Mohon tunggu...
om_nanks
om_nanks Mohon Tunggu... Lainnya - nikmati yang tersaji jangan pelit berbagi

☆mantan banker yang jualan kavling☆ ☆merangkum realita bisnis dalam sebuah tulisan☆ ☆penyelesaian kredit bermasalah advisor☆

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Keranjang Telur

24 Desember 2022   08:47 Diperbarui: 24 Desember 2022   08:54 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
beberapa keranjang telur/sumber: blog.amartha.com

Keranjang Telur

Manajer investasi akan menempatkan dan mengelola aset investor ke beberapa portofolio aset dengan risk yang terukur sehingga aman dan berpotensi atas pertambahan return.

Apabila aset diibaratkan telur dan portofolio aset adalah keranjangnya maka dalam menempatkan dan mengelola aset sebaiknya di bedakan menjadi beberapa keranjang, bukan hanya satu keranjang sebagai antisipasi apabila terjadi accident yang berakibat menyusutnya aset atau bahkan kerugian total, perlu juga dihindari penempatan ke banyak keranjang sebab akan menjadi tidak fokus dalam mengelola aset.

Masing-masing diri investor dapat dimaknai sebagai seorang manajer investasi. 

Jumlah pasti keranjang untuk menempatkan telur aset tergantung seberapa mampu peran manajer investasi mengelola telur aset tersebut. Fokus dan terukur untuk menghindari kerugian atas pecahnya telur dari keranjang-keranjang yang ada, agar asset yang dimiliki tidak menyusut atau cepat habis bahkan sebaliknya akan terus bertambah sesuai dengan keinginan kita.

Sifat Investasi

Mencegah menyusutnya aset, menjaga aset dan meningkatkan aset, salah satu caranya dengan meletakkannya ke dalam beberapa keranjang telur investasi baik yang bersifat, 1) low risk invesment; 2) moderat maupun yang; 3) high risk invesment, kesemuanya berpulang kepada tujuan yang akan kita capai dan risiko yang akan kita hadapi atas aset yang dimiliki.

Beberapa produk investasi yang kita kenal mulai dari yang berrisiko rendah, moderat dan berrisiko tinggi seperti misalnya investasi dalam bentuk saham, obligasi, reksadana, simpanan, deposito, logam mulia emas, sukuk, properti, syirkah kerjasama usaha atau supporting modal.

ilustrasi/telur dalam satu keranjang/sumber: klikhost.com
ilustrasi/telur dalam satu keranjang/sumber: klikhost.com

Faktor Risk Investasi

Hampir dipastikan setiap portofolio aset atau produk investasi masing-masing mengandung risiko yang dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya, 1) faktor fundamental perusahaan; 2) faktor tehnikal perusahaan; 3) perekonomian; 4) kebijakan pemerintah, dan lain-sebagainya.

Diversifikasi Investasi

Upaya untuk mencegah timbulnya kerugian atau menyusutnya aset maka diperlukan diversifikasi investasi. Diversifikasi investasi dilakukan untuk melindungi portofolio investasi, serta untuk menyeimbangkan return yang diperoleh, misalnya dalam investasi yang satu sedang tidak ada cuan, maka produk investasi yang lainnya diharapkan dapat menjadi pengganti cuan.

Dalam kehidupan ada sisi positif dan sisi negatif, tidak terkecuali dengan strategi taruh telur ke dalam beberapa keranjang berbeda supaya tidak pecah semuanya atau disebut diversifikasi investasi.

Dalam melakukan strategi diversifikasi investasi pada periode yang sama ke dalam beberapa bentuk investasi tentunya juga memiliki risiko, menjadi tidak fokus terutama ketika kita tidak pernah tertib dan rutin dalam melakukan pencatatan administrasi.

Penggambarannya seperti ketika pada suatu saat yang bersamaan kita mempunyai beberapa aset yang diinvestasikan ke dalam beberapa protofolio aset seperti logam mulia emas, investasi saham, jual beli dan persewaan properti, ORI, valas, sementara pencatatan administrasi tidak dilakukan secara tertib dan rutin.

beberapa keranjang telur/sumber: blog.amartha.com
beberapa keranjang telur/sumber: blog.amartha.com

Solusi Berinvestasi Yang Aman

Lakukan investasi ke beberapa produk investasi atau portofolio aset yang benar-benar kita pahami dan kuasai ilmunya, sehingga kita benar-benar fokus dalam mengelola dan menatakerjakan portofolio aset yang dimiliki.

Sedangkan portofolio aset yang belum dimiliki dapat kita jadwalkan pada kesempatan lain dengan terlebih dahulu mempelajarinya agar benar-benar memahami sekaligus sebagai antisipasi terjadinya loss, menyusut atau bahkan kerugian total.

Diversifikasi investasi yang terlalu banyak ke beberapa produk investasi akan menyebabkan tidak fokus dalam mengelola portofolio aset. Namun dengan melakukan investasi hanya ke dalam satu produk investasi saja juga berrisiko besar apabila terjadi loss atas produk investasi yang dimiliki sehingga aset kita semakin menyusut bahkan lenyap.

hidangan telur ceplok/sumber: kumparan.com
hidangan telur ceplok/sumber: kumparan.com

Alangkah lebih bijak dengan menaruh telur ke dalam beberapa keranjang dan bukan ke banyak keranjang, miliki ilmunya dalam rangka memitigasi risiko untuk mencegah terjadinya loss.

Amankan aset ke beberapa keranjang telur investasi yang berpotensi return tinggi. Bismillah.

*****

diulas dari beberapa sumber diantaranya pelaku usaha, investor, manajer investasi dan perjalanan kehidupan penulis, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun