Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berburu Takjil di Pasar Beduk, Yuk!

17 Mei 2018   16:55 Diperbarui: 17 Mei 2018   17:18 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Itu pempek lenjer ya, buka pentungan ronda hahaha. (Foto milik pribadi)

Salah satu hal yang menyenangkan saat Ramadan tiba ialah banyaknya pasar kaget yang menjual aneka makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Saya rasa, hal ini umum terjadi di banyak daerah di Indonesia.

Ibaratnya nih, ada area terbuka dikiiiit aja, bisa jadi lapak atau pasar kaget hehe. Kadang, para pedagang ini menggelar lapak di trotoar/pinggir jalan, walaupun hal ini tidak dapat dibenarkan karena menyalahi peraturan dan dapat menyebabkan kemacetan.  

Di Palembang sendiri, ada satu pasar kaget yang khas dan hanya dibuka saat Ramadan. Namanya Pasar Beduk yang berlokasi di sekitaran Masjid Agung Palembang. Dulu, saat saya masih usia sekolah, setidaknya sekali seminggu saya diajak Ayah dan Ibu untuk "pelesiran" di Pasar Beduk ini.

Di sekitar tahun 1990-an akhir atau 2000-an awal, Pasar Beduk ini menempati lahan parkir Masjid AGung Palembang yang berada di sekitaran Jalan Merdeka. Belakangan, Pasar Beduk ini dipindahkan di area sekitaran Monpera. Berbagai aneka makanan dan minuman dijual di Pasar Beduk ini.

BERKAH BAGI PARA PEDAGANG

Tak hanya pedagang muslim, pedagang non muslim pun banyak berjualan di Pasar Beduk ini. Dapat dibilang, berkah Ramadan dapat dirasakan semua lapisan dan golongan masyarakat. Para pedagang keturunan Tionghoa ini biasanya menjual aneka jajanan pasar dan juga pempek dan berbagai jenis turunannya (misalnya saja Laksan, Tekwan, Model, Celimpungan dsb). Pokoknya komplet!

Itu pempek lenjer ya, buka pentungan ronda hahaha. (Foto milik pribadi)
Itu pempek lenjer ya, buka pentungan ronda hahaha. (Foto milik pribadi)
Disebabkan lokasinya yang strategis, yakni dekat pasar 16 Ilir dan berbagai kantor pemerintah/swasta, banyak juga pedagang yang menjual aneka lauk pauk.

Mau cari Pindang Palembang? Ada! Mau cari Brengkes (Ikan Pepes khas Palembang) atau aneka olahan ikan, daging dan ayam semua ada. Tinggal pilih mana yang disukai dan disesuaikan dengan budget yang ada.

Gambaran Pasar Beduk yang ada di Palembang. Makanan di mana-mana. Sumber kompas.com
Gambaran Pasar Beduk yang ada di Palembang. Makanan di mana-mana. Sumber kompas.com
Saya pribadi, paling suka belanja aneka jajanan pasar di sana. Soalnya, aneka kue-kue khas Palembang yang lumayan "langka", biasanya mudah ditemukan di Pasar Beduk ini. Sebut saja, Bolu Kojo, Manan Sahmin, Bluder, Kumbu, Kue Engkak Ketan, Srikaya Tape dan lain sebagainya, mudah ditemui di Pasar Beduk.

Aneka jajanan pasar. Ada Kue Lapis, Bolu Kojo hingga Dadar Jiwo. Foto milik pribadi.
Aneka jajanan pasar. Ada Kue Lapis, Bolu Kojo hingga Dadar Jiwo. Foto milik pribadi.
Celimpungan, Lakso, Burgo dan Laksan my love. (Foto milik pribadi)
Celimpungan, Lakso, Burgo dan Laksan my love. (Foto milik pribadi)
Bagaimana dengan minuman? Setali tiga uang dengan makanan, aneka jenis minuman juga tersedia di Pasar Beduk. Misalnya saja Air Kelapa Muda, aneka jus, aneka es (es jeruk, es teh) hingga minuman khas Palembang yakni Es Kacang Merah. Intinya, mesti kekep dompet biar tidak kebobolan. Maklum, kalau lagi berpuasa, apa-apa jadi nampak enak dan kepingin, kan? Hehehe.

Bagi yang gak sempat masak (terutama bagi para ibu pekerja yang bekerja di sekitaran lokasi Pasar Beduk misalnya) keberadaan Pasar Beduk ini sangat membantu. Selalu menyenangkan jika bisa berkunjung ke pasar tradisional, toh! Sekadar datang cuci mata  dan belanja seadanya pun terasa seru!

TAK SEMPAT KE PASAR BEDUK? JALAN AJA KE UJUNG JALAN!

Saya bersyukur punya ibu yang jago banget masak. Yes, she is an expert! Tanpa momen spesial seperti Ramadan dan Lebaran pun, dapat dipastikan makanan dan cemilan melimpah ruah di rumah. Alhamdulillah.

Sebagai Palembangnese garis keras haha, stok pempek biasanya hampir selalu ada di rumah. Jika pun habis, minimal cuko (kuah pempek)nya akan tetap tersedia karena cuko pempek dapat kami nikmati sembari makan bakwan, kroket atau bahkan sekadar kerupuk.

Pedagang buah seperti ini biasanya juga ada di Pasar Beduk, loh! (Foto milik pribadi)
Pedagang buah seperti ini biasanya juga ada di Pasar Beduk, loh! (Foto milik pribadi)
Namun, untuk variasi makanan, jika bosan atau ribet jika harus bikin karena pengerjaannya lama (kayak kue 8 jam misalnya yang memang dimasak selama 8 jam), ya sesekali tetap beli. Jika ke Pasar Beduk harus mengeluarkan effort yang lumayan (lokasinya sih dekat rumah, tapi gak kuat macet di atas Jembatan Amperanya), maka jajan di pasar kaget di ujung jalan dapat dijadikan pilihan.

Secara ya, kampung kami ini banyak anak kuliahannya (karena berada di tengah-tengah 3 kampus/universitar besar), maka para pedagang dadakan pun mengambil momen untuk berjualan. Jika sudah jam 5 sore, dapat dipastikan jalanan menjadi macet. 30 menit sebelum berbuka puasa adalah puncak orang-orang keluar rumah/kos untuk berbelanja.

Kadang sebel juga kalau pulang terlambat dan mau mengejar buka puasa, tapi terhambat karena pasar kaget ini. Namun, ya dinikmati saja. Setahun sekali ini. Lagian, kalau emang ngepas waktunya, ya sekalian saja mampir dan buka puasa di sana hahaha.

Gimana, tertarik untuk melihat langsung pasar tradisional yang saya ceritakan di atas? Jom datang ke sini. Ramadan Kareem memang berkah bagi semua umat, Alhamdulillah.

kompal-5afd4edcbde5752417484f04.jpg
kompal-5afd4edcbde5752417484f04.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun