Simbol pembeli berjaket patch menandakan bahwa ia merupakan seorang anak punk, karena jaket jeans ber-patch identik digunakan sebagai simbol kaum punkers.
Simbol penjual dengan kemeja polos yang ujung lengannya digulung, menandakan ia merupakan sosok pekerja keras yang sederhana.
ANALISIS SEMIOTIKA KOMUNIKASI VISUAL
Tanda pesan verbal I, yang dimuat dalam kotak pada sudut kanan atas gambar menjadi aspek penekanan, dengan menggunakan bidang persegi sebagai tempat pesan. Dengan menggunakan bidang persegi panjang yang berbeda dari gaya balon teks, memberi kesan bahwa pesan yang terkandung ditujukan langsung/berbicara pada target audiens yang melihat mural tersebut.
Gaya visual rambut pembeli bakso sedikit diblok dengan warna hitam dan nampak klimis dapat dimaknai sebagai upaya pembuat karya untuk menggambarkan sosok anak muda. Berbeda dengan gaya visual dari rambut penjual yang terkesan mulai beruban karena didominasi warna putih. Begitu pula dengan sedikit garis pada wajah penjual yang nampak seperti kerutan, sehingga nampak usia penjual bakso lebih tua dari pembeli.
Sosok pembeli bakso di sebelah kanan mengenakan jaket patch identik dengan kaum punkers.Punk sendiri merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik. Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an.
Punk sangat terkenal dari gaya berpakaian yang mereka kenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk, ala feathercut, atau slick back dan diwarnai dengan warna-warna yang terang.
Sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punkers.
Mereka sering menyuarakan ketidakadilan sosial dan tak pernah memikirkan bahwa itu akan membawa dampak ketenaran bagi mereka. Ideologi yang mereka menjunjung yaitu kebersamaan (sosialisme) dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan beragama.
Sering kali pendapat mereka dianggap berlawanan dengan etika yang berlaku di masyarakat punk tetap menyuarakan keadilan sosial tidak melalui cara formal, melainkan dengan tindakan yang dianggap keras, dan lagu-lagu yang cadas.
Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan "nyleneh", mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil berkualitas rendah dan mereorganisasi secara drastis kemapanan gaya hidup.