*****
Begitu tertarik dan konsennya beliau akan budidaya lebah klanceng bahkan totally dalam mempersiapkan usaha madu dari budidaya lebah klanceng.
Di area desa Ngenep Malang, "Madu Klanceng Trigona" yang diproduksi dan dibudidayakan oleh "Bananas Family's", demikian brand madu klanceng miliknya diberi nama, termasuk juga telah disiapkan lahan vegetasi yang menurut penulis tidak seberapa luas tetapi cukup memadai.
Pada kesempatan yang lalu lahan pernah ditanami pohon bunga matahari, hanya saja lebah klanceng kurang begitu menyukainya.
Seperti lebah klanceng dari jenis thoracica lebih suka dengan bunga dari tanaman kenikir, yang juga sudah ditanam di area lahan.
Tanaman keras selain sebagai pelindung dari terik matahari, bunganya (nektar) dapat dimanfaatkan sebagai pakan lebah klanceng diantaranya tanaman keras seperti mangga, alpukat, kelengkeng, rambutan, leci duku, durian.
Awalnya beliau mendatangkan bibit lebah klanceng dari Lampung Sumatera, ada beberapa jenis lebah yang dibudidayakan diantaranya biroi, itama (jawa & sumatera), thoracica, letipes terminata dan lain sebagainya.
Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa dengan hutan hujan tropis dihuni lebih dari 29 spesies lebah Trigona.
Lebah klanceng mempunyai fisik yang lebih kecil dan tidak memiliki sengat. Karena fisiknya yang kecil, lebah klanceng dapat dengan mudah masuk ke bunga-bunga kecil di sekitar koloninya.
Lebah pekerja berwarna hitam berkepala besar dengan rahang tajam untuk menggigit musuh apabila merasa terganggu.
Sedangkan ratu lebah klanceng bercirikan fisik perut yang besar dan sayap yang pendek serta ukurannya lebih besar hingga 3 sampai dengan 4 kali lebah pekerja.
Lebah klanceng lebih mudah diternak secara tradisional. Sarangnyapun hanya berupa gelodok yang pembuatannya seperti rumah-rumah lebah yang ada di ronga-ronga batang pohon besar atau gua yang  terpenting terlindungi dari terik matahari dan hujan secara langsung.