Demikian halnya saat masih di kelas 11. Baru kemudian saat menginjak kelas 12 SMA, mereka mulai memikirkan bagaimana langkah berikutnya setelah lulus.
Di kelas 12, dengan dikoordinir oleh sekolah masing-masing mereka lebih serius lagi dalam mempersiapkan diri untuk berjuang dan berkompetisi masuk ke PTN terbaik pilihannya.
Faktor ekonomi, seharusnya sudah tidak lagi menjadi penyebab anak-anak lulusan SMA/SMK/MA atau sederajat untuk tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi, lebih-lebih apabila anak-anak tersebut lolos melalui jalur SNBP atau SNBT.
Karena telah banyak penyedia beasiswa yang berasal dari swasta, organisasi/yayasan, negara maju dan pemerintah melalui beberapa kementerian.
Cakupan pembiayaan beasiswanyapun ada yang penuh yaitu selain beasiswa untuk kuliah, pemberi beasiswa juga memberikan bantuan sejumlah dana untuk supporting penerimanya selama menjalani tugas belajar, diantaranya biaya hidup, biaya transportasi & akomodasi, sarana & prasarana pendukung tugas belajar.
Terlebih pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan.
Apa Perlu Bimbel?
Bagi anak-anak yang orangtuanya mampu secara ekonomi, untuk mengikuti bimbel (bimbingan belajar) yang diselenggarakan pihak ketiga (swasta) diluar sekolah bukanlah hal yang memberatkan.
Sebaliknya bagi anak-anak yang secara ekonomi belum beruntung, bimbel dapat disiasati dengan rajin mengikuti pelajaran tambahan yang diadakan di sekolah masing-masing dalam rangka akselerasi masuk PTN.
Atau rajin mengikuti bimbel online yang banyak diselenggarakan beberapa platform media sosial secara gratis.
Bimbel sendiri sifatnya hanya membantu (tambahan) anak-anak dalam belajar dan mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi penerimaan PTN.
Tidak ada jaminan dengan mengikuti bimbel anak-anak dapat secara langsung diterima di PTN pilihannya. Semua kembali kepada niat dan keseriusan serta strategi belajar anak-anak dalam mempersiapakn diri menghadapi seleksi penerimaan PTN.