Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Memandang Takjub Galeri Al-Quran Terbesar di Dunia

8 Desember 2014   22:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:46 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_381473" align="aligncenter" width="490" caption="Labirin Al-Quran"][/caption]

Salah satu hikmah terbesar yang aku dapatkan dari kegiatan Kelas Inspirasi beberapa waktu lalu adalah aku dapat mengunjungi galeri Al-Quran raksasa yang terdapat di kawasan Gandus ini. Terus terang, awalnya agak misuh-misuh begitu tahu aku akan menjadi relawan Kelas Inspirasi di sekolah yang jaraknya cukup jauh. Namun, Allah Swt maha baik. Keinginan lama untuk mengunjungi galeri Al-Quran ini dapat tercapai seiring pelaksanaan Kelas Inspirasi tersebut. Coba kalau nggak mendapatkan lokasi sekolah di Gandus, entah kapan bisa berkesempatan melihat langsung Al-Quran raksasa yang sudah mendapatkan Rekor Muri ini.

[caption id="" align="aligncenter" width="410" caption="Deretan Labirin Alquran"]

[/caption]

Begitu pelaksanaan Kelas Inspirasi selesai, kami langsung menuju galeri kitab suci umat Islam yang bernama “Bait Al-Quran Al-Akbar” yang lokasinya tidak jauh dari SD Negeri 169 Gandus, tempat pelaksanaan Kelas Inspirasi. Bait Al-Quran Al-Akbar ini tepatnya berlokasi di Pesantren Al-Ikhsaniyah yang dipimpin oleh Ustad sekaligus politisi senayan Syofwatillah Mohzaib yang merupakan salah satu orang yang memprakarsai pembangunan Al-Quran ukir raksasa ini.

Jika sudah berada di kawasan Gandus, pesantren ini cukup mudah ditemukan karena papan petunjuk jalan tersedia tepat berada di persimpangan jalan menuju pesantren. Walau begitu, aku tidak melihat keberadaan transportasi umum. Yang aku ketahui pun, disana mobil pribadilah yang disulap menjadi kendaraan publik. Jadi, cara termudah menuju Pesantren Al-Ikhaniyah ini ialah dengan cara membawa kendaraan pribadi. Untuk lebih jelasnya, coba lihat denah sederhana yang aku bikin ini ya.

[caption id="" align="aligncenter" width="587" caption="Jl. M Amir Fauzi, Komplek Pesantren Modern Al Ikhsanih, Suak Bujang Kec. Gandus Palembang"]

[/caption] Pesantren Al-Ikhsaniyah tepat berada di pingir jalan. Walaupun tidak tersedia lahan parkir, namun kendaraan bisa diparkirkan di sepanjang badan jalan. Lokasinya sih sudah mendekati wilayah perkampungan/pemukiman warga ya, sehingga cukup aman dan tidak terlalu mengganggu jalan jika parkir di sekitaran gerbang pesantren. Dari jauh saja kemegahan bangunan setinggi 35 meter ini sudah nampak namun keindahan bait-bait suci Al-Quran yang diukir di kayu tembesu ini masih bersembunyi malu-malu. :) Begitu masuk…. Subhanallah, keberadaan Bait Al-Quran Al-Akbar ini keindahannya jauh melebihi espektasiku yang selama ini gambarnya hanya aku lihat melalui dunia maya. Betul-betul indah! Aku tidak menyangka bahwa penataan galeri Al-quran-nya sudah ditata sedemikian baiknya. Bangunannya beratap sehingga pengunjung tidak akan kepanasan. Di tengah-tengah tersedia sebuah panggung yang cukup lebar. Cocok jika digunakan untuk seminar (walaupun kapasitas pengunjungnya tidak terlalu banyak). Di tengah-tengah galeri terdapat beberapa kolam berisi ikan dan kura-kura. [caption id="" align="aligncenter" width="410" caption="Atap menjulang tinggi. Untuk melihat foto sebelum diberi atap, kunjungi fanpagesnya."]
[/caption] Selain itu, tepat di bawah Al-Quran terdapat sebuah kolam yang lebih besar berisi ikan-ikan yang juga berukuran besar. Dijamin, anak-anak akan betah berada di sini. Di sudut lain galeri ada pusat penjualan cinderamata. Ruang shalat dan toilet juga tersedia di sini dan keadaannya cukup baik. Terdapat 315 potongan papan tembesu berukuran 177 x 140 sentimeter dimana dikedua sisinya diukir sehingga jumlah halamannya menjadi 630 halaman. Sudah cukup memuat 30 juz Al-Quran. Berapa banyak bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat Al-Quran ini? Kurang lebih 40 meter kubik kayu tembesu dimana hal tersebut membutuhkan biaya mencapai 2 miliar rupiah dan proses pengerjaan selama 7 tahun! (dari tahun 2002 hingga 2008). Dilihat dari depan, Al-Quran ini hanya terdiri dari beberapa sisi saja. Namun, masing-masing ukiran dapat dibolak-balik. Selain itu, pengunjung bisa masuk ke bagian dalam Al-Quran dan silahkan berkelana ke dalam labirin Al-Quran raksasa ini :) Keren sekali! [caption id="" align="aligncenter" width="491" caption="Diperankan oleh 3 model relawan Kelas Inspirasi :) kelihatan kan di bagian dalamnya galeri ukirnya masih banyak?"]
[/caption]

Oh ya, awalnya potongan-potongan lembar Al-Quran ini dipamerkan di Masjid Agung Palembang. Setelah semuanya lengkap, barulah semuanya dipindahkan dan dibangun galeri yang seperti adanya sekarang. Bait Al-Quran Al-Akbar akhirnya diresmikan pada tanggal 30 Januari 2012 oleh presiden RI saat itu –Susilo Bambang Yudhoyono dalam pelaksanaan PUIC –Pertemuan Parlemen Negara Islam. [caption id="" align="aligncenter" width="328" caption="Diresmikan oleh Bapak SBY."]

[/caption]

Indonesia dan Sumatera Selatan pada khususnya patut berbangga dengan keberadaan Al-Quran ukir terbesar di dunia ini. Keberadaan Bait Al-Quran Al-Akbar ini tidak hanya menarik perhatian pengunjung lokal namun juga wisatawan dunia yang penasaran akan keberadaan Al-Quran ukir ini. Berapa biaya untuk mengunjungi galeri ini? Tidak ada alias gratis! Namun, tersedia kotak amal bagi pengunjung yang ingin membantu pemeliharaan Al-Quran ukir ini. Pada kesempatan ini aku ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ustad Syofwatillah Mohzaib atas usaha beliau membangun Al-Bait Al-Akbar yang sangat membanggakan ini. Terima kasih juga aku sampaikan kepada pihak-pihak terkait yang turut membantu pembangunannya. Semoga Bait Al-Quran Al-Akbar dapat menarik lebih banyak pengunjung dan dapat menjadi salah satu objek wisata religi andalan Sumatera Selatan khususnya kota Palembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun