Setiap lomba guru diikuti saja sambil santai. Menurut teman guru dari Bengkulu, faktor keberuntungan itu membawa dirinya pergi ke luar negeri. Jadi bukan karena pintar. Faktor X terkadang memang berpengaruh. Berdoa dan berusaha itu kuncinya. Kreativititas guru itu pintunya.
Satu lagi pengalaman omjay. Ikut lomba inobel dan duta rumah belajar putekkom kemdikbud itu enaknya online. Jadi kita bisa belajar dari rumah masing masing dan tidak perlu meninggalkan sekolah atau rumah. Kalau lolos baru kemudian kita kopdar dan bertemu dengan guru guru hebat lainnya dari seluruh indonesia.
Semua biaya transportasi dan akomodasi serta uang saku diberikan oleh pustekkom kemdikbud. Kalau lolos perjuangannya terbayar sudah. Kalau tidak lolos jangan patah semangat. Tahun depan ikut lagi. Pak guru di daerah 3T gagal 2 tahun berturut turut. Tahun ketiga baru bisa lolos dan jadi juara mewakili Provinsinya.
Begitu juga kalau kita ikut lomba inovasi pembelajaran. Setiap tahun selalu ada dan naskah dikirimkan secara online. Website kesharlindung dikdas dan dikmen selalu diserbu para guru untuk mendapatkan informasi terbaru. Sekarang lobanya diganti menjadi guru inspiratif dan duta ruma belajar pusdatin kemdikbud.
Jadi lombanya online dan kalau lolos akan dipanggil oleh kemdikbud ke Jakarta. Semua biaya akomodasi dan transportasi serta uang saku selama di Jakarta diberikan oleh kemdikbud. Lelah menjadi lillah kalau semua itu dikerjakan dengan ikhlas dan riang gembira.
Pengalaman ibu Umi guru agama islam di SMP Negeri patut diacungi jempol. Tahun pertama dan kedua beliau gagal jadi juara. Beliau ikut lagi yang ketiga kalinya dan mendapatkan juara pertama. Hadiahnya berangkat ke negara Jepang. Pelajarannya adalah berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh lekas berdiri jangan mengeluh.
Omjay menjadi ingat ketika menemani anak-anak SMP Labschool Jakarta pergi ke negara Jepang tahun 2016. Kami diminta menyanyikan lagu-lagu Indonesia. Mereka orang Jepang senang sekali mendengarkannya. Berikut ini videonya di youtube.
Selama berada di negera China, Omjay banyak belajar dari para juara olimpiade guru nasional atau OGN. Lalu guru berprestasi atau gupres serta juara duta rumah belajar pustekkom kemdikbud. Mereka memang layak jadi juara karena kerja kerasnya yang luar biasa. Sudah begitu, mereka adalah sosok guru yang multi talenta.
Mereka itu memang multi talenta. Bisa nulis. Bisa nyanyi. Biasa pidato. Bahkan ada yang pintar menari dan menyanyi. Saya menyebutnya guru serba bisa. Mereka adalah guru-guru milenial yang omjay kenal. Kehebatan mereka luar biasa. Sekarang banyak di natara mereka yang sudah menjadi pengawas sekolah dan kepala sekolah.