Mohon tunggu...
Omjay Labschool
Omjay Labschool Mohon Tunggu... Guru - guru blogger indonesia

Blogger Handal di Era Global wa 08159155515

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menulis Itu Seperti Pedagang Keliling

25 September 2024   09:11 Diperbarui: 26 September 2024   08:09 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI: Menulis Itu Seperti Pedagang Keliling | shutterstock.com


Menulis Itu Seperti Pedagang Keliling. Inlah kisah Omjay kali ini di Kompasiana. 

Omjay menuliskan artikel ini karena ada curhatan seorang kawan di Kompasiana. 

"Sudah menulis capek-capek eh masih sepi pembaca."

Omjay Kakak Pramuka/Dok. pribadi
Omjay Kakak Pramuka/Dok. pribadi

Menulis adalah sebuah seni yang sering kali dianggap remeh, padahal ia memiliki kesamaan dengan profesi pedagang keliling. Keduanya memerlukan keterampilan, ketekunan, dan kreativitas untuk menarik perhatian dan menciptakan koneksi dengan audiens. Mari kita eksplorasi beberapa persamaan di antara keduanya.

1. Mempersiapkan "Produk" yang Disukai dan Dibutuhkan

Seorang pedagang keliling harus mempersiapkan barang dagangannya dengan baik. Mereka memilih produk yang berkualitas, menarik, dan sesuai dengan selera masyarakat. 

Begitu juga dengan penulis, mereka perlu menyiapkan tulisan yang berkualitas. Ini termasuk riset yang mendalam, pemilihan kata yang tepat, dan penyusunan ide yang sistematis. 

Kualitas tulisan akan menentukan apakah pembaca akan tertarik untuk "membeli" ide yang ditawarkan. Kalau di kompasiana, bacalah tulisan yang masuk kolom headline atau menang dalam lomba menulis di kompasiana.

2. Menarik Perhatian

Pedagang keliling sering menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian pembeli, seperti suara lantang, tampilan menarik, atau promosi khusus. 

Penulis juga harus pandai dalam menarik perhatian pembaca. Misalnya dengan judul yang menarik, pembuka yang menggugah rasa ingin tahu, atau gaya penulisan yang unik. Keduanya harus mampu menciptakan daya tarik dalam hitungan detik. 

Contoh tulisan Omjay kemarin. Judulnya cara bodoh menulis di kompasiana dan dapat duit Gopay. Silahkan klik di bawah ini!

Baca: Cara Bodoh Menulis di Kompasiana dan Dapat Duit Gopay

3. Berinteraksi dengan Audiens

Pedagang keliling berinteraksi langsung dengan pelanggan, mendengarkan kebutuhan dan keinginan mereka. Penulis, meskipun tidak selalu berhadapan langsung, juga berusaha untuk terhubung dengan pembaca melalui suara dan gaya penulisan. Mengerti audiens adalah kunci untuk menghasilkan karya yang relevan dan berkesan. 

Jadilah penulis yang tidak asyik dengan tulisannya sendiri. Lakukan blog walking dan membaca tulsan orang lain. Tinggalkan komentar sebagai bukt anda telah membaca dan meninggalkan jejak digital. Pujilah tulisannya sehingga penulisnya semakin termotivasi dalam menulis.

4. Memasarkan Diri

Sama seperti pedagang keliling yang harus memasarkan diri dan produknya, penulis juga perlu mempromosikan karya mereka. Ini bisa melalui media sosial, blog, atau platform penerbitan. 

Memasarkan diri secara efektif bisa membantu penulis menjangkau lebih banyak pembaca dan membangun reputasi. Hal ini Omjay lakukan dengan banyak menulis setap hari di Kompasiana dan rajin menyebarkannya di media sosial.

Omjay dan keluarga di Lembah Anai Sumbar/Dok. pribadi
Omjay dan keluarga di Lembah Anai Sumbar/Dok. pribadi

5. Ketekunan, Kesetiaan, dan Konsistensi

Pedagang keliling yang sukses adalah mereka yang terus berusaha, meskipun menghadapi berbagai tantangan. Mereka tidak mudah menyerah ketika penjualan sepi. 

Begitu pula dengan penulis. Proses menulis sering kali penuh dengan penolakan dan kritik. Ketekunan untuk terus menulis, belajar, dan memperbaiki diri adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Dalam menulis perlu ketekunan, kesetiaan, dan konsistensi. 

Itulah yang Omjay lakukan selama 15 tahun lebih menulis di Kompasiana. Omjay termasuk penulis yang paling setia menulis di Kompasiana, walaupun banyak tempat atau media yang menawarkan diri kepada Omjay.

6. Menghadapi Persaingan

Baik pedagang keliling maupun penulis harus siap menghadapi persaingan. Ada banyak pedagang lain yang menjajakan produk serupa, begitu juga dengan penulis yang bersaing untuk mendapatkan perhatian pembaca. Kreativitas dan keunikan dalam menyajikan karya adalah cara untuk menonjol di tengah keramaian.

7. Inovasi itu Penting

Lakukan inovasi dalam berdagang atau menulis. Perubahan itu pasti dan kita memerlukan inovasi dalam menulis. 

Inovasi yang Omjay lakukan adalah belajar dengan kecerdasan buatan. Dari kecerdasan buatan, Omjay bisa menulis lebih baik lagi dari hari ke hari. 

Alhamdulillah tulisan Omjay selalu banyak yang membaca. Hanya saja, belum dilirik oleh admin Kompasiana yang terkadang masih belum profesional dalam mengelola Kompasiana. Itulah kritik tajam Omjay untuk admin Kompasiana.

Kesimpulan

Menulis, seperti berdagang keliling, adalah tentang membangun hubungan, menarik perhatian, dan memberikan nilai kepada audiens. Dengan memahami persamaan ini, penulis dapat lebih menghargai proses kreatif mereka, serta menerapkan strategi dari dunia perdagangan untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan tulisan mereka. 

Jadi, mari kita terus menulis dengan semangat seperti pedagang keliling yang siap menjajakan produk mereka dengan penuh percaya diri! Perkara rezeki sudah diatur oleh penguasa langit dan bumi. Teruslah bersedekah lewat tulisan. Teruslah menulis di Kompasiana walaupun tak diplih masuk dalam Artikel Utama.

Demikianlah kisah Omjay eh Kakek Jay tentang menulis itu seperti pedagang keliling. Omjay banyak belajar kepada pedagang keliling yang rajin setiap hari menawarkan barang daganganya. Terkadang banyak yang membeli, terkadang sepi pembeli. Mereka terus berusaha karena mereka percaya bahwa rezeki sudah ada yang mengaturnya.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay/Kakek Jay

Guru Blogger Indonesa

Blog https://wijayalabs.com

Omjay guru blogger Indonesia/Dok. pribadi
Omjay guru blogger Indonesia/Dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun