Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

[Cerpen Anak] Dinda Menanti Fitri

23 Mei 2019   11:53 Diperbarui: 23 Mei 2019   11:56 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

* * *

Ramadan sudah berjalan selama 2 minggu, dan sebentar lagi lebaran. Tapi Dinda sedih karena ia dan ibunya tidak tahu apakah bapak akan berlebaran di rumah atau tidak.

"Kenapa sih bapak harus kerjanya jauh banget," ujar Dinda.

"Bapak harus menjaga perbatasan Indonesia, sayang," ujar ibu.

Saat bertanya itu sebetulnya Dinda sudah tahu akan jawabannya. Tapi memang kalau sedang rindu, Dinda suka kesal kenapa bapak kerjanya jauh. "Bapak itu tentara, dan harus menjaga Indonesia. Pekerjaan bapak itu sangat mulia, loh," ujar ibu dulu.

Bapak ditugaskan di Meulaboh, Aceh. Lumayan jauh dari kota Palembang. Biasanya bapak pulang 3 bulan sekali. Dan, lebaran ini mestinya bapak pulang, tapi, setiap kali menelepon, bapak selalu bilang belum ada tanggal pasti kapan bisa ke Palembang.

"Semoga bapak bisa pulang nanti saat lebaran," ujar Dinda.

* * *

Sayangnya, hingga hari terakhir Ramadan, bapak tak juga pulang. Dinda sedih sekali. Ibu juga sedih, tapi berusaha menenangkan.

"Kata bapak, jika sudah mendapatkan izin, bapak pasti segera pulang."

Dinda tak dapat lagi menutupi kesedihannya. Ia menangis. Bayang-bayang bisa berlebaran dan merayakan ulang tahun bapak pupus sudah. Dinda terlelap karena capek diantara sahutan takbir yang menggema di kampungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun