Mohon tunggu...
Omjay Labschool
Omjay Labschool Mohon Tunggu... Guru - guru blogger indonesia

Blogger Handal di Era Global wa 08159155515

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program Pendidikan Guru Penggerak akan Dihapuskan, Benarkah?

19 November 2024   15:15 Diperbarui: 19 November 2024   15:37 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang kawan guru bertanya kepada Omjay. Benarkah Program Guru Penggerak Akan Dihapus? Sebab sekarang ini banyak sekali berita hoaks tentang akan dihapuskannya program pendidikan guru penggerak (PPGP).

Program Guru Penggerak merupakan salah satu inisiatif penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam konteks kebijakan pendidikan yang terus berkembang, ada beberapa alasan mengapa program ini kemungkinan akan dipertahankan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang sekarang menjadi nama kementrian pendidikan dasar dan menengah.

Mengapa program guru penggerak masih diperlukan kemdikbudristek? Berikut ini alasannya:

Pertama, Peningkatan Kualitas Guru. 

Program Guru Penggerak bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru. Dengan melatih guru-guru menjadi agen perubahan, diharapkan mereka dapat memberikan pengaruh positif dalam proses pembelajaran di sekolah. Hal ini Omjay rasakan perubahannya setelah mengkuti program pendidikan calon guru penggerak selama 6 bulan. Kami belajar bersama dengan guru-guru dari sekolah lainnya.

Kedua, Pemberdayaan Komunitas. 

Guru Penggerak tidak hanya berfokus pada pengembangan diri, tetapi juga pada pemberdayaan komunitas pendidikan. Mereka diharapkan dapat membagikan pengetahuan dan pengalaman kepada rekan-rekan guru lainnya, menciptakan lingkungan belajar yang lebih kolaboratif. Oleh karena itu, perkembagan komunitas belajar di setiap sekolah harus terus dkembangkan. Setiap guru dapat membagikan pengalamannya kepada guru lainnya. Terjadi kerjasama yang saling melengkapi di antara sesama guru di sekolah masing-masing.

Ketiga, Respons Terhadap Tantangan Pendidikan. 

Program ini dirancang untuk menjawab tantangan yang dihadapi dunia pendidikan, seperti rendahnya kualitas pembelajaran dan kurangnya inovasi dalam metode mengajar. Dengan mempertahankan program ini, Kemdikbudristek saat itu menunjukkan komitmennya untuk terus beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pendidikan.

Keempat, Dukungan terhadap Kurikulum Merdeka. 

Program Guru Penggerak sejalan dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan fleksibilitas dan penyesuaian metode pengajaran. Guru yang terlatih dalam program ini diharapkan bisa lebih efektif dalam menerapkan kurikulum yang lebih mandiri dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini diperkuat dengan pembelajaran berdiferensiasi yang membuat guru tahu kebutuhan siswa atau muridnya.

Kelima, Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan. 

Kemdikbudristek dapat melakukan evaluasi terhadap program ini untuk memastikan bahwa implementasinya berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang positif. Dengan melakukan perbaikan berkelanjutan, program Guru Penggerak dapat semakin relevan dan efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Penutup dan Kesimpulan

Meskipun tidak ada kepastian mutlak, terdapat banyak argumen kuat yang mendukung keberlanjutan Program Guru Penggerak di bawah Kemdikbudristek. 

Dengan fokus pada pengembangan guru dan peningkatan kualitas pendidikan, program ini diharapkan akan terus berkontribusi positif dalam menciptakan generasi penerus yang lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Demkianlah kisah Omjay tentang Program Pendidikan Guru Penggerak Akan Dihapuskan, Benarkah? Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana tercinta.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay/Kakek Jay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay guru blogger Indonesia/dokpri
Omjay guru blogger Indonesia/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun