Mohon tunggu...
OMK St Ignatius Loyola
OMK St Ignatius Loyola Mohon Tunggu... -

Blog ini adalah (salah satu)sarana komunikasi dan sosialisasi juga refleksi dari (setiap)kegiatan dan aktifitas Orang Muda Katolik Paroki St Ignatius Loyola Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seruan Orang Muda Katolik Masa Kini: Jadilah Saksi Kristus

24 September 2012   02:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:50 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

J. Bawden, Who's who in Theology (1990)

A. E. McGrath (ed), The Blackwell Encyclopedia of Modern Christian Thought (1993)

[1] Orang Muda Katolik dapat didefinisikan dengan orang-orang yang beragama Katolik berusia 13-35 tahun dan belum menikah.

[2] Eksistensialisme merupakan suatu aliran dalam ilmu filsafat dimana manusia dipandang sebagai suatu mahluk yang ada-di-dunia, mengkaji cara manusia berada di dunia dengan kesadaran. Jadi dapat dikatakan pusat renungan eksistensialisme adalah manusia konkret.

[3] Tiga pilar tersebut merupakan hasil peng-abstraksi-an saya dari pengamatan terhadap aktifitas OMK di Paroki St. Ignatius Loyola, Jakarta selama tahun 2010-2012.

[4] Salah satu kutipan dalam naskah "Demokrasi Bertopeng" yang pernah saya buat dan dipentaskan oleh Teater Driyarkara dalam rangka mengisi rangkaian acara refleksi awal tahun di STT Jakarta, Januari 2012.

[5] Kata jahat disini harus dijelaskan lebih lanjut agar penyerapan maknanya tidak salah. Saya menggunakan kata jahat bukan untuk menunjukkan bahwa arus globalisasi itu jahat, tetapi hal yang ingin saya katakan disini bahwa arus globalisasi memungkinkan OMK terjebak dalam "kenikmatan yang sesat" dan ke-terjebak-an itu adalah jahat.

[6] Diunduh dengan perubahan dari http://www.loyola-smg.sch.id tanggal 20 Febuari 2012 pukul 19.15 wib.

[7] Ide ini pernah saya sampaikan pada saat pidato pembukaan acara Natalan bersama tahun 2010 OMK wilayah Paulus Miki, paroki Santo Ignatius Loyola, Jakarta.

[8] Lakukanlah apa yang harus kamu lakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun