Mohon tunggu...
om_nanks
om_nanks Mohon Tunggu... Lainnya - nikmati yang tersaji jangan pelit berbagi

☆mantan banker yang jualan kavling☆ ☆merangkum realita bisnis dalam sebuah tulisan☆ ☆penyelesaian kredit bermasalah advisor☆

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Berkomunikasi di Kampus

10 Desember 2022   08:23 Diperbarui: 10 Desember 2022   13:25 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tugas presentasi mahasiswa/ilustrasi

Etika Berkomunikasi di Kampus
 
Masyarakat Indonesia lebih dikenal dunia dengan keramahtamahannya, murah senyum dan cenderung welcome dengan pendatang baru (baca: turis), suatu budaya yang baik dan santun yang sudah selayaknya untuk selalu dijaga sekaligus sebagai ciri kekhasan yang berdampak besar salah satunya dapat mendatangkan turis asing untuk berkunjung ke negeri kita Indonesia.

Berbicara tentang keramahan masyarakat tak terlepas dengan apa yang disebut dengan etika, dan etika berkomunikasi di kampus terutama komunikasi antara mahasiswa terhadap para dosennya, yang kali ini akan penulis ulas, singkat dan simpel semoga dapat memberikan tambahan ilmu bagi para mahasiswa untuk bersikap sehingga dapat diterapkan di setiap kesempatan saat bertemu dan berkomunikasi dengan para dosen baik secara online maupun offline.

Dalami Karakter Dosen,

Dengan seringnya mahasiswa mengikuti kelas mata kuliah yang diajarkan oleh para dosen, maka secara tidak langsung mahasiswa telah mendalami karakter dosen, sedikit banyak dapat memberikan informasi kepada mahasiswa tentang karakter beberapa dosen pengajarnya, agar etika berkomunikasi di kampus khususnya terhadap dosen dapat dibina dengan baik.

Karena berasal dari berbagai latar belakang yang tidak sama diantaranya latar belakang sosial, ekonomi, budaya, disiplin ilmu, dan lain sebagainya, yang membentuk karakter para dosen sehingga menimbulkan ragam karakter yang berbeda-beda pula diantara mereka para dosen.

Dengan mengenal keseharian para dosen, dapat anda jadikan untuk mengatur strategi apabila diperlukan berkomunikasi dengan mereka baik secara offline maupun online. Tentang bagaimana cara mengantisipasi karakter dosen sehingga maksud dan tujuan anda dalam berkomunikasi dengan mereka setidaknya telah memenuhi standart selera masing-masing dosen. Namun demikian cara-cara berkomunikasi tersebut tetap dalam koridor norma sosial, agama dan yang berlaku secara umum tentang bagaimana etika berkomunikasi di kampus anda.

Etika berkomunikasi di kampus dengan dosen dapat menentukan keberhasilan maksud anda, misalnya dalam rangka pengumpulan tugas, konsultasi atau bimbingan magang/skripsi, bahkan dalam hal peluang untuk meminta perbaikan nilai sebelum direlease ke dalam siakad (sistem informasi akademik).

Dari sisi dosenpun sebenarnya tidak berharap diberikan penghormatan yang berlebihan, cukup dengan standart etika berkomunikasi di kampus dan norma yang berlaku umum di masyarakat mereka pasti akan merespon dengan baik dan profesional.

Dan yang perlu diketahui oleh para mahasiswa, bahwa seorang dosen mempunyai tugas yang tidak sedikit, tidak hanya menjalani tugas mengajar di depan kelas, bahkan dosen struktural memiliki tugas yang lumayan banyak dari tugas pokoknya sebagai dosen, sehingga terkadang slow respon dalam menjawab chat media sosialnya. Ditambah jumlah mahasiswa yang banyak dan setiap tahun muncul mahasiswa baru, jika tidak ada yang spesial dari seorang mahasiswa untuk bisa dikenal maka dosen tidak mungkin hapal satu persatu mahasiswanya.

Jadi sebagai seorang mahasiswa yang bijak, anda jangan buru-buru menjudge seorang dosen yang ketika sulit dihubungi dengan sebutan dosen yang tidak komunikatif dan tidak kooperatif terhadap para mahasiswanya, sikap yang tidak mudah menjudge dosen juga merupakan bagian etika berkomunikasi di kampus.

Diantara dosen maupun mahasiswa seyogyanya saling memahami dan menghormati sesuai tugas, tanggungjawab dan peran masing-masing.

Sesingkat dan sesimpel tersebut dibawah ini yang akan penulis ulas dan berbagi, semoga beberapa contoh dan jurus etika berkomunikasi di kampus dengan dosen mampu memberikan sedikit gambaran dan contoh yang dapat anda para mahasiswa terapkan.

Sapa dan Perkenalkan Diri Anda,

Seperti yang telah diulas diatas, dengan silih berganti datangnya mahasiswa baru di setiap tahunnya, apalagi untuk prodi-prodi tertentu yang dikenal favorit sehingga animo mahasiswa lebih banyak dari prodi atau fakultas lain. Menjadi sebuah kemustahilan seorang dosen hapal satu persatu mahasiswanya. Nach di kesempatan inilah ketika mahasiswa menjalin komunikasi dengan dosen idealnya memperkenalkan diri dengan sebelumnya menyapa dosen dengan sebutan gelar dan atau nama sebagai pengganti panggilan. Banyak contoh yang perlu anda pahami, misalnya: "Assalamualaikum, selamat pagi Bapak/Ibu, perkenalkan saya Fulan mahasiswa Bapak/Ibu untuk mata kuliah Perbankan & Lembaga Keuangan Syariah kelas pagi".

Permohonan Maaf,

Mahasiswa dapat diibaratkan sebagai anak dan dosen sebagai orangtua, tidak ada salahnya setelah menyapa dan memperkenalkan diri, anda para mahasiswa membuka percakapan dengan permohonan maaf karena telah mengganggu waktu dan telah diijinkan berkomunikasi dengan beliau para dosen.

Dan jika telah mendapatkan respon dengan jawaban sapa dan permohonan maaf anda, secara singkat sampaikan keperluan anda menghubungi dosen, misal contohnya seperti ini: "Mohon maaf Bapak/Ibu, perkenankan saya untuk mengajukan permintaan tanda tangan Bapak/Ibu dalam lembar pengesahan bimbingan magang saya, mohon tempat dan waktu Bapak/Ibu, terimakasih".

Pergunakan Tata Bahasa dan Penulisan Pesan Dengan Sopan,

Khususnya dalam berkomunikasi secara online, melalui media whatsapp misalnya, hindari penyingkatan kata yang tidak umum misal kata sy yang dimaksudkan adalah kata saya, yg dengan maksud sebuah kata yang, dan lain-lain.

Pergunakan selalu huruf kapital di awal untuk menyebut nama dosen, penempatan huruf kecil di awal untuk sebutan nama dosen dapat diartikan sebagai sesuatu yang kurang sopan, contohnya seperti ini:

Assalamualaikum, selamat pagi Ibu Winda, perkenalkan saya Fika mahasiswa Ibu untuk mata kuliah Perbankan & Lembaga Keuangan Syariah kelas pagi,

dimungkinkan akan sangat berbeda respon yang anda terima apabila penulisan anda seperti ini:

assalamualaikum, selamat pagi ibu winda, perkenalkan saya fika mahasiswa ibu untuk mata kuliah Perbankan & Lembaga Keuangan Syariah kelas pagi.

Salam Penutup dan Ucapan Terima Kasih,

Akhiri sebuah komunikasi baik itu secara offline maupun online dengan selalu memberikan salam penutup sebelum masing-masing meninggalkan "tempat" untuk berpamitan, hal ini untuk lebih menyempurnakan etika berkomunikasi di kampus antara mahasiswa dengan dosen, dan tak lupa sampaikan ucapan terima kasih, sebagai ungkapan dan penghargaan anda kepada dosen karena sudah mendapatkan kesempatan untuk bertemu offline ataupun online.

Contoh salam penutup dan ucapan terimakasih, misalnya begini: "Baik Ibu Winda, akan saya perhatikan dan laksanakan saran dan revisi dari Ibu, terimakasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan, Wassalamualaikum".

Sebaiknya anda jangan buru-buru meninggalkan "tempat", biarkan dosen yang terlebih dahulu meninggalkan "tempat" baik untuk tatacara berkomunikasi secara offline ataupun online, baru kemudian giliran anda yang meninggalkan tempat.

Uraian diatas hanya sebagian kecil saja tentang tatacara dalam etika berkomunikasi di kampus antara mahasiswa dengan dosen.

Sebaiknya hindari hal-hal yang dianggap kecil oleh sebagian mahasiswa dalam berkomunikasi dengan dosennya namun akan berakibat besar bahkan dikuatirkan akan merusak hubungan interaksi antara mahasiswa dengan dosen, jadi perhatikan hal-hal kecil tersebut di dalam tatacara etika berkomunikasi di kampus agar apa yang menjadi tujuan anda selama berkuliah di kampus dapat berjalan dengan lancar hingga lulus dan di wisuda.

Manakala anda telah terbiasa memegang etika berkomunikasi di kampus ataupun di lingkungan di luar kampus, maka anda tidak akan kesulitan ketika memasuki dunia kerja, menjadi pekerja kantoran maupun menjadi pewirausaha yang pada akhirnya nanti akan berinteraksi dengan orang lain, dengan sesama rekan kerja, dengan atasan dan dengan klien anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun