Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Stop Justifikasi Berlebihan dalam Menyikapi Perbedaan Pilihan Tempat Berbelanja

9 Juni 2018   07:32 Diperbarui: 10 Juni 2018   14:11 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haha, kenapa ya, saya selalu membayangkan pasar tradisional itu biasanya becek. Padahal, ya nggak begitu. Banyak pasar tradisional yang kini secara tampilan jauh lebih nyaman bahkan di area penjualan daging (ikan, ayam, sapi)nya.

Di rumah, saya termasuk dalam jejeran "ojek" favorit ibu saya hehe. Saya selalu senang jika diminta untuk menemani beliau ke pasar tradisional. Dari beli sayur, buah hingga milih ikan di lapak di ujung pasar juga hayo.

Belanja daging ikan untuk bikin pempek di pasar tradisional kayak gini dijamin lebih variatif dan segar. Foto milik pribadi
Belanja daging ikan untuk bikin pempek di pasar tradisional kayak gini dijamin lebih variatif dan segar. Foto milik pribadi
Nah, kelebihan lain pasar tradisional ketimbang pasar modern menurut saya ada dalam interaksinya. Saya suka memperhatikan cara pedagang pasar tradisional ini saat berjualan. Ada yang teriak-teriak, "3 seribu... 3 seribu..." atau ada juga yang pasif sambil menunggu pembeli lewat. Apapun gaya berjualan (dan gaya para pembelinya), selalu ada cerita menarik di pasar tradisional.

Untuk bahan makanan tradisional, sesuai namanya, jelas pasar becek lebih unggul ketimbang supermarket gede yang ada di mall. Tapi bagi yang cari bahan makanan modern, ya jelas di supermarket lebih lengkap tersedia. Sekali lagi, sesuai kebutuhan saja.

Pesan Kue Lebaran ke Tetangga

Ibu saya yang jago masak itu juga bisa bikin kue. Tapi, demi alasan kepraktisan dan karena keterbatasan waktu, untuk kue-kue kering dan basah, biasanya ibu saya memesan lewat tetangga atau kenalan. Sesekali juga beli di pasar tradisional atau modern jika kue yang diinginkan tidak tersedia. Ya, tergantung seketemunya di mana. Jadi gak melulu pertimbangannya harga, sih. Jika selisih dikit ya langsung aja dibeli ketimbang efford lebih banyak gonta-ganti pasar.

Alhamdulillah, hidup di kampung kayak gini banyak tetangga yang "mendadak" berjualan aneka kue. Harganya juga lebih murah karena jelas si tetangga gak perlu bayar sewa lapak di pasar/mall, bukan? Dengan membeli di tetangga juga ada perasaan guyub, saling bantu dan tolong menolong sehingga hubungan antar tetangga juga makin harmonis. InsyaAllah.

Ini hitunganya tetangga sih, dia jualan di depan rumah. Foto milik pribadi.
Ini hitunganya tetangga sih, dia jualan di depan rumah. Foto milik pribadi.
***

Belanja zaman now tidak terlepas dari keberadaan para pedagang online yang "menjamur" di dunia maya. Untuk beberapa item, saya juga biasa menggunakan cara ini untuk berbelanja. Sah-sah saja, semua ada plus dan minusnya.

Bagi yang gak butuh banyak waktu, bisa belanja modal klik-klik, langsung deh barang datang. Risikonya kadang barang yang diinginkan tidak sesuai espektasi. Bisa sih dikembalikan, tapi butuh waktu dan biaya lagi. Niatnya beli baju lebaran eh karena salah ukuran atau produk cacat, jadinya batal deh pakai baju lebaran baru hehehe.

Namun, tak ubahnya toko konvensional, kadang belanja online itu promonya jauh lebih menarik dan banyak. Jika tergoda, ya silakan saja haha, asal jangan sampai kalap sehingga uang THR-nya keburu habis dan sampai kelupaan untuk berderma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun