"Toh di panti ada yang jaga, ngurus dan bahkan ada dokternya," ujar Ah Tao saat meyakinkan Roger.
Ingat film Ilo Ilo yang pernah saya ulas beberapa waktu lalu? nah, film A Simple Life ini bernapaskan hal yang sama. Hubungan majikan-pembantu digambarkan dengan begitu baik.
Sesuai judulnya, film yang diangkat dari kejadian nyata ini memang ditampilkan dengan sederhana. Adegan-adegannya begitu natural. Di beberapa bagian bikin senyum, ketawa, sedih dan terus berulang hingga akhir.
"Kau harus cari pembantu baru untuk mengurusimu," sahut Ah Tao.
Belum sempat Roger berkata, dia kembali berujar, "eh harusnya kau segera menikah, Roger!"
"Kau sendiri kenapa tidak menikah? ibu bilang tak sedikit pria tampan yang mau mendekatimu," timpal Roger.
"Ah, aku tidak suka dengan pria-pria itu. Mereka bau!"
"Alasan saja. Jangan-jangan kau suka sama ayahku, iya kan?"
Lalu, meledaklah tawa mereka. Ah, ini adalah salah satu adegan yang bikin hangat hati dan rasanya campur aduk.
Di satu sisi film ini nampak berjalan lambat dikarenakan sutradara memilih untuk menampilkan satu adegan dengan tempo pelan. Tapi, di sisi lain kadang sutradara melakukan lompatan yang cukup lebar saat kemudian ada hal-hal baru yang "menimpa" tokoh-tokohnya. Jadi, memang harus jeli sih.
Walau begitu, semuanya tidak mengurangi kenikmatan saat menyaksikan hubungan keduanya yang meninggalkan kesan manis saat kemudian menyelesaikan filmnya.