Mohon tunggu...
om_nanks
om_nanks Mohon Tunggu... Lainnya - nikmati yang tersaji jangan pelit berbagi

☆mantan banker yang jualan kavling☆ ☆merangkum realita bisnis dalam sebuah tulisan☆ ☆penyelesaian kredit bermasalah advisor☆

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mencegah Kebangkrutan Pasca Lebaran

5 April 2023   11:55 Diperbarui: 5 April 2023   17:17 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencegah Kebangkrutan Pasca Lebaran - Hari Raya Idul Fitri atau lebih dikenal dengan sebutan hari lebaran, dan telah menjadi tradisi perhelatan nasional.

Momen dimana semacam ada kewajiban untuk melakukan "ritual" mudik ke kampung halaman. Bersilaturahim kepada orangtua, saudara dan keluarga besar setahun sekali, sekaligus nyekar tilik makam leluhur yang telah mendahului tiada. 

Mudik tiada salah sepanjang tidak terlalu membebani keuangan rumah tangga dengan cara 'di ada-adakan', dengan segala macam cara termasuk dengan cara berhutang misalnya agar dapat pulang ke kampung halaman.

Untuk itu, penulis ingin sedikit berbagi pengalaman dengan memberikan beberapa tips mencegah kebangkrutan pasca lebaran. Mari disimak bersama.

Perencanaan Pengeluaran Lebaran,

Andai memang harus melakukan mudik lebaran, coba bongkar kembali dan lihat kondisi keuangan rumah tangga selama satu tahun terakhir. 

Pastikan paling tidak neraca rumah tangga tidak pada posisi lebih besar pasak daripada tiyang, lebih besar pengeluaran daripada pendapatan sehingga minus.

Singkat cerita jika secara finansial 'cukup' untuk melakukan mudik lebaran, hal pertama yang dilakukan adalah membuat perencanaan keuangan dalam rangka mudik lebaran secara detail sampai ke rencana pengeluaran yang terkecil, misalkan anggaran parkir kendaraan yang akan membawa pulang mudik.

Susun pos-pos pengeluaran dari mulai biaya akomodasi, transportasi, logistik dan konsumsi, biaya oleh-oleh, angpau untuk keponakan, dan lain-lain. 

Serta cadangkan untuk kondisi darurat dan yang tidak kalah penting cadangkan juga untuk kebutuhan setelah kembali balik dari mudik sampai dengan bertemunya kembali tanggal gajian, hal ini penting agar tidak terjebak dalam hutang.

Hindari untuk berhutang, cukupkan limit budget mudik lebaran berasal dari THR yang ada plus sedikit tambahan, tinggalkan pos pengeluaran yang tidak terlalu urgent.

Mencegah Kebangkrutan Pasca Lebaran (source: www.bareksa.com)
Mencegah Kebangkrutan Pasca Lebaran (source: www.bareksa.com)

Tentukan Limit Budget Pengeluaran, 

Tentukan limit budget pengeluaran dalam rangka mudik lebaran dengan cara mereview dan mengkalkulasi kembali pos-pos pengeluaran yang telah disusun dalam bentuk rencana pengeluaran tadi, pisahkan pos-pos pengeluaran yang tidak terlalu penting dan apabila over limit segera drop pos pengeluaran yang tidak terlalu urgent.

Dengan menentukan limit budget pengeluaran untuk mudik lebaran secara otomatis setiap pos pengeluaran juga telah mempunyai limitnya masing-masing. Tinggal seberapa disiplin anda dalam memanfaatkan limit untuk masing-masing pos pengeluaran supaya budget tidak membengkak.

Andai pelaksanaan sesuai perencanaan yaitu pengeluaran masing-masing pos sesuai limit maka mudik lebaran tahun ini akan terasa lebih nyaman dan aman, karena sekembali dari mudik masih ada cadangan finansial sampai datangnya kembali hari gajian tanpa harus berhutang.

Cukupkan Dana THR dan Jangan Memakai Dana Tabungan/Darurat/Investasi,

Ketika mudik membutuhkan banyak biaya, sebisa mungkin hindari untuk memakai dana tabungan/dana darurat bahkan dana investasi yaitu tabungan di bank maupun kepemilikan aset logam mulia atau saham misalnya.

Bukankah dana tabungan/darurat dan investasi telah diikrarkan pemanfaatannya hanya untuk keperluan yang lebih produktif misalnya untuk keperluan sekolah anak-anak dan bukan diperuntukan dalam kegiatan konsumtif.

Cukup dari THR yang ada dan sedikit tambahan untuk memenuhi kebutuhan finansial dalam rangka mudik lebaran.

Cari Income Tambahan Pre Lebaran,

Sejak dini, selain mempunyai pekerjaan utama usahakan untuk memiliki side job atau usaha sampingan, selain untuk menambah pendapatan usaha sampingan merupakan pilihan yang tepat sebagai cara anda belajar memulai usaha rintisan atau startup. 

Ini akan sangat membantu anda kelak pada saat telah purna, usaha rintisan yang anda kelola sudah menjadi besar sekaligus memberikan manfaat kecukupan finansial dan kesibukan disela-sela waktu pensiun.

Sedangkan jangka pendeknya, side job sebagai tambahan pendapatan agar tidak terpaku mengharapkan dari satu sumber penghasilan saja. 

