Masa indah itu bernama masa pensiun,
Pensiunan adalah orang yang berhenti bekerja pada masa berakhirnya kontrak bekerja atau pensiun. Sedangkan pensiun merupakan batas waktu seseorang untuk berhenti bekerja pada suatu lembaga atau instansi atau perusahaan. Dikarenakan usia yang telah mencapai waktu pensiun, atau pensiun atas permintaan sendiri (pensiun dini/pensiun muda).
Pensiun Normal,
Diberikan kepada pegawai yang karena usianya telah mencapai masa pensiun sesuai ketentuan lembaga/instansi/perusahaan dimana ybs bekerja.Â
Pensiun Dipercepat,
Hal ini timbul dikarenakan kondisi tertentu yang memaksa perusahaan melakukan pengurangan pegawai atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) demi menyelamatkan perusahaan secara umum.
Pensiun Dini,
Pensiun atas permintaan sendiri (resign) baik telah mencapai usia pensiun sehingga langsung mendapatkan hak-hak pensiun melalui Dana Pensiun ataupun yang masih belum mencapai usia pensiun, sehingga hak-hak pensiun yang bersangkutan ditunda sampai dengan telah tercapainya usia pensiun sesuai ketentuan yang berlaku. Â
Pensiun Cacat atau Fraud,
Diberikan kepada pegawai yang mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk bekerja dalam suatu perusahaan. Sedangkan pensiun karena fraud atau kasus, diberikan kepada pegawai yang karena suatu sebab sehingga merugikan perusahaan, terdapat perhitungan tersendiri tentang hak-hak pensiun yang akan diterima.Â
Masa Pensiun,
Menjadi pensiunan bukan saat untuk bersantai, masih banyak aktifitas yang dapat dikerjakan setelah berhenti dari tempat pekerjaan sebelumnya. Dan bersyukurlah apabila anda telah mempersiapkannya jauh sebelum masa pensiun tiba. Tentang kelola gaya hidup, anggaran keuangan, prioritas kewajiban dan kebutuhan bukan karena keinginan semata, dan yang terpenting manfaatkan peluang yang ada baik waktu dan pikiran untuk berkegiatan secara positif dan tidak hanya berdiam diri.
Selain berhemat, menambah pendapatan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan dana yang dimiliki dari hasil tabungan bertahun-tahun selama masih bekerja atau dana yang berasal dari pesangon dengan melakukan investasi secara smart di beberapa tempat yang menguntungkan meskipun hasilnya sedikit, biasanya yang hasilnya sedikit ini risikonyapun kecil atau low risk low return. Namun apabila anda telah merintis usaha sebelum masa pensiun datang dan piawai dalam bidang dimaksud maka tidak ada salahnya untuk melanjutkan kelola usaha yang telah dirintis tersebut dengan tetap berpegang kepada kehati-hatian, karena dana yang anda miliki merupakan tabungan yang didapat selama bekerja bertahun-tahun hingga pensiun. Â
Meski sedikit agak terlambat, mulai detik anda berstatus sebagai pensiunan strategi awal yang nantinya akan sangat berguna yaitu dengan mengubah tampilan gaya hidup yang selama ini mungkin dirasakan terlalu hedon agar dikurangi secara bertahap hingga menjadi pola hidup sederhana dengan menyesuaikan kondisi keuangan dan sosial saat ini.
Idealnya memang merubah gaya hidup dimulai jauh-jauh hari bahkan jauh-jauh tahun menjelang masa pensiun tiba, namun seringkali yang terjadi selalu terlambat untuk mengantisipasi hal dimaksud. Setelah menjadi pensiunan gaya hidup pun harus dirubah menjadi sederhana dan semeleh (bahasa jawa: pasrah), tentunya dengan dukungan seluruh keluarga, yaitu pasangan dan anak-anak.
Bergaya hidup sederhana bagi pensiunan salah satunya dengan mengatur ulang anggaran belanja bulanan dengan memprioritaskan pengeluaran yang bersifat wajib dan merupakan kebutuhan, serta mengesampingkan pengeluaran yang bersifat keinginan serta sisihkan dana dalam bentuk tabungan atau investasi meskipun saat ini nilainya relatif kecil.
Jika saat ini anda adalah seorang pensiunan yang telah memiliki sejumlah usaha, tetap berhati-hati dalam menjalankan aktifitas usaha dan seoptimal mungkin lunasi dan segera tinggalkan hutang, terutama hutang konsumtif.
Pesiun Pesangon dan Pensiun Penerima Bulanan,
Treatmentnya akan berbeda apabila pintu pensiun anda berasal dari pensiun dengan pesangon atau bukan penerima pensiun bulanan. Dana pensiun diterima di depan sehingga relatif lebih materiil dengan tanpa menerima pensiun bulanan. Seringkali banyak pensiunan yang terjebak dalam kondisi dimana mereka tidak terbiasa menatap dana dalam jumlah besar sehingga akan menjadi bumerang dan salah kelola, dalam kondisi seperti ini tentunya harus lebih hati-hati, cermat dan smart dalam mengelola dana pensiun berupa pesangon.
Jika sebelumnya telah memiliki side job atau usaha sampingan, maka dana pesangon dapat dipergunakan untuk menambah modal yang hasilnya dapat menambah penghasilan keluarga. Kita sebut sebagai pensiunan mandiri finansial.
Sedang sebagian para pensiunan normal dikarenakan pada saat masih aktif bekerja terlena dengan kesibukan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya sehingga lupa memikirkan langkah-langkah ketika tiba waktu pensiun. Pergunakan peluang dengan dana yang ada dengan cara pergunakan sebaik-baiknya untuk melakukan investasi secara smart dengan berbagai macam cara berinvestasi diantaranya dimulai dari yang paling sederhana dengan kepemilikan properti (rumah, ruko, apartemen maupun lahan) untuk selanjutnya di sewakan atau untuk dijual kembali. Atau di investasikan dalam bentuk saham jangka panjang/long term dan hindari swing atau trading saham/short term.
Sedangkan untuk menabung emas dalam bentuk logam mulia perhatikan pula kondisi makro ekonomi apakah nilai logam mulia mengalami kenaikan atau penurunan dari waktu ke waktu, misalnya seperti kondisi akhir-akhir ini nilai logam mulia terus merosot, perhatikan juga selisih harga buybacknya serta pajak yang dibebankan di setiap transaksi beli maupun jual, karena akan mengurangi nilai investasi anda sebagai seorang pensiunan.
Bagi pensiunan, tidak ada salahnya menabung emas logam mulia dan lebih cocok untuk jangka waktu panjang minimal lima tahunan karena aset emas mampu berfungsi sebagai penetralisir inflasi. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa dengan kepemilikan aset berupa emas tidak akan membuat anda kaya, namun dengan kepemilikian emas akan membuat anda tetap kaya, artinya aset emas tidak terimbas oleh inflasi sehingga aset anda akan aman dari penurunan nilai mata uang.
Tetap Berkarya,
Tak dapat dipungkiri bahwa setelah sekian lama bekerja bahkan berpuluh tahun dengan melakukan aktifitas sehari-hari dari pagi masuk bekerja hingga sore bahkan pulang larut malam lantas saat ini pensiun dengan tidak lagi melakukan rutinitas seperti sebelumnya akan membuat sedikit perubahan bagi para pensiunan.
Meskipun telah berstatus sebagai pensiunan, setidaknya masih tetap berkarya dan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat baik sebuah karya yang menghasilkan tambahan pendapatan maupun karya sosial yang memberikan kepuasan batin, lakukan selagi bisa, selagi mampu, selagi sehat dan selagi diberikan kesempatan.
Kesadaran Spiritual, Silaturahim & Kesehatan,
Menjalani masa pensiun memang tak semudah yang diucapkan banyak orang agar selalu sehat dan tidak stres. Sudah selayaknya seorang pensiunan menyadari akan pentingnya kesadaran spiritual yang ketika masih aktif bekerja sempat terabaikan. Dan inilah saatnya untuk membayar hutang ketertinggalan selama ini dengan memperbanyak ruang dan kegiatan yang menjadi bagian dari kesadaran spiritual beragama.
Yang tak kalah penting, dengan tetap menjalin komunikasi pertemanan kepada semua kalangan tak terkecuali dengan yang satu cyrcle sesama pensiunan akan membantu menjaga agar badan dan pikiran tetap fit dan sehat.Â
Pra & Awal Pensiun,
Wajar bagi mereka yang mendekati masa pensiun bersikap kuatir, kuatir akan keberlangsungan kehidupan keuangan keluarga dalam memenuhi kebutuhan terutama bagi para pensiunan yang masih harus menanggung sekolah/kuliah anak-anak. Karena biaya pendidikan dan biaya kesehatan merupakan salah dua dari beberapa pos pengeluaran yang dimungkinkan sangat besar.
