Ganti Ponsel: Sebuah Keinginan atau Kebutuhan?
Ponsel, pertama kali ditemukan oleh Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tanggal 3 April 1973. Pada saat itu ponsel masih berukuran besar dan berat. Ponsel generasi pertama ini masih berteknologi 1G yang bersifat analog.
Berikutnya, generasi kedua muncul di tahun 1990-an mengusung teknologi jaringan 2G. Pada generasi kedua ini ukuran ponsel atau telepon selular disebut juga handphone ukurannya jauh lebih kecil dan ringan dengan mempergunakan teknologi chip digital.
Di periode yang sama di tahun duaribuan(2000-an) menyusul ponsel generasi ketiga yang mempergunakan jaringan teknologi 3G dan berubah menjadi smartphone atau ponsel cerdas. Ponsel yang disematkan teknologi jaringan internet yaitu EDGE (Enhance Datarates fo GSM Evolution) untuk GSM dan Wideband CDMA & CDMA 2000 untuk CDMA.
Ponsel Cerdas
Seiring berkembangnya teknologi pada tahun duaribusepuluh(2010) muncullah ponsel cerdas dengan teknologi 4G yang merupakan ponsel generasi keempat.
Generasi keempat ini merupakan ponsel yang mampu menggantikan peran PC (personal computer) dengan fitur dan spesifikasi yang canggih. Dengan mempergunakan sistem operasional android, ios, symbian, blackberry os dan windows mobile.
Saat ini kita sedang memasuki ponsel generasi kelima dengan jaringan teknologi 5G. Smartphone yang mendukung jaringan 5G telah banyak beredar di pasaran termasuk di Indonesia.
Perangkat gawai alias ponsel sudah menjadi kebutuhan primer bagi mayoritas warga perkotaan bahkan warga di daerahpun telah terbiasa dengan ponsel cerdas atau smartphone untuk dimanfaatkan sebagai pendukung aktifitas keseharian.
Bahkan satu orang bisa memiliki ponsel lebih dari satu, bisa jadi ponsel yang satu dipergunakan untuk keperluan yang bersifat umum atau pekerjaan dan ponsel lainnya dipergunakan untuk keperluan yang lebih privat misalnya untuk berhubungan dengan keluarga dan teman dekat.
Fitur dan teknologi ponselpun beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan penggunanya, tentunya dengan semakin banyak fitur dan sempurnanya teknologi semakin mahal pula harganya.