Contohnya ketika hendak mudik lebaran anda tidak perlu susah memikirkan darimana sumber tambahan dana supaya mudik lebaran lebih leluasa dan pasca lebaran dapur tetap ngebul.

Mengenai macam-macam dan cara bagaimana mendapatkan usaha sampingan, silahkan baca juga artikel lain di akun kompasiana penulis.

Belanja Cerdas dan Jangan Kalaps Belanja,

Berbelanja memenuhi kebutuhan selama bulan puasa sekaligus dalam rangka menghadapi lebaran dengan mudik atau berdiam diri di rumah tanpa mudik, kesemuanya membutuhkan kecukupan logistik antara satu sampai dengan dua bulan.

Lakukan kegiatan berbelanja ini maksimal H-1 memasuki bulan puasa. Selain untuk menghindari ramainya pasar dan mall di saat ramadhan dan lebaran, tentunya harga-harga kebutuhan pokok dan sandang masih relatif belum mengalami kenaikan harga, sehingga dapat sedikit berhemat.

Berbelanja kebutuhan yang sekiranya tidak merepotkan seperti berbelanja kebutuhan pokok yang masih bisa dikonsumsi/pergunakan hingga dua bulan ke depan.

Belanja kebutuhan pokok diantaranya beras, terigu, minyak goreng, kebutuhan dan perlengkapan bayi, makanan kaleng, makanan frozen dan lain-lain. 

Belanja baju lebaran untuk keluarga, service kendaraan untuk kegiatan mobilisasi, membayar pajak kendaraan lebih awal, dan lain sebagainya.

Cerdas dalam berbelanja dengan melakukan pembelanjaan sesuai kebutuhan dan tidak mengikuti keinginan belanja karena dapat berakibat kalaps belanja sehingga menjadi boros, yang terbeli belum tentu yang dibutuhkan. 

Manfaatkan poin kartu debet/membership, cari harga diskon untuk barang yang masih layak pakai, barang-barang promo sesuai kebutuhan.

Upayakan Selalu Bertransaksi Secara Tunai/Kartu Debet,

Kartu kredit bukan merupakan dana tambahan dari langit. Toleransi pemakaian kartu kredit hanya sebagai pengganti sementara alat pembayaran untuk mendapatkan poin. 

Segera setelahnya lakukan pelunasan maksimal sebelum hari ke 30 supaya tidak kena beban bunga atau untuk menghindari lupa sebaiknya segera lunasi maksimal keesokan harinya.

Jika tidak ingin ribet dan terjebak dengan hutang kartu kredit akan lebih bijak selalu bertransaksi belanja secara tunai atau pergunakan kartu debet.

Jadikan habit dengan selalu bertransaksi secara tunai atau dengan kartu debet bank hal ini akan menyelamatkan anda dari hutang kartu kredit dan beranggapan bahwa saldo anda masih longgar dengan adanya kartu kredit.

Silahkan pergunakan kartu kredit namun secara smart, misalnya untuk mendapatkan poin transaksi, sebagai pengganti sementara alat pembayaran manakala tidak membawa cash dan kartu debet, mendapatkan harga promo dengan memakai kartu kredit tertentu dan lain sebagainya.  

Kehidupan yang dijalani tidak hanya selama lebaran saja, masih menyisakan 11 bulan ke depan, jadi smartlah dalam mengelola keuangan supaya pasca lebaran anda sekeluarga masih dapat menjalaninya dengan nyaman tanpa harus memikirkan hutang.

Usahakan Untuk Tetap Menabung/Investasi,

Ketika habit menabung telah tertanam sejak lama maka akan semakin mudah anda mengelola keuangan. THR yang diterima menjelang hari Raya Idul Fitri sebelum teralokasi untuk pemenuhan kebutuhan lainnya, sisihkan sedikit untuk mengisi rekening tabungan/investasi.

Namanya menyisihkan jadi tidak harus dalam nominal besar, cukuplah sebagai kebiasaan baik yang selalu dijalani bahkan diturunkan kepada anak-anak kita tentang kebiasaan menabung/berinvestasi.

Jangan Abai Membayar Cicilan/Hutang,

Apa yang telah menjadi kewajiban anda di satu hingga dua bulan ke depan sebaiknya segera ditunaikan atau dicadangkan pemenuhannya. 

Pembayaran cicilan/hutang, uang sekolah anak-anak, tagihan wifi, tagihan listrik, tagihan gas, tagihan air pdam, iuran keamanan, iuran sampah dan lain-lain tetap menjadi prioritas utama. 

Karena jika terlewatkan akan merepotkan diri sendiri setelah kepulangan dari mudik lebaran.

Ricek Keuangan,

Pada akhirnya setelah tahapan-tahapan diatas anda jalani dan penuhi, alangkah lebih bijaknya lakukan ricek kembali terkait dengan anggaran keuangan dalam rangka menyongsong mudik lebaran.

Selalu diskusikan dengan pasangan (suami/istri), benahi yang masih kurang dan kurangi yang berlebihan hal ini untuk mencegah kebangkrutan pasca lebaran. 

Akhirul kalam selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan dan selamat bertemu hari raya Idul Fitri 1444H. Mohon dimaafkan atas segala kekhilafan dan semoga anda, saya dan kita serta kalian kembali menjadi fitri (suci/bersih).

Demikian tips mencegah kebangkrutan pasca lebaran, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun