Cerita panjang ini sengaja omjay tuliskan di Kompasiana. Hal ini sebenarnya kisah nyata dari kesedihan Omjay dengan hilangnya mata pelajaran TIK dalam kurikulum 2013.
Waktu itu Omjay marah karena matpel yang Omjay ampu dihapus dalam kurikulum 2013 oleh mendikbud Muhammad Nuh. Lalu kemudian Omjay sadar, dan melakukan refleksi diri.Â
Daripada marah sama pemerintah, kenapa tidak buat karya inovasi pembelajaran TIK? Tunjukkan pentingnya mata pelajaran TIK. Lalu mulailah Omjay mewujudkan ide-ide tersebut bekerjasama dengan guru lainnya.Â
Jadilah sebuah judul karya inobel, meningkatkan keterampilan menulis siswa melalui pembuatan buku fiksi dan non fiksi.
Anak anak SMP Labschool Jakarta, Omjay ajak bikin buku keroyokan stsu antologi. Setiap kelas menerbitkan 2 buah buku. Buku fiksi dan non fiksi. Jadilah 14 buku yang Omjay pamerkan di depan dewan juri inobel 2017.
Buku dibuat dalam bentuk cetak dan digital sehingga semua orang bisa akses di blog omjay yang ada di https://wijayalabs.com.
Alhamdulillah Omjay erpilih menjadi juara ketiga. Waktu itu dapat hadiah laptop dan uang sebesar Rp. 5 juta. Kemudian dari sponsor Omjay dapat hadiah umroh bersama istri tercinta.
Di tanah suci Omjay berdoa. Omjay berdoa sangat khusyuk sekali supaya dapat dikabulkan Allah SWT.
- Pertama lulus dan selesai S3. Sudah 5 tahun lebih Omjay belum lulus juga, dan mendapatkan gelar doktor pendidikan.
- Kedua bisa belajar ke luar negeri untuk dapat ilmu baru dan mendapatkan wawasan baru.
- Ketiga meminta kepada Allah agar matpel TIK kembali ke dalam kurikulum.
Doa pertama Omjay wujudkan dengan terus menerus mengumpulkan data penelitian disertasi. Judul desertasinya adalah pengelolaan blog di internet secara kolaboratif dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa. Alhamdulillah akhirnya selesai dan Omjay berhadil lulus menjadi doktor teknologi pendidikan UNJ. Rekaman ujian terbuka Omjay, dapat ditonton di link youtube di bawah ini.