Sandang, pangan, dan papan, ketiganya merupakan kebutuhan primer manusia yang selayaknya segera dipenuhi demi keberlangsungan kehidupan.
Pada kesempatan ini penulis akan kembali membahas tentang kebutuhan tempat tinggal, utamanya bagi pasangan muda yang belum lama melangsungkan pernikahan dan memulai hidup baru.
Seiring dengan semakin bertambahnya populasi manusia, kebutuhan akan tempat tinggal mau tidak mau harus tersedia, sebagai tempat berteduh dan kembali setelah seharian para penghuninya melakukan safar ke berbagai tempat untuk suatu keperluan pekerjaan, bersekolah, berwirausaha dan lain-lain kebutuhan hidup manusia.
End Usernya Keluarga Muda
Pemenuhan kebutuhan akan papan atau rumah sebagai tempat tinggal bagi para pasangan muda yang belum lama melangsungkan pernikahan, telah terjawab dengan semakin bertambahnya lokal-lokal properti baik dalam bentuk rumah jadi maupun yang masih berwujud tanah kavling siap bangun.
Rumah lama ataupun rumah baru buatan pengembang maupun hasil karya sendiri yaitu memilih lokasi tanah kavling yang sesuai kebutuhan untuk kemudian dibangun rumah tinggal.
Tibalah saatnya generasi zilenial mulai memasuki kehidupan berumah tangga, salah satu di antara kebutuhan mereka adalah tempat tinggal untuk hunian beserta anggota keluarga barunya.
Keengganan mereka setelah berkeluarga untuk tetap tinggal bersama kedua orangtua memaksa mereka harus memiliki rumah sebagai tempat untuk berteduh dan bercengkerama bersama pasangan dan anak, sekaligus kebebasan berekspresi dalam mengelola hunian. Bebas mengatur layout bangunan, tata ruang maupun interior rumah sesuai dengan jiwa mudanya.
Nol Jalan Utama Tak Selalu Menjadi Lokasi Pilihan
Memiliki hunian yang berada di nol jalan utama, merupakan dambaan setiap orang, berada di lokasi yang strategis karena begitu mudah diakses. Wait, ada benarnya dan ada kurang tepatnya. Hunian yang akan dipilih tersebut akan dipergunakan sebagai tempat usaha atau sebagai rumah tinggal.
Kebanyakan end user ketika memilih properti yang berada di nol jalan utama berencana akan dipergunakan untuk menunjang kegiatan bisnisnya.
Yang perlu diingat bahwa tidak semua jenis usaha memerlukan lokasi yang harus berada di lokasi nol jalan utama. Sekarang saja telah banyak pusat-pusat bisnis yang berada di mal-mal sepi pengunjung.
Sebagaian besar pebisnis dan masyarakat konsumen dalam bertransaksi bisnis telah beralih secara digital/online maka lokasi yang berada di nol jalan utama tidak lagi menjadi tujuan utama para pelaku usaha/pengusaha.
Namun demikian, sebagian usaha masih memerlukan lokasi di nol jalan utama, misalnya toko kebutuhan sehari-hari atau kelontong, toko bangunan, layanan kesehatan dan lain-lain.
Setidaknya terdapat beberapa titik lokasi nol jalan utama yang sebaiknya dihindari pemanfaatannya baik untuk disewa maupun dimiliki sendiri.
Lokasi nol jalan utama tersebut diantaranya lokasi yang berdekatan dengan persimpangan jalan, bisa perlimaan, perempatan ataupun pertigaan jalan. Biasanya ditandai dengan penempatan lampu traffic light atau lampu bangjo.
Pengunjung akan kesulitan parkir hingga keluar masuk lokasi yang disebabkan karena di sepanjang jalan tersebut kendaraan akan memperlambat laju bahkan berhenti saat lampu traffic light warna merah menyala sehingga menghalangi keluar masuk konsumen untuk berkunjung ke lokasi usaha Anda.
Ada sisi positif untuk lokasi yang berada di sekitar persimpangan jalan. Dapat juga dimanfaatkan manakala Anda telah menjalin kerja sama dengan para vendor atau biro iklan untuk pemasangan papan/billboard reklame diatas lahan yang Anda miliki.Â
Sewa menyewanya bisa Anda dinegosiasikan dan jangan lupa kewajiban pembayaran pajaknya juga.
Yang kedua hindari juga lokasi nol jalan utama tetapi berada berdekatan dengan sungai atau jembatan, hal ini akan berakibat sama dengan lokasi yang berdekatan dengan persimpangan jalan.Â
Lebih-lebih apabila kapasitas jembatan di perlebar dan ditinggikan sehingga akses pengunjung untuk menuju tempat usaha anda menjadi terhambat. Bisa-bisa lokasi usaha Anda berada di bawah jalan utama.
Selanjutnya hindari juga lokasi nol jalan utama yang berada di jalur cepat antar kota maupun antar provinsi yang ditandai dengan banyaknya kendaraan besar seperti bus dan truk berlalu lalang.
Dengan kecepatan kendaraan yang cenderung tinggi, berdampak lokasi usaha Anda hanya akan nampak sekilas sehingga pengunjung sulit untuk menandai lokasi Anda.
Meskipun lokasi berada di nol jalan utama, tetapi bersebelahan dengan pemakaman umum, hal ini dapat mengurangi nilai manfaat yang Anda harapkan. Selain tidak memiliki tetangga, sebagian besar masyarakat kita masih percaya bahwa tempat pemakaman umum mengurangi nilai estetika sekitarnya.
Dan masih banyak lokasi-lokasi nol jalan utama lainnya yang perlu dihindari pemanfatannya, barangkali Anda dapat menambahkan di kolom komentar, penulis akan sangat berterima kasih.
Biasanya di Bawah Harga Pasar Wajar
Lokasi-lokasi yang disebutkan di atas, yaitu lokasi yang berdekatan dengan persimpangan jalan, sungai dan jembatan bahkan lokasi yang berada di jalur cepat antar kota maupun antar provinsi, lokasi yang bersebelahan dengan tempat pemakaman umum. Karena kondisi tersebut sehingga harga yang ditawarkan cenderung di bawah harga pasar wajar.
Meski harga yang ditawarkan relatif lebih murah dibandingkan dengan lokasi nol jalan utama lainnya, sebaiknya Anda wajib benar-benar mempertimbangkan positif dan negatifnya ketika Anda memutuskan untuk memilikinya. Sehingga tidak menyesal kelak di kemudian hari.
Pilih Lokasi yang Tepat agar Tak Menyesal Setelahnya
Keputusan menentukan lokasi properti merupakan hal yang utama dan urgent, cenderung tidak dapat ditawar. Pertimbangkan juga aaas manfaat yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda.Â
Apakah pemenuhan properti diperuntukkan sebagai tempat tinggal, kost-kostan, tempat usaha atau sekadar ditempati pada saat liburan seperti vila atau rumah singgah.
Pemilihan dan penentuan lokasi properti yang tepat sesuai kebutuhan agar properti yang telah dibeli dan dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal. Ujungnya agar penyesalan di kemudian hari tidak bakal terjadi.
Sekelumit tentang hindari lokasi properti seperti ini. Tersebut yang telah diuraikan di atas agar tidak ada penyesalan di hari esok. Semoga bermanfaat dan menjadi amalan Anda, pembaca, dan penulis serta kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H