Sebab dalam jangka panjang kepemilikan kendaraan akan mengalami kerugian dengan terdepresiasinya aset mobil.Â
Sebaliknya dengan kepemilikan properti akan mendapatkan capital gain yang menjanjikan dan jauh lebih menguntungkan.Â
Punya mobil akan memicu seseorang untuk selalu berkelana yang berdampak terhadap timbulnya biaya tambahan yang harus dikeluarkan.Â
Diantaranya biaya BBM, biaya tol, biaya parkir, service rutin/berkala, pajak kendaraan yang harus dibayar setiap tahun dan biaya tak terduga lainnya yang bakal timbul atas kinerja mobil yang telah menurun.Â
Lebih hebat lagi jika punya rumah sekaligus beli mobil. Tentunya anggaran yang wajib disediakan menjadi membengkak.
Jika tak kuasa menahan nafsu hedon sementara pendapatan minimalis maka yang akan terjadi seseorang akan mencari-cari alternatif penghasilan tambahan.Â
Penghasilan tambahan bisa bersumber dari hal produktif yang positif seperti side job dengan berwirausaha, menjadi freelancer, jasa konsultan atau bahkan sebaliknya melakukan tindak kriminal kejahatan korupsi anggaran kantor atau perusahaan tempat bekerja, naudzubillah hal inilah yang bakal menjerumuskannya lebih jauh ke dalam jurang kenistaan.
Hidup Sederhana & Bersahaja, Â
Hidup sesuai dengan kemampuan finansial, sesuai dengan pendapatan yang diterima setiap bulannya.Â
Jika bergaji maka sesuaikan gaya hidup dengan penghasilan bulanan sebagai seorang karyawan atau pegawai.
Apabila pebisnis yang tak pasti dan tak tentu penghasilannya, maka lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan, prioritaskan yang prioritas.
Dengan hidup sederhana dan bersahaja apa adanya tak bakal mengurangi kualitas pertemanan dalam suatu cyrcle yang setara.Â