Oh ya, selain Batu Angus, masih ada lagi loh tempat wisata yang terbentuk oleh erupsi Gunung Gamalama. Tempat wisata itu ialah : Danau Tolire.
Penjual Batu di Danau Tolire Jaha
Berjarak 102 tahun pasca meletusnya Gunung Gamalama yang kemudian "melahirkan" kawasan Batu Angus, di tahun 1775, Gunung Gamalama kembali meletus dan melenyapkan Desa Soela Takomi dan menewaskan 141 penduduknya.
Pasca letusan, di lokasi yang sama pasca lenyapnya Desa Soela Takomi, muncullah 2 danau yang oleh warga setempat dikenal dengan nama Danau Tolire Jaha/Besar dan Danau Tolire Kecil.
Jarak antara danau satu dan lainnya hanya 200 meter saja. Untuk mendapatkan spot terbaik untuk melihat danau ini secara utuh, pengunjung harus berkendara dulu menuju area perbukitannya sehingga, danau yang nampak seperti loyang raksasa ini dapat terlihat dengan lebih jelas.
Sapa seorang gadis kecil yang menawarkan saya sekantung batu berukuran sedang. Mendapati hal itu, terang saja, saya bingung. "Emangnya batu ini dapat dimakan?" begitu batin saya hahaha.
Seolah menangkap keraguan yang ada di muka saya, gadis kecil ini kembali berkata, "ini batunya untuk dilempar ke danau, bang," sahutnya lagi.
Saking besarnya Danau Tolire ini, ada satu kepercayaan di masyarakat bahwa jika kita melempar sesuatu ke danau, maka benda yang dilemparkan tidak akan sampai ke danau, namun akan lebih dahulu jatuh ke bagian tebing sebelum sempat menyentuh air. Ya, danau seluas 5 hektare ini memiliki jarak sekitar 50 meter dari bibir tebing hingga ke permukaan air.
Masih menurut warga setempat, ada banyak harta karun tersimpan di Danau Tolire. Konon, harta ini merupakan milik masyarakat Kesultanan Ternate saat Portugis menjajah Ternate di abad ke-15. Masyarakat lantas membuang hartanya ke danau agar tidak dirampas oleh tentara Portugis. Namun, mengenai hal ini harus dibuktikan lagi, sih! Apalagi kedalaman danau ini sampai sekarang masih tak terukur dan diyakini tembus hingga ke laut. Wow!