Mohon tunggu...
OMK St Ignatius Loyola
OMK St Ignatius Loyola Mohon Tunggu... -

Blog ini adalah (salah satu)sarana komunikasi dan sosialisasi juga refleksi dari (setiap)kegiatan dan aktifitas Orang Muda Katolik Paroki St Ignatius Loyola Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Seruan Orang Muda Katolik Masa Kini: Jadilah Saksi Kristus

24 September 2012   02:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:50 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mission: Jadilah Saksi Kristus!!

Age quod agis[8] merupakan sebuah slogan atau bisa dikatakan semacam "mantra" yang harus dijalankan oleh tiap individu guna mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup. Namun "mantra" tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan. Sebagai seorang manusia yang bereksistensi secara penuh, tentunya manusia memiliki kebebasan dalam melakukan banyak hal. Manusia itu bebas dalam menjalankan segala sesuatu, oleh karena itu segala tindakan manusia harus didasari oleh pertimbangan rasional juga intuitif agar apa yang ia lakukan tidak merugikan pihak lain tapi sebaliknya tindakan yang dilakukan malahan berdampak untuk kebahagiaan sebanyak mungkin orang. The greatest happiness for the greatest number!

Bahwa memang seharusnya kita sadar terkadang kita melakukan sesuatu hanya untuk kesenangan kita saja, kita kadang malas untuk melakukan yang benar benar menjadi tanggung jawab kita, ya..kita lari dari realita dimana kita hidup, kita lari dari tanggung jawab kita. Sebagai seorang mahasiswa kita lari dari kewajiban kita untuk belajar, kadang kita bahkan melakukan hal bodoh dan hina, yakni menyontek saat ujian! Padahal diluar sana masih banyak orang muda yang tidak bisa kuliah hanya karena tidak punya biaya, namun kita yang bisa kuliah malah menyia nyiakan kesempatan yang ada, sungguh ironis bukan!

Sebagai seorang Kristiani, seharusnya kita dapat melihat dan mencontoh kristus yang telah menderita untuk kita, Ia telah menyerahkan nyawaNya demi menebus semua kesalahan kita, namun apa daya, kita sering tak mempedulikannya, kita acuh terhadap penderitaan Yesus. Dengan meneladani semangat Kristus yang disalib bagi kita, seharusnya kita tidak mudah terprovokasi oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab, kita juga jangan hanya berpangku tangan seakan tak peduli dan tak mau tahu dengan nasib negri dan sesamanya.

The greatest happiness for the greatest number, itulah semangat yang harus kita pegang dan kita terapkan dalam hidup kita, apa yang kita lakukan haruslah berdampak baik bagi sebanyak mungkin orang, bukan untuk pihak tertentu saja.

Mari berbagi!! Saat kita sudah bisa berbagi dengan orang lain, artinya kita juga bisa menghargai kehadiran orang lain juga. Dengan demikian hubungan kita dengan orang lain akan menjadi hubungan yang baik pula, tidak ada curiga apalagi dendam. Saat seperti itu menandakan kita tidak lagi mengobjekkan yang lain, karena kita bisa memaknai kehadiran orang lain sebagai satu entitas yang utuh, yang sama dengan kita, tanpa ada perbedaan yang secara substansial beda.

Penutup

Akhir kata, semoga dengan uraian yang sangat tidak sempurna ini, dapat memberikan sedikitnya gambaran mengenai kehidupan ber-OMK yang mungkin baik untuk direspon. Semua yang saya tulis di sini merupakan hasil refleksi yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi sebanyak mungkin orang. Semua demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar.

Sumber Internet

http://www.loyola-smg.sch.id tanggal 20 Febuari 2012 pukul 19.15 WIB.

Buku Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun