Mohon tunggu...
Humaniora

Bangsa Tak Disiplin, Salah Pendidikan kah?

29 Maret 2016   10:59 Diperbarui: 29 Maret 2016   11:21 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenapa negara kita bukan negara yang tertib? Kenapa negara kita warga banyak melanggar peraturan? Apakah tidak di ajarkan pada saat sekolah?. Pertanyaan-pertanyaan tentu akan sering muncul untuk negara ini. Kita sering melihat pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di negara ini, mulai dari hal kecil bahkan sampai yang merugikan negara serta warga negara.

Negara sudah membuat banyak peraturan untuk membuat negara ini tertib, namun warga negaralah yang terus melanggarnya. Kenapa hal itu terjadi? Apakah mereka tidak tau peraturan itu untuk membangun sebuah ketertiban?. Tentu bukan itu alasannya, warga negar tentu sudah sangat tau peraturan itu di buat untuk kita patuhi bersama agar tercapai sebuah ketertiban, bukan hanya orang dewasa tapi juga anak-anak sudah tahu akan hal tersebut.

Dalam pendidikan, dari SD mungkin juga dari TK kita sudah di ajarkan untuk mentaati peraturan. Kita di ajarkan untuk selalu mentaati peraturan bukan melanggarnya, disekolah kita juga diharuskan untuk mentaati peraturan yang berlaku. Sudah barang tentu pelanggaran ini tidak dapat kita salahkan begitu saja pada pendidikan.

Untuk membentuk sebuah kedisiplinan tentu berawal dari diri pribadi seseorang. Setiap orang pastilah memiliki kedisiplinan dalam dirinya. Kedisiplinan ini dapat di kembangkan dengan melakan disiplin diri.

“Disiplin diri berarti melatih diri melakukan segala sesuatu dengan tertib dan teratur secara berkesinambungan untuk meraih impian dan tujuan yang ingin dicapai dalam hidup.” (Hariyanto, 2010)

Disiplin diri tentulah tidak semudah yang kita bayangkan. Dalam membangun karater memanglah sesuatu hal yang sulit, terutama dalam hal disiplin.

Disiplin itu sulit karena:

Manusia memiliki sifat – sifat mendasar seperti : cenderung bermalas -malasan, ingin hidup seenaknya mengikuti keinginan hatinya dan keinginan untuk melanggar peraturan – peraturan yang ada.
Kita selalu menganggap pekerjaan sebagai suatu kewajiban apapun beban yang harus dilakukan, bukan sebagai kesenangan. Pepatah mengatakan “ kita akan lebih mudah menerapkan disiplin diri jika kita mencintai apa yang kita kerjakan ”.
Manusia cenderung cepat bosan jika melakukan kegiatan yang sama dalam jangka waktu lama. (Haryanto, 2010)
Untuk itu kita harus berusaha sekeras mungkin dalam membentuk karakter disiplin ini terutama pada diri sendiri. Apabila kita mampu menghadapi tantangan di atas sudah tentu kita mampu menjadi manusia yang tertib. Apabila kita sudah patuh pada tata tertib sendiri tentu kita akan terbib pula pada aturan di luar terlebih pada aturan negara.

 

Sumber:

Anonym, 2013. Membangun Disiplin Diri. Diakses pada 26 Maret 2016 (http://mymotivation.blogspot.com/2013/07/membangun-disiplin-diri.html)

Haryanto. 2010. Menumbuhkan Sikap Disiplin Diri. Diakses pada 26 Maret 2016 (http://belajarpsikologi.com/menumbuhkan-sikap-disiplin-diri/)

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun