Elearning Metode Pembelajaran Masa Depan

Elearning Metode Pembelajaran Masa Depan 

Metode pendidikan konvensional yang puluhan tahun atau bisa jadi lebih hingga ratusan tahun yang selama ini dikenal, dimana kehadiran tatap muka antara pengajar dan peserta ajar di dalam ruang kelas telah berubah dalam beberapa tahun terakhir sejak Pandemi Covid-19 awal tahun 2020. 

Proses belajar mengajar tidak lagi kontak secara langsung melainkan dengan sarana online melalui beberapa platform sebut saja zoom, google meet dan lain-lain. Kehadiran tatap muka secara fisik di dalam ruang kelas tak lagi menjadi satu-satunya pilihan proses belajar mengajar lagi.

Teknologi informasi pun mengalami percepatan pertumbuhan karena di dorong oleh kebutuhan mendesak dan maraknya penggunaan internet serta teknologi terbarukan yang relatif murah, dapat mengakses kemana-mana dengan mudah dan cepat.

Tak terkecuali perkembangan teknologi pada dunia pendidikan, pembelajaran online melalui platform zoom atau google meet dan lain-lain sebagai pengganti pembelajaran tatap muka yang telah berlangsung selama masa pandemi covid-19 kemarin hingga sekarang dan telah menjadi pembiasaan dalam proses interaksi antara pengajar dan peserta ajar, mereka sudah terlanjur familier dan menikmati hingga saat ini.

Pembenahan dan peningkatan kualitas teknologi pembelajaran online tentunya terus dilakukan oleh para penyedia platform digital guna mensupport agar visi dan misi dunia pendidikan tercapai tanpa kendala teknologi yang dapat mengurangi kualitas dan makna sesungguhnya dari kegiatan belajar mengajar itu sendiri.

Mimpi suatu saat nanti seiring dengan perkembangan zaman dan peningkatan teknologi pembelajaran online, metode elearning mampu menjadi komplementer atau bahkan substitusi pembelajaran tatap muka/luring dengan hadirnya teknologi 3D dalam kelas daring misalnya yang juga telah diawali oleh Facebook dengan Metaverse contoh riilnya.

Generasi Z, Alpha dan seterusnya semakin dimudahkan dengan kehadiran teknologi yang selalu uptodate demi menunjang kebutuhan hidup manusia, memanjakannya hingga manusia minim gerak fisik.

Beberapa Kelebihan dan Kendala/Kelemahan Kelas Daring(elearning), diantaranya:

Fleksibel

Dengan platform pendidikan online, memungkinkan peserta ajar dan pengajar mengoptimalkan jadwal dan gaya sesuai dengan kebutuhan mereka dalam proses pembelajaran, sehingga lebih fleksibel dalam beraktifitas antara bekerja dan belajar hingga menemukan titik balance yang lebih baik lagi.

Komunikasi satu peserta ajar dengan pengajar dalam suatu kesempatan, di platform online memungkinkan kesempatan berinteraksi secara privat diantara mereka menjadi lebih terbuka sehingga akan lebih maksimal dalam menjalani umpan balik dalam proses pembelajaran.

Beberapa pengajar mempunyai kreatifitas lebih, sehingga memunculkan beragam materi yang dapat di akses oleh peserta ajar seperti web blog, video, foto, ebook, yang kesemuanya dapat diunduh secara online atau melalui media sosial.

Multi Program

Tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang dengan metode pembelajaran (new)elearning melalui webinar, seminar online, video conference, zoom meeting, google meet, metaverse dan lain-lain. 

Pembelajaran secara online (new)elearning oleh kampus untuk berbagai tingkatan strata dan diploma dengan berbagai disiplin ilmu kepada para peserta ajar, semakin marak seiring dengan perkembangan teknologi informasi sehingga perlahan akan meninggalkan kelas-kelas offline.

Elearning sebagai metode pembelajaran masa depan, yang dikemas sedemikian rupa oleh kampus yang dibarengi dengan teknologi terbarukan sehingga menjadi lebih menarik dan berkualitas serta tetap memenuhi standartisasi pembelajaran yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional yang pada akhirnya dapat dipergunakan untuk meraih sertifikat, diploma, gelar resmi dan legal, hanya bertemu secara fisik untuk keperluan yang tidak dapat diwakilkan secara daring/elearning.

Recording Materi Pembelajaran

Pembelajaran online atau daring memudahkan para peserta ajar untuk melakukan recording materi sehingga dapat dimanfaatkan di waktu setelahnya manakala mereka berkeinginan untuk mengulang materi mata kuliah yang tadi diajarkan. Sehingga waktu belajar menjadi lebih fleksibel.

Kendala Akses Internet Belum Merata

Era digital global saat ini sudah memasuki era digital 5.0, namun karena beberapa faktor menjadikan di beberapa negara masih berproses di era digital 4.0.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar dari Aceh hingga ke Papua dan dari Kaltara sampai Nusatenggara. Akses antar pulau yang satu dengan pulau lainnya sebagian besar masih sangat bergantung kepada moda laut seperti kapal.

Demikian halnya akses internet belum merata hingga ke pelosok negeri. Masih sering dialami susah signal di area pegunungan meski berada di pulau Jawa.

Kurangnya Interaksi Pengajar Dengan Peserta Ajar (Kendala)

Tak dipungkiri untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran elearning sehingga tampak nyata seperti kelas luring dengan keberadaan teknologi saat ini masih jauh dari yang diharapkan.

Peralatan daring berupa PC, Laptop atau gawai/ponsel. Menatap layar dan menerima ilmu dari para dosen tanpa bertemu fisik meskipun dalam kondisi wajib on camera, masih belum mampu menjawab seperti yang diharapkan pada saat kuliah luring, yang terjadi sebaliknya interaksi diantara mereka masih terasa garing.

Bahkan ditemukan beberapa kelas daring terutama yang membebaskan mahasiswanya off camera dengan alasan jaringan internet yang tidak stabil  menjadikan keprihatinan, gawai di taruh di saku dan ditinggal dengan aktifitas lainnya diluar kegiatan pembelajaran kelas daring. Esensi kelas daring tidak ketemu apalagi interaksinya.  

kendala kelas daring (sumber: anakteknok.co.id)

Berujung Efektif dan Efisien 

Elearning sebagai embrio masa depan pembelajaran, memungkinkan kuliah online atau daring dapat dilakukan darimana saja, tidak harus datang ke kampus di dalam ruang kelas mengikuti proses pembelajaran tatap muka. 

Menjadikan schedule lebih fleksibel sehingga menghemat waktu dan anggaran untuk ngekost, transportasi, biaya hidup jauh dari tempat tinggal asal.

Kampus dengan ketersediaan gedung yang luas dan besar dapat diringkas dalam ruang kelas virtual yang dapat di akses darimana-mana dan dimana-mana selama terdapat koneksi atau akses internet yang memadai.

Ke depan tentunya jaringan koneksi internet pasti akan beriringan berbenah ibarat kata kecepatan internet di masa depan tak berbeda seperti kita sedang membolak balik halaman pada buku, kecepatannya real time tanpa jeda meski beberapa sepersekian detik.

Jangkauan proses pembelajarannyapun tak sebatas di dalam negeri bahkan dapat kuliah di luar negeri dengan menghemat segalanya, waktu, biaya dan tenaga.

Semuanya yang telah diuraikan diatas hanya akan terwujud jika (new)elearning metode pembelajaran masa depan dapat berjalan sesuai yang diharapkan. 

Mendapatkan dukungan dari semua elemen bangsa dan tentunya bersyarat utama tidak mengurangi kualitas pendidikan dan tetap berdaya saing tinggi dalam dunia pendidikan di dalam maupun di luar negeri. 

Semoga.

*****

Penulis, pengajar tidak tetap sebuah kampus swasta dan orangtua dari mahasiswa yang sedang menempuh kuliah di kampus negeri di Jogja.