Salah satu hal yang menyenangkan saat Ramadan tiba ialah banyaknya pasar kaget yang menjual aneka makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Saya rasa, hal ini umum terjadi di banyak daerah di Indonesia.
Ibaratnya nih, ada area terbuka dikiiiit aja, bisa jadi lapak atau pasar kaget hehe. Kadang, para pedagang ini menggelar lapak di trotoar/pinggir jalan, walaupun hal ini tidak dapat dibenarkan karena menyalahi peraturan dan dapat menyebabkan kemacetan. Â
Di Palembang sendiri, ada satu pasar kaget yang khas dan hanya dibuka saat Ramadan. Namanya Pasar Beduk yang berlokasi di sekitaran Masjid Agung Palembang. Dulu, saat saya masih usia sekolah, setidaknya sekali seminggu saya diajak Ayah dan Ibu untuk "pelesiran" di Pasar Beduk ini.
Di sekitar tahun 1990-an akhir atau 2000-an awal, Pasar Beduk ini menempati lahan parkir Masjid AGung Palembang yang berada di sekitaran Jalan Merdeka. Belakangan, Pasar Beduk ini dipindahkan di area sekitaran Monpera. Berbagai aneka makanan dan minuman dijual di Pasar Beduk ini.
BERKAH BAGI PARA PEDAGANG
Tak hanya pedagang muslim, pedagang non muslim pun banyak berjualan di Pasar Beduk ini. Dapat dibilang, berkah Ramadan dapat dirasakan semua lapisan dan golongan masyarakat. Para pedagang keturunan Tionghoa ini biasanya menjual aneka jajanan pasar dan juga pempek dan berbagai jenis turunannya (misalnya saja Laksan, Tekwan, Model, Celimpungan dsb). Pokoknya komplet!
Mau cari Pindang Palembang? Ada! Mau cari Brengkes (Ikan Pepes khas Palembang) atau aneka olahan ikan, daging dan ayam semua ada. Tinggal pilih mana yang disukai dan disesuaikan dengan budget yang ada.
Bagi yang gak sempat masak (terutama bagi para ibu pekerja yang bekerja di sekitaran lokasi Pasar Beduk misalnya) keberadaan Pasar Beduk ini sangat membantu. Selalu menyenangkan jika bisa berkunjung ke pasar tradisional, toh! Sekadar datang cuci mata  dan belanja seadanya pun terasa seru!
TAK SEMPAT KE PASAR BEDUK? JALAN AJA KE UJUNG JALAN!
Saya bersyukur punya ibu yang jago banget masak. Yes, she is an expert! Tanpa momen spesial seperti Ramadan dan Lebaran pun, dapat dipastikan makanan dan cemilan melimpah ruah di rumah. Alhamdulillah.
Sebagai Palembangnese garis keras haha, stok pempek biasanya hampir selalu ada di rumah. Jika pun habis, minimal cuko (kuah pempek)nya akan tetap tersedia karena cuko pempek dapat kami nikmati sembari makan bakwan, kroket atau bahkan sekadar kerupuk.
Secara ya, kampung kami ini banyak anak kuliahannya (karena berada di tengah-tengah 3 kampus/universitar besar), maka para pedagang dadakan pun mengambil momen untuk berjualan. Jika sudah jam 5 sore, dapat dipastikan jalanan menjadi macet. 30 menit sebelum berbuka puasa adalah puncak orang-orang keluar rumah/kos untuk berbelanja.
Kadang sebel juga kalau pulang terlambat dan mau mengejar buka puasa, tapi terhambat karena pasar kaget ini. Namun, ya dinikmati saja. Setahun sekali ini. Lagian, kalau emang ngepas waktunya, ya sekalian saja mampir dan buka puasa di sana hahaha.
Gimana, tertarik untuk melihat langsung pasar tradisional yang saya ceritakan di atas? Jom datang ke sini. Ramadan Kareem memang berkah bagi semua umat, Alhamdulillah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H