Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Bukan Hanya Guru

15 Maret 2016   11:40 Diperbarui: 15 Maret 2016   12:30 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Guru adalah sebuah profesi yang sangat mulia, guru merupakan pendidik yang mengajarkan kepada orang (siswa) sehingga yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Guru adalah orang yang sangat berjasa bagi kehidupan, tanpa guru kehidupan akan hampa tidak mengetahui apa-apa.

Guru adalah pendidik dan pengajar sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal.  (Wikipedia, 2015).

Guru dalam bahasa jawa adalah menunjuk pada seorang yang harus digugu dan ditiru. Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakkini sebagai kebenaran oleh semua murid. Sedangkan ditiru artinya seorang guru harus menjadi suri teladan (panutan) bagi semua muridnya. (Martiana,2013)

Untuk menjadi seorang guru, seorang harus menempuh pendidikan tinggi guru, dimana dalam pendidikan ini seseorang benar-benar disiapkan untuk menjadi guru yang ideal, yang mana harus memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi professional, pedagogik, kepribadian dan social.

Namun sama seperti lulusan-lulusan pendidikan tinggi lainnya, sarjana pendidikan juga kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan pada masa ini, disamping karena persebaran guru yang kurang merata dan banyaknya lulusan yang di wisuda oleh setiap perguruan tinggi/universitas. Serta adanya kebijakan presiden Jokowi tentang tidak adanya penerimaan PNS selama 5 tahun mendatang.

Hal tersebut di atas menuntut agar calon guru siap untuk memikul profesi lain selain menjadi seorang guru, karena mungkin peluang untuk menjadi guru sangatlah minim. Untuk itu calon guru haruslah memiliki keterampilan lain selain keterampilan mengajar yang telah dimilikinya.

Ada beberapa alternative pekerjaan lain yang bias dilakukan seorang calon guru, di antaranya:

1.      Menjadi guru Les/Privat

Mungkin bagi sebagian orang, menjadi guru les tidaklah dapat dikatakan sebagai sebuah profesi, namun jika dibandingkan dengan menjadi seorang guru honorer menjadi guru les mungkin akan lebih menjanjikan. Dengan menjadi guru les anda akan dapat mendapatkan penghasilan perjam, apabila anda mendapat orderan banyak setiap harinya penghasilan anda akan lebih banyak dari pada guru honorer yang dalam beberapa kasus mungkin hanya digaji per 3 bulan sekali.

2.      Melamar di perusahan (instansi)

Pada saat ini, sudah banyak perusahaan yang mencari pegawai sarjana untuk semua jurusan. Meskipun peluangnya cukup kecil, namun tentu tidak ada salahnya untuk mencoba.

3.      Menjadi penulis

Bagi anda calon guru yang gemar menulis, mungkin akan sangat menjajikan jika anda menggeluti profesi ini. Dengan kepandaian tersebut akan mudah bagi anda untuk menerbitkan sebuah buku, atau bias anda share dalam situs online lainnya.

4.      Membuka usaha

Jika tidak bias mencari kerja, kenapa tidak untuk membuat lapangan pekerjaan. Jika anda memiliki modal yang cukup mungkin anda bias membuka usaha sesuai minat dan kemampuan anda selain memiliki penghasilan sendiri, anda juga dapat memberi peluang kerja bagi orang lain.

5.      Bisnis online

Bagi anda yang mungkin sering bergelut di dunia maya, usaha ini cocok untuk anda. Seiring dengan berkembangnya tekhonologi, sudah banyak sarana dan prasarana yang mendukung bisnis ini.

 

Selain beberapa hal alternative pekerjaan di atas, masih banyak pekerjaan yang mungkin digeluti oleh calon guru, itu tergantung minat dan bakat dari diri sendiri. Apalagi dengan banyaknya saingan untuk menjadi guru saat ini, terlebih jika benar-benar diadakan program PPG, sehingga sarjana-sarjana lain selain sarjana pendidikan juga berkesempatan untuk menjadi Guru.

PPG mengisyaratkan jika ingin menjadi guru prasyaratnya diantaranya (selain ijazah S-1) yaitu memiliki Sertifikat Pendidik (bukan Akta 4). Sertifikat Pendidik ini diperoleh melalui pendidikan profesi yang ditempuh satu tahun (36-40 SKS). Secara gamblang bisa dilihat di Permendiknas No. 8 Tahun 2009 tentang Pendidikan Profesi Guru Prajabatan. Jadi pesan yang ingin disampaikan pada masyarakat oleh negara yakni silahkan anda berlomba-lomba menjadi guru, karena siapapun boleh dan bisa mencapainya. (Satriawan, 2013)

Untuk itu, sebagai calon guru jangan hanya mengandalkan keterampilan mengajar saja, pada era ini menuntut calon guru untuk ikut barsaing dalam berbagai sehingga diperlukan beberapa keterampilan yang lebih, terutama dalam bidang teknologi dan komunikasi harus lebih dikembangkan karena  ini adalah era global.

 

 

 

Sumber:

Mariana, Septi. 2013. Makalah Pengertian, Peran, dan Fungsi Guru. Diakses pada 14 Maret 2016 

Wikipedia. 2015. Guru. Diakses pada 14 Maret 2016 (https://id.wikipedia.org/wiki/Guru)

Satriawan. 2013. Menjadi Guru Adalah Pilihan Terakhir. Diakses pada 14 Maret 2014 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun