertama mereka yang ternyata tertukar), mereka juga telah memiliki 2 anak lagi. Walaupun hidup mereka sederhana, tapi mereka adalah keluarga yang bahagia.

"Mumpung mereka masih kecil, sebaiknya harus segera ditukar," ujar pihak rumah sakit.

"Tidak semudah itu. Mereka bukan hewan!" protes Midori yang diaminkan oleh masing-masing pihak orang tua.

Keita dan ayah kandungnya. Source image: asianwiki.com
Keita dan ayah kandungnya. Source image: asianwiki.com
Jadilah, kedua pasang orang tua ini sepakat untuk mempertemukan masing-masing anak mereka. Bahkan kemudian, setelah mereka cukup akrab, Keita dan Ryusei masing-masing bertukar rumah tiap akhir pekan.

Di sinilah kedalaman cerita mulai tergali terutama saat masing-masing dari mereka mulai beradaptasi dengan keadaan yang ada. Keita yang selama ini hidup berkecukupan dengan fasilitas mewah harus membiasakan diri tinggal di kediaman Ryusei.

"Rumah Keita bagus! seperti hotel," ujar Ryusei saat kembali pulang ke rumah toko mereka.

Sungguh tidak mudah. Ryota dan Midori sejak awal mendidik Keita dengan disiplin dan tata krama yang baik dan tiba-tiba saja mendapati fakta bahwa Ryuseilah anak mereka sesungguhnya. Ryusei sendiri tipenya lebih easy going. Senang bermain game dan hidupnya lebih santai dan tak sedisiplin Keita.

Keita sendiri yang biasanya kalem cukup kaget saat tinggal di rumah ayah-ibu kandungnya karena mereka santai sekali. Tapi, sebetulnya Keita menikmatinya. Ia tak harus "terpaksa" bermain piano lagi, satu kegiatan yang sebetulnya ia tak begitu sukai.

Ah, Like Father, Like Son film yang bagus banget! ini film kedua sutradara Hirokazu Kore-eda yang aku tonton setelah sebelumnya menyaksikan Shoplifters yang berjaya di Cannes dan meraih Palme d'Or.

Tapi, dibandingkan Shoplifters, aku jauuuuh lebih menikmati film Like Father, Like Son ini. Filmnya sendiri cukup lambat dan lebih banyak menyoroti aktifitas Keita dan Ryusei di keluarga masing-masing. Namun, menurutku Kore-eda membangun ceritanya ya dengan cara seperti itu sehingga aku, sebagai penonton dapat memahami masing-masing isi kepala tiap karakternya.

Like Father, Like Son juga unjuk gigi di Cannes dan meraih Jury Prize. Film ini juga mendapat perhatian khusus di Toronto International Film Festival, Vancouver International Film Festival dan San Sebastin International Film Festival.

Sepanjang nonton aku degdegan dan penasaran bagaimana akhir ceritanya. Apakah Ryusei dan Keita akan ditukarkan. Lalu, mana yang lebih penting, anak hubungan darah atau anak yang sudah dibesarkan selama 6 tahun dengan kasih sayang?

Endingnya sendiri menurutku manis walaupun sempat juga dibikin melow di beberapa bagiannya. Oke, berdasarkan suasana hati dan pengalaman saat nonton, aku kasih skor film ini sebesar 9,5/10.

Penulis bagian dari Kompal (Kompasianer Palembang)
Penulis bagian dari Kompal (Kompasianer Palembang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun