Guru Penggerak Disayang, ditendang, dan dibuang
Pendahuluan
Topik pilihan Omjay kali ini tentang guru penggerak disayang, ditendang, dan dibuang. Sebuah tema yang Omjay ambil dari kisah nyata seorang guru penggerak. Ambil hikmahnya, dan jadikan pelajaran berharga supaya anda menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari. Sebab orang baik itu rezekinya baik, dan akan berkumpul dengan orang-orang baik.
Foto di atas Omjay ambil dari https://facebook.com/wijayalabs. Foto ini sempat digunakan oleh orang jahat untuk membuat nama Wijaya Kusumah, seorang guru di SMP Labschool Jakarta tercemar. Beritanya sempat viral, ketika dahulu Omjay dianggap pendukung berat Jokowi, dan setuju Prabowo di penjara.Â
Beritanya dapat anda baca di https://suaranasional.com/2019/05/31/wijaya-kusumah-guru-smp-labschool-jakarta-dukung-prabowo-dipenjara/
Gara-gara berita tersebut, Omjay sempat dipanggil pimpinan sekolah. Untunglah, Omjay sangat sigap dan membawa seorang kawan yang mengerti hukum. Bang Nur Terbit seorang pengacara yang baik hati membantu Omjay menyelesaikan masalah ini. Pimpinan sekolah akhirnya memahami bahwa Omjay sedang difitnah oleh mereka yang hendak berniat jahat melalui website yang tak terdaftar dalam dewan pers nasional.
Bersama Pak Erwin Marwiansyah (seorang sahabat yang baik hati), Omjay mencari alamat kantor website abal-abal tersebut, dan ternyata hanya tempat kost mahasiswa yang digunakan sebagai alamat website abal-abal tersebut. Sekarang mereka pindah ke kota Tangerang, dibawah naungan PT. Evita Asa Mandiri di https://suaranasional.com/tentang-kami/
Isi Tulisan ini hendak menyadarkan pembaca bahwa menjadi orang baik itu tidak mudah. Ada saja orang jahat yang ingin mencemarkan nama baik kita di dunia maya. Saat itu Omjay belum menjadi guru penggerak angkatan 7 kemdikbudristek. Omjay hanya menjadi guru yang suka menulis di blog.
Apa yang Omjay lakukan setelah tahu nama Omjay dicemarkan di dunia maya?Â
Omjay melakukan somasi, tapi hingga detik ini somasi tersebut tak pernah dijawab, dan Omjay dapati ternyata mereka hanya orang yang bermain di dunia maya untuk mendapatkan klik bait. Mereka berharap dapat pemasukan dari iklan yang masuk. Beritanya cenderung subyektif tanpa konfirmasi kepada orang yang bersangkutan.
Siapa orang yang berada dibalik pencemaran nama baik itu?
Kejadian itu sempat membuat gempar kawan-kawan Omjay di Labschool UNJ, dan untunglah pimpinan kami sangat bijaksana. Ada orang yang ingin menggunakan nama Wijaya Kusumah untuk perbuatan jahat dan hendak mencemarkan nama baiknya sebagai guru di SMP Labschool Jakarta. Semenjak itu, Omjay lebih berhati-hati melakukan kegiatan atau aktivitas di dunia maya. Sebab jarimu adalah harimau kamu.
Kapan kejadian tersebut berlangsung dan mencemarkan nama baik wijaya kusumah?
Kejadian itu berlangsung tanggal 31 Mei 2019. Waktu itu sedang panas susasana politik. Jokowi dan Prabowo berjuang keras untuk menjadi presiden Republik Indonesia. Untunglah Prabowo merubah strategi politiknya. Dari oposisi menjadi menteri dan mendukung penuh pemerintahan presiden Jokowi. Kini Prabowo terpilih menjadi presiden berikutnya dan akan dilantik di bulan Oktober nanti.
Dimana pencemaran nama baik Wijaya Kusumah alias Omjay dilakukan?
Mereka melakukannya di dunia maya, dan dibuat seolah-oleh berita itu benar. Untunglah Omjay dapat melalui berita hoaks tersebut dengan baik, bila tidak maka Omjay akan menjadi guru penggerak yang ditendang, dan dibuang dari lembaga yang sudah membesarkan namanya.
"Berdasarkan pantauan suaranasional, OmJay termasuk pendukung berat Jokowi, ia sering meretweet beberapa akun Twitter yang merendahkan Prabowo maupun pendukungnya."
 Jadi, bila anda sudah menjadi guru penggerak atau mengklaim diri sebagai guru penggerak, maka berhati-hatilah bila berada di media sosial. Sebab akan ada orang yang tidak suka dengan anda. Mereka akan berusaha menjatuhkan nama anda, sehingga anda tidak lagi disayang, bahkan akan ditendang dan dibuang lembaga yang telah menjadi tempat anda mengabdikan diri.
Mengapa ada orang jahat hendak mencemarkan nama baik Wijaya Kusumah alias Omjay?
Sebab saat itu ada orang jahat yang tidak suka Omjay memilih jokowi sebagai presiden. Omjay dianggap menghalangi jalan mereka untuk menjadikan idola mereka presiden republik Indonesia. Padahal dalam politik itu adalah hal biasa. Kawan bisa menjadi lawan, dan lawan bisa menjadi kawan. Begitulah dinamika dunia politik kita. Jadi kita santai saja, dan tetap berteman walaupun pilihan berbeda. Tetap menjadi guru penggerak yang disayang oleh semua.
Bagaimana menjadi guru penggerak yang disayang oleh semua?
Semenjak kejadian tersebut, Omjay lebih berhati-hati lagi dalam berinteraksi di media sosial. Omjay juga berusaha untuk menjadi guru yang tidak lagi memihak salah satu calon presiden dengan vulgar seperti dulu. Omjay berusaha untuk menjadi seorang guru yang disayang oleh semua orang, sehingga tidak mudah ditendang dan dibuang.
Caranya, Omjay lebih fokus kepada dunia pendidikan, dan menulis hal remeh temeh yang mungkin dianggap biasa, namun dianggap luar biasa oleh banyak orang. Omjay banyak menulis setiap hari di https://kompasiana.com/wijayalabs.
Penutup
Demikianlah kisah Omjay tentang guru penggerak disayang, ditendang, dan dibuang. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana tercinta. Jadilah guru pengegrak yang disayang oleh semua. Bila kelakuan anda buruk atau tidak baik, maka anda akan ditendang dan dibuang. Sebab mereka tidak suka dengan guru penggerak yang sombong, dan merasa dirinya paling pintar. Buatlah ruang kelas di dunia maya yang mengajarkan kebaikan demi kebaikan.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Blog https://wijayalabs.com/about