Seringkali ditemukan kondisi psikis pada masa purna terutama di awal masa pensiun yaitu dari somebody menjadi noboby, artinya pada saat bekerja perusahaan atau kantor masih membutuhkan peran serta anda, namun saat ini anda sudah bukan menjadi bagian dari sistem pekerjaan lama. Post power syndrome, sebuah kondisi yang sangat wajar selama tidak berlarut-larut, segera bangkit dan lakukan seluruh aktifitas yang bermanfaat baik aktifitas sosial maupun aktifitas yang mampu menghasilkan tambahan pendapatan keluarga sebagai pengganti berbagai tunjangan gaji yang menghilang sejak menjadi pensiunan. Â Â
Tips Pensiunan Sukses,
Semua orang, baik yang bekerja ikut orang atau sebagai pegawai kantoran maupun mereka yang berwirausaha akan tiba masanya untuk berhenti dari segala aktifitas pekerjaannya menjadi seorang pensiunan. Ketahuilah bahwa anda tidak sendiri, selain beliau para senior yang telah memasuki masa purna tentunya masih banyak teman-teman satu angkatan yang juga berproses menjadi pensiunan, bahkan para yuniorpun pasti akan mengalami kondisi seperti ini, tinggal menunggu waktu saja.
Kembali kepada keluarga dengan support penuh dari mereka merupakan sedikit tips untuk menjadi seorang pensiunan yang sukses karena hal tersebut mampu membantu mengatasi perubahan kondisi dari masa aktif menjadi seorang pensiunan. Keluarga adalah segalanya, dan diharapkan dapat membantu agar kebiasaan yang menjurus pada sifat hedonisme, secara bersama-sama dengan pasangan (istri/suami) dan anak-anak mampu dikurangi, dihilangkan dan dilupakan.
Tetap Bahagia Meski Berstatus Pensiunan,
Menjalani masa pensiun dan berstatus pensiunan dengan tetap bahagia merupakan dambaan setiap orang, baik yang akan memasuki masa purna, yang sedang/on process pensiun maupun yang telah lama pensiun. Meskipun hal tersebut diatas tak semudah membalik tangan, butuh waktu dan proses, kesiapan psikis yang matang dan dukungan penuh dari keluarga.Â
Banyak cara untuk tetap bahagia meski telah memasuki masa purna, masa dari somebody menjadi nobody, masa dari yang dibutuhkan kantor menjadi seorang pensiunan yang jabatannya telah diganti yunior. Pada prinsipnya isi hari-hari dengan penuh kegiatan yang bermanfaat, dari olahraga, kegiatan keagamaan, menjalani hoby lama yang sempat tertunda, saling berkunjung diantara para pensiunan dan masih banyak lagi kegiatan positif yang bermanfaat sehingga mampu saling menguatkan, dan yang tidak kalah penting adalah segera lupakan semua tentang pekerjaan lama.
Pensiunan Karena Resign,
Resign dari pekerjaan dan menjadi pensiunan adalah pilihan penulis disaat masih belum berusia 50 tahun, anak-anak beranjak remaja menuju dewasa sehingga membutuhkan pendampingan sosok seorang ayah. Mengawal proses pendidikan sekolah menengah menuju pendidikan tinggi yang berkualitas. Memberikan contoh dalam berproses kehidupan sehari-hari dan secara bersama-sama belajar tentang bagaimana cara beragama yang lebih baik lagi.
Dengan menjadi pensiunan menjadikan penulis mempunyai banyak waktu luang untuk berkumpul bersama anak-anak dalam sebuah rumah tinggal sebelum mereka merantau ke luar kota untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan upaya mengawal mereka sebelum mereka berkeluarga serta mempunyai tanggungjawab masing-masing atas kehidupan mereka sendiri. Penulis selalu berusaha untuk melakukannya secara berkualitas sebelum frekuensi pertemuan dengan anak-anak akan berkurang karena mereka akan segera berumahtangga dan hanya tinggal pasangan hidup yang selalu setia mendampingi setiap saat di dalam kehidupan sehari-hari, selalu bersama meneruskan sisa asa yang masih banyak belum tertunaikan. Terlebih ada kegiatan baru setelah masa purna, dua kali dalam sepekan menularkan ilmu praktisi yang pernah digeluti kepada para mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta.
Anak-anak bersama cucu-cucu yang lucu masih dapat bersilaturahim dengan media digital/online apabila secara offline belum bisa bertemu karena kesibukan masing-masing, tak mengapa memang demikianlah siklus kehidupan
Nikmatilah masa pensiun dengan segala keleluasan waktu tentunya bersama keluarga dan pasangan hidup agar tetap berbahagia meskipun telah menyandang status pensiunan, karena setiap orang pasti akan menyandang gelar pensiunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H