Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pengalaman Kartu Kredit Mandiri Dibobol untuk Pembayaran Uber di Kanada

17 Desember 2018   15:25 Diperbarui: 17 Desember 2018   15:33 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya protes akan kebijakan itu. Lha kan itu kartunya jebol berarti ada yang salah sama keamanan CC Bank Mandiri kan? Saya yang dirugikan dan direpotkan eh mesti kena biaya penggantian kartu pula. Nominalnya memang "hanya" Rp.50.000, tapi ada rasa keadilan yang terusik di benak saya.

cc-mandiri-5c175c92bde5756c060cc344.png
cc-mandiri-5c175c92bde5756c060cc344.png
"Lantas nanti gimana dengan pemakaian CC yang dijebol itu? Apa iya harus saya nombokin juga?"

Secara ya, proses identifikasi dan penyelidikan butuh waktu MINIMAL 45 hari. Dan, setiap awal bulan saya harus bayar tagihannya, kan? Jelas aja saya gak mau.

"Mengenai hal itu, dapat saya pastikan bahwa Bapak nggak harus membayar tagihan CC tersebut."

Walau nggak yakin dan saya minta dipastikan berkali-kali, saya akhirnya memutuskan untuk meyakini bahwa apa yang dijanjikan sesuai sebagaimana mestinya. Setelah urusan selesai, saya pulang dan berharap hal ini dapat segera diselesaikan.

KONFIRMASI KE UBER

Gak mau hanya berpangku tangan, saya coba mengontak pihak UBER yang (sepertinya) berpusat di Belanda. Saya sampaikan kronologisnya kepada mereka. Untuk pihak UBER sangat responsif dan sigap. Setelah melakukan beberapa verifikasi (kirim data, hingga foto bahwa CC ada pada saya, alias saya pegang), akhirnya pihak Uber berkesimpulan bahwa mereka akan melakukan proses refund kepada saya.

Nah loh bingung kan? Toh CC-nya udah diblokir. Saya lantas sampaikan keputusan uber itu ke Bank Mandiri, namun dijawab dengan normatif. Intinya, setelah menjadi "penyambung lidah" kedua pihak ini, saya tidak tahu lagi prosesnya seperti apa, yang jelas, ketika hari ini saya melihat tagihan CC, benar saja, saya tidak ditagihkan tagihan pemakaian CC yang jebol tersebut. Intinya, permasalahan ini terselesaikan dengan baik.

Sebagai informasi, saya memang pernah register akun di Uber, namun seumur hidup nggak pernah saya gunakan. Jadi, saya tidak tahu penjahat seperti apa yang sudah menggunakan CC saya tersebut, dengan kondisi CC tersebut baru dan tidak pernah digunakan .

Hanya yang tetap menjadi catatan saya ialah

  • Semoga keamanan CC Bank Mandiri semakin ditingkatkan. Saya sudah memakai CC ini sejak lama dan baru kali ini terjadi permasalahan. Saya tidak memakai CC dengan sembarangan. Saya pun melengkapi CC dengan PIN dan setiap kali dipakai di internet, biasanya dilengkapi dengan OTP (One Time Password).
  • Yang harus dijadikan perhatian lagi ialah, kenapa notifikasi penggunaan CC saya dari 5 kali pemakaian hanya 1 kali yang saya terima SMSnya. Coba jika sejak pertama kali dipakai saya sudah terima SMS, maka kerugian dua pihak ini dapat diminimalisasi.
  • Staf mandiri call harus terlatih lagi untuk memproses dengan cepat. Saya sering mengeluhkan suara mereka yang terlalu kecil (err, telinga saya masih berfungsi baik), dan juga proses verifikasi yang lambat. Jika nasabah (baca : saya) meminta proses dilakukan cepat, sebaiknya staf mandiri call dapat mengimbangi.
  • Saya kepikiran, gimana jika saya tetap tidak mendapatkan SMS ya? Bisa-bisa pagu CC saya habis terkuras. Juga, gimana jika saya lagi di antah berantah yang sama sekali nggak ada sinyal misalnya? Ah semoga keamanan CC di Bank Mandiri kian ditingkatkan.
  • Saya masih gak rela atas biaya penggantian CC yang dibebankan ke saya. Hei, ini yang bikin kacau kalian loh bukan saya. Jika memang Ccnya hilang, tercecer, atau saya melakukan kecerobohan lain, maka bolehlah dibebankan biaya penggantian CC. Lha ini kan murni kesalahan bank mandiri >.<

Kompal : Kompasianer Palembang
Kompal : Kompasianer Palembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